Bagian°02 ✔

81K 5.9K 69
                                    


****

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔

Seorang gadis masih tertidur di sebuah kamar padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Seseorang memasuki kamar gadis itu dan tersenyum simpul melihat anaknya masih tertidur nyenyak.

"Aya, bangun sayang ini udah mau siang loh," ujar wanita paruh baya itu menggoyangkan tubuh putrinya.

Karna merasa terganggu gadis itu perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya di matanya.

"Mami, Aya masih ngantuk, bentar lagi ya." Ujar gadis itu kembali memejamkan matanya.

"Kamu lupa? Hari ini kita akan kembali ke Indonesia," ujar wanita itu tersenyum.

Seketika mata gadis itu terbuka sempurna dan menatap mamanya, "ini Aya udah bangun kok mami," ujar gadis itu terbangun dari tempat tidurnya dan melangkah menuju kamar mandi.

Wanita paruh baya itu tersenyum simpul dan keluar dari kamar putri semata wayangnya itu.

Melody Ayara Hernandes gadis ceria dan cantik sifatnya yang kadang polos membuat keluarganya sangat menjaganya, sikap ramahnya kepada siapa pun membuarnya di sukai banyak orang.

Ayara keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar, senyuman di wajahnya tak pernah luntur sedikit pun. Hari ini ia akan kembali ke negara asalnya Indonesia, selama tiga tahun ia tinggal di Singapura bersama kedua orang tuanya karna pekerjaan. Dan hari ini ia akan pulang bertemu dengan seseorang yang sangat ia rindukan selama ini.

Setelah di rasa cukup, Ayara pergi menemui keluarganya yang berada di ruang tamu, di sana telah berada kedua orang tuanya yang sedang berbincang.

"Mami, kapan kita pulang?" Tanya Ayara dengan raut bahagia.

"Sabar sayang gak lama lagi," ujar Liana mami Ayara.

"Gak lama lagi? Tapi Aya udah mandi satu jam kok masih lama sih mami," ujar Ayara merengek.

"Gak sabaran banget anak mami ini untuk pulang," ujar Liana gemas dan memeluk putrinya.

"Gimana gak seneng kalau nanti di sana bisa ketemu sama Rangga," ujar Damar papi Ayara.

"Ish papi bukan gitu juga, Aya mau ketemu sama sahabat Aya juga kok, tapi kalau ketemu Rangga itu yang paling utama," ujar Ayara tertawa di akhir kalimatnya.

"Dasar kamu, pikirannya Rangga mulu," ujar Liana menarik hidung anaknya.

"Yaudah yuk berangkat," ujar Damar.

"Yeay," sorak bahagia Ayara membuat kedua orang tuanya ikut bahagia.

Selama tiga tahun berpisah dari Rangga, mereka sama sekali tidak pernah bertukar kabar, Rangga tidak pernah mengabarinya sedangkan Ayara selalu menelefon cowok itu namun suara operator yang selalu terdengar.

Mungkin saat tiba nanti Ayara akan mempertanyakan mengapa ponsel cowok itu tidak dapat di hubungi. Namun satu pemikiran Ayara yang membuatnya takut, apakah Rangga telah melupakannya?

Tiga tahun mereka tak bertemu dan bertukar kabar, Ayara hanya dapat memandang foto Rangga.

"Semoga Rangga gak lupain Aya," batin Ayara.

♛Cruel Boy ♛

Kumpulan asap mengelilingi tempat yang saat ini di huni oleh anak Filos, bolos? Tentu saja itu kebiasaan mereka, apalagi saat jam pelajaran yang mereka tak sukai mungkin bisa di hitung jari mereka masuk saat jam pelajaran itu.

Rangga cruel boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang