Bagian°38 ✔

63.4K 5.1K 798
                                    

*****

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔


Setelah menjalani libur selama satu bulan lamanya kini tiba hari dimana seluruh siswa kembali memasuki sekolah. Dan memulai pelajaran semester dua.

Disisi lain, Rangga masih belum menemukan keberadaan Ayara, niat cowok hari ini masih ingin mencari keberadaan Ayara dan Elina. Namun para sahabatnya memaksanya untuk masuk sekolah hari ini. Dengan alasan Ayara dan Elina kemungkinan akan masuk sekolah.

"Lo mau kesekolah atau mau tawuran Ga?" Tanya Daniel menilai penampilan Rangga.

Rambut yang berantakan, dua kancing baju atas yang terbuka, dasi yang berada di lengan dan wajah cowok itu yang terlihat kusut.

"Biarin aja, namanya juga di tinggal istri. Gak keurus," ujar Gavin.

Rangga berjalan keluar terlebih dahulu tanpa menghiraukan ocehan keduanya. Rangga lebih memilih menaiki motornya menuju sekolah. Keenamnya mengikuti Rangga yang telah pergi meninggalkan mereka.

Rangga memarkirkan motornya di parkiran khusus dirinya dan para sahabatnya. Menatap tanpa minat beberapa cewek yang menatap kagum kepada dirinya. Cowok itu memilih berjalan sendiri di lorong koridor sekolah.

Beberapa siswa terlihat masih berkeliaran, karna belum saatnya untuk mengikuti pelajaran. Ada beberapa di antara mereka yang membersihkan kelas mereka setelah beberapa minggu libur.

Rangga terus berjalan melewati beberapa siswi yang menatap takut dirinya.

"Rangga."

Rangga menghentikan langkahnya, menatap di sekitarnya.

"Ayara," gumam Rangga pelan mencari keberadaan gadis itu. Rangga begitu yakin Ayara menyebut namanya namun kenapa ia tak bisa menemukan keberadaan gadis itu.

Rangga menatap ke kanan tepat kelas Ayara. Dengan langkah pasti Rangga berjalan memasuki ruang kelas itu dan menatap sekeliling ruangan.

Seluruh siswa yang berada di ruangan itu menatap bingung dan takut kepada Rangga.

"Kenapa Ga?" Tanya Zidan di dekat pintu.

"Ayara," satu kata membuat Zidan paham maksud dari ketuanya itu.

"Ayara dan Elina, belum masuk Ga, sahabat mereka juga belum kelihatan sampai saat ini," ujar Zidan menatap penuh sesal kepada Rangga.

Rangga meninggalkan ruangan itu dengan perasaan kecewa, ia harap Ayara akan masuk hari ini juga. Namun suara yang memanggilnya itu Rangga yakin itu suara Ayara. Namun dimana dia? Apakah Rangga kembali menghayalkan kehadiran gadis itu?

"Sabar Ga, gue yakin Ayara bakalan balik, waktunya bukan saat ini aja," ujar Bagas menepuk bahu Rangga saat berhasil menyusul Rangga bersama Bara.

Rangga diam dan terus berjalan menuju rooftop, udara segar menyapa mereka saat membuka pintu. Rangga mengambil duduk di tepi gedung itu menatap jalanan yang terlihat begitu ramai.

"Gue dengar suara Ayara," ujar Rangga membuka suara.

"Lo liat dia?" Tanya Bagas, Rangga menggelengkan kepalanya.

"Mengkhayal lagi?" Ujar Bara.

"Gue yakin itu suara Ayara," ujar masih menatap kedepan.

"Dulu juga gitu," ujar Bara menutup matanya.

Rangga cruel boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang