Bagian°42 ✔

58.2K 4.2K 272
                                    

*****

Typo tandaiin ya♡

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔

Rio membuka kamar yang di tempati oleh Rangga, Rio berjalan mendekat ke arah seseorang yang kini terbaring lemah. Terasa lucu saat Rio mengatakan jika Rangga lemah hanya karna demam biasa seperti ini.

"Ga," Rio menarik selimut Rangga membuat Rangga menatap kesal ke arahnya.

"Bangun lo," ujar Rio melemparkan Rangga satu bantal guling.

Tanpa menghiraukan Rio, Rangga kembali menutup matanya dan ingin tenggelam dalam mimpinya.

"Ada yang mau gue kasih tau, ini tentang Ayara," ujar Rio. Sontak Rangga terbangun dari tidurnya membuat Rio terkekeh pelan.

"Apa? Ayara kenapa? Udah balik? Terus mana sekarang?" Tanya Rangga mulai duduk.

"Bukan itu, lo udah tau Ayara dan Elina kemana selama ini? Mereka tinggal dimana? Siapa yang bantuin mereka?" Tanya Rio menatap Rangga.

"Di rumah lo," jawab Rangga tenang.

"Tau dari mana lo?" Tanya Rio.

"Bara."

"Lo marah sama gue? Lo benci sama gue?" Tanya Rio. Rangga menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Gue ngambil sisi positifnya," ujar Rangga.

Rio tersenyum kecil mendengar jawaban Rangga. "Jangan ulangin kesalahan yang sama, gue bosen ladenin lo," ujar Rio melemparkan Rangga bantal guling.

"Hm."

"Ayara belum pulang? Kenapa lama banget?" Tanya Rangga menaikkan satu alisnya.

"Sabar, paling bentar lagi mereka berempat pulang," jawab Rio.

"Kenapa perasaan gue gak enak?"

"Lo lagi sakit Ga, itu hal yang wajar," ujar Rio menggelengkan kepalanya.

"Gue keluar dulu," Rio meninggalkan Rangga yang masih terdiam memikirkan perasaannya.

Rangga terus memikirkan Ayara, perasaanya tak enak saat memikirkan Ayara. Tapi Rangga menepis fikiran buruknya itu saat mengetahui Ayara pergi bersama Bara.

Pintu rumah Ayara di buka secara kasar. Rio yang baru saja keluar dari kamar yang di tempati Rangga kaget menatap Raksa, Kenzo dan Bagas yang datang.

"Ayara sama Elina mana?" Tanya Kenzo dengan nafas memburu.

"Salam dulu kalau masuk," ujar Rio menghampiri ketiganya.

"Bayu kabur dari penjara," ujar Bagas membuat langkah Rio terhenti.

"Ayara, Elina." Teriak Kenzo mencari keberadaan kedua adiknya.

"Mereka gak ada di rumah," ujar Rio menghentikan langkah Kenzo yang akan menaiki tangga.

"Ayara dan Elina kemana? Mereka kemana?" Tanya Raksa menghampiri Rio.

"Mereka berempat keluar beli makanan buat Rangga dan obat," jawab Rio.

"Mereka berempat?" Tanya Bagas.

Rangga cruel boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang