BAB 28

32 10 1
                                    

Halo apa kabar?

Jaga kesehatan yaaa🥰 Aku sendiri akhir-akhir ini gampang sakit. Jadi kalian harus sehat selalu temani aku selesai semua cerita dan series Masyun🌝

Happy reading 🤗

1,7k+

⚪ D i c k n o ⚪

“Di depan belok kanan, Pak.”

Dicky menggertak kesal. Mobil itu tak berhenti mengikutinya meski sudah Dicky bawa berputar-putar. Dia masih tak habis pikir, memangnya kalau Dicky mati mereka bisa mengambil alih perusahaan? Dengan pikiran sempit seperti itu, baru sehari saja mereka bisa menghancurkan perusahaan sebesar itu.

Ini baru dugaannya. Tidak ada kandidat lain yang muncul di kepala Dicky selain neneknya. Satu-satunya orang yang Dicky yakini bisa berbuat segila ini demi harta. Tidak punya hati nurani.

“Pak, saya sudah sampai.”

“Pak, belok kanan. Nanti kita ketemu mobil, salip kemudian belok kiri. Setelah aman biar saya yang menyetir.”

“Ba-baik, Pak.”

“Tenang, Pak. Jangan gugup. Anggap aja lagi main kejar-kejaran.”

“Bapak bilang begitu saya makin gugup!”

Dicky tertawa canggung, meminta maaf. Setelah mengamati perjalanan mereka yang sering berbelok bahkan ke dalam gang sempit, mobil tadi jadi berhati-hati dalam membuntuti. Di jalan besar nanti mereka akan bertemu Anton, mengacaukan target mereka.

Pak Aryo memegangi dadanya. Hampir dua puluh tahun tahun dia menjadi sopir pribadi orang kaya, baru kali ini dia mendapatkan majikan yang hidupnya dalam bahaya.

“Bapak pindah ke samping. Saya antar pulang.”

Pak Aryo mengangguk patuh takut-takut. Dia pindah ke kursi sebelah, membiarkan Dicky yang mengambil alih kemudi.

“PAK! PELAN-PELAN!”

“Lebih cepat sampai lebih baik.”

“Kalau lebih cepat sampainya ke Rahmatullah saya belum siap, Pak! Dosa saya masih banyak!”

Astagfirullah. Kalau gitu waktunya Bapak tobat sekarang.”

“PAK!”

Dicky membenarkan letak kacamatanya. Ini bukan saatnya untuk kabur secara diam-diam. Karena, sekalipun rumah Pak Aryo berhasil mereka ketahui. Malam itu juga Dicky akan meminta Pak Aryo pindah ke rumah lain.

Keselamatan orang-orangnya nomor satu. Kecuali Anton. Mempertaruhkan nyawa adalah pekerjaannya.

Tiiinnn!

Anton menyeringai, berbelok dengan sempurna sesaat sebelum mobil di belakang menubruk badan mobilnya. Sangat disayangkan mereka melawan raja balap mobil liar. Apesnya, rencana mereka membuat mereka sendiri yang terkena imbasnya.

Mobil Anton menepi di sebuah rumah kosong. Dia keluar, berjalan kaki dengan sedikit terburu-buru untuk menghampiri motornya. Lantas dia mulai melaju, menghabiskan jejak di sana.

Tak butuh waktu lama di perjalanan, Anton menepikan motornya. Dia sudah sampai di markas di mana dia biasa berlatih seharian. Pria itu duduk di sudut ruangan, merobek sebuah kertas dari buku yang ada di sana. Dia mengeluarkan pulpen dari saku bajunya, mulai menuliskan sesuatu.

Plat nomor B 2314 AC
Mobil sedan merah keluaran 2018
Rusak di bagian depan dominan kiri nabrak pembatas jalan. 30-40%
Jalan Jelarai Raya, depan ruko baru.
17.28
Dashboard cam
CCTV ...

Dicky ZeknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang