Saat ini Ara sudah berada di kamar Seoyoon. Ia baru saja sampai kira-kira dua puluh menit yang lalu. Saat sampai, Ara dapat melihat Seoyoon dan Bora yang sedang sibuk menonton dengan cemilan di pangkuan mereka masing-masing.
"Yak.. Aku datang ke sini kalian malah sibuk menonton dan tidak menyambut kedatanganku sama sekali"ucap Ara yang kesal karena memang tadi ia langsung dipersilahkan masuk oleh ahjumma yang bekerja di rumah Seoyoon.
Seoyoon yang mendengar itu pun mengalihkan perhatiannya dan menjawab,"Tunggu ini sebentar lagi selesai. Kau sih datangnya terlambat".
Ara yang mendengar jawaban sahabatnya pun hanya menghela napas dan memilih untuk membuka laptopnya dan melihat hasil pemotretannya hari ini.
Sekitar tiga puluh menit akhirnya, Bora dan Seoyoon pun selesai dengan film yang mereka tonton. Bora yang melihat Ara sibuk dengan laptopnya pun menghampirinya.
"Kau sedang apa?"tanya Bora saat sudah duduk di sebelah Ara.
"Melihat hasil pemotretan ku hari ini"jawab Ara tanpa mengalihkan perhatiannya.
Saat Ara sedang menscroll foto-foto hasil jepretannya, Bora dengan tiba-tiba berkata,"Eh tunggu!"ucapnya sambil memegang tangan Ara.
"Yaish.. Kau mengagetkanku. Ada apa? Aku tau hasil fotoku memang selalu bagus"ucap Ara.
"Ish bukan itu, ini kau sengaja mengambil foto ini?"tanya Bora dan Ara pun mengangguk sebagai jawaban.
"Yak Seoyoon-ah kemari, lihat apa yang temanmu ini dapatkan"ucap Bora dan Seoyoon yang penasaran pun segera mendekati kedua sahabatnya.
"Lihat, ini cucu pemilik kampus yang kemarin datang ke kampus kita kan"ucap Bora seraya menunjuk layar laptop Ara yang menampilkan gambar seorang laki-laki dan anak kecil serta anjing yang tadi Ara foto.
Seoyoon pun terdiam sebentar dan mengamati dengan hati-hati lalu setelahnya berkata,"Wah.. Iya benar dia cucu pemilik kampus itu. Bagaimana Ara, dia tampan kan?".
Ara yang mendengar itu pun menggelengkan kepala sambil menatap kedua sahabatnya. "Kalian apa setertarik itu padanya sampai-sampai foto yang ku ambil dari samping ini dan dia juga menggunakan topi membuat kalian langsung bisa mengenalinya. Aku saja tidak bisa menebak wajahnya dengan jelas. Aku memotretnya memang karena menurutku mereka objek yang bagus untuk di foto"ucap Ara dengan nada tidak percaya dan penjelasan diakhir kalimatnya.
"Aish.. Aku rasanya ingin sekali menemui mu dengannya. Kau harus melihatnya sendiri"ucap Seoyoon.
Ara pun hanya dia dan memutuskan untuk merapikan laptopnya agar bisa beristirahat dan menghabiskan sisa waktuny hari ini bersama dengan kedua sahabatnya itu.
***
Seminggu berlalu, Ara dan kedua sahabatnya sudah melewati hari-hari mereka dengan berbagai tugas dan juga beberapa pekerjaan khusus untuk Ara tentunya. Akhirnya, setelah seminggu kemarin sibuk dengan perkuliahan, saat ini mereka bisa menikmati liburan.
Sore ini, Ara dan kedua sahabatnya itu berencana untuk pergi berlibur bersama. Mereka memilih untuk pergi ke daerah Busan dan menikmati liburan di sana. Dan saat ini Ara sedang mengecek kembali beberapa barang bawaannya untuk memastikan tidak akan ada yang terlewat. Sedangkan Seoyoon dan Bora mereka sedang merebahkan diri di kasur Ara tanpa ada niat membantu.
Kedua sahabat Ara itu memang sudah menginap beberapa hari di rumah Ara dan mereka berencana untuk berangkat bersama. Barang-barang mereka juga sudah dipersiapkan sebelumnya dan memang dari mereka bertiga, Ara lah yang memiliki sifat yang detail akan semuanya.
"Yak kalian sudah yakin tidak ada yang tertinggal? Aku tidak mau mendengar kalian merengek karena barang kalian ada yang ketinggalan"ucap Ara memperingati.
"Tidak ada, aku sudah mengeceknya semalam"ucap Bora dan diangguki Seoyoon.
"Oh iya Ara-ya, aku sudah bilang pada oppa untuk menjemput kita di sini dan mengantar kita ke stasiun"ucap Seoyoon memberi tau.
"Ck kau ini, kita bisa memesan taxi. Kasian oppa mu harus mengantar kita"ucap Bitna.
Seoyon yang mendengar itu pun memutar bola matanya dan berkata,"Aish.. Itu awalnya aku juga sudah bilang tidak usah, tapi oppa bilang dia akan ke sini. Lagi pula teman mu yang satu ini pasti akan senang jika oppa mengantar kita"ucapnya sambil melirik Bora yang sedang sibuk dengan ponselnya.
Ara yang mendengar itu pun sedikit tertawa. Memang Bora itu mengaggumi oppa Seoyoon sejak kira-kira setahun yang lalu. Tapi seperti yang mereka tau, oppa dari Seoyoon itu seringkali berkata jika mereka bertiga adalah adiknya dan kata-kata itu sedikit membuat Bora kecewa.
Bora yang merasa dirinya diomongi pun menghela napasnya dan berkata,"Yak tidak usah mulai. Aku hanya mengagumi oppa mu itu tidak menyukainya".
Ara pun dengan usilnya menjawab,"Hm.. Tapi kalau kau menyukainya juga tidak masalah, sepertinya Seoyoon juga setuju-setuju saja". Seoyoon pun ikut mengangguk mendengar ucapan Ara.
Bora yang merasa kesal sekaligus salah tingkah pun mengambil bantal kecil yang ada di sebalahnya dan melempar pada kedua sahabatnya. Sedangkan Ara dan Seoyoon yang dilempari hanya tertawa.
Tak lama setelah itu terdengar suara klakson mobil yang Ara yakin itu adalah oppa Seoyoon yang datang menjemput mereka. Mereka pun segera turun dan menghampirinya, tidak lupa mereka berpamitan pada appa Ara yang kebetulan juga sudah berada di rumah sekitar satu jam yang lalu.
Sampai di depan rumah, benar saja oppa Seoyoon sudah menunggu di sana. Seoyoon pun segera menghampirinya dan tersenyum lebar seperti yang memang sering ia lakukan.
"Akhirnya oppa datang. Dari tadi ada yang sudah tidak sabar menunggumu"ucap Seoyoon sambil melirik Bora dengan senyuman jahilnya.
Ara pun sedikit tertawa dan berkata,"Benar sekali, akhirnya Tae oppa datang. Kalau gitu ayo kita masukan barang-barangnya, tapi sebelumnya terima kasih oppa mau mengantar kami ke stasiun"
Oppa Seoyoon yang adalah Taehyung pun tersenyum dan berkata,"Tidak masalah, aku juga kebetulan sedang tidak banyak pekerjaan".
Akhirnya mereka pun segera memasukan barang mereka dan langsung bergegas menuju stasiun. Tadi sebelum berangkat sempat terjadi sedikit perdebatan mengenai siapa yang akan duduk di depan menemani Taehyung. Ara dan Seoyoon pun secara kompak menunjuk Bora, tapi Bora sempat menolak hingga akhirnya Taehyung yang memintanya untuk duduk di sebelahnya.
Perjalanan dari rumah Ara menuju stasiun kira-kira memakan waktu tiga puluh menit. Saat ini mereka sudah berada di stasiun dan berpamitan pada Taehyung tidak lupa mengucapkan terima kasih karena sudah diantar. Tak butuh waktu lama, pengumuman mengenai keberangkatan kereta menuju Busan terdengar. Akhirnya Ara dan kedua sahabatnya pun bergegas untuk masuk ke dalam kereta.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
FanfictionJungkook, seorang cucu dari keluarga yang sangat kaya dan terkenal di negaranya bertemu dengan perempuan dari keluarga yang berkecukupan bernama Ara. Bisakah mereka bersatu? Atau keluarga terpandang seperti keluarga Jungkook akan menentang hubungan...