14.

60 10 0
                                    

Saat ini Ara sudah berada di depan apartemen Jungkook. Ia ragu ingin memencet password yang sudah Jimin berikan padanya. Ara takut jika apa yang dia lalukan ini tidak sopan apalagi tempat Jungkook ini adalah tempat orang-orang terpandang, sampai-sampai tadi saat dirinya sampai di lobi, hampir saja tidak diperbolehkan masuk karena tidak memiliki kartu akses. Tapi untungnya ia sudah memiliki nomor Jimin, jadi ia menelpon Jimin, dan akhirnya Jiminlah yang bicara pada petugas apartemen jika Ara memang diminta untuk datang ke apartemen Jungkook.

Hampir sepuluh menit Ara berdiam, akhirnya ia pun memberanikan diri menekan tombol angkat di pintu apartemen Jungkokk dan masuk ke dalam. Saat Ara sampai, suasana di sana sangat sepi seperti tidak ada kehidupan. Ara pun sedikit bersuara memanggil Jungkook untuk setidaknya memberi tau pemilik apartemen jika ada dirinya di sana.

Tidak mendapat respon, Ara pun berjalan menuju sofa dan meletakan bawaannya. Ia berjalan mendekati pintu yang ia yakin adalah kamar Jungkook, karena Jimin sebelumnya sudah memberi taunya.

Ara mengetuk pintu itu beberapa kali, dan membukanya perlahan sambil berkata,"Permisi oppa, ini aku Ara. Aku masuk ya, maaf jika aku tidak sopan, aku hanya ingin mengecek keadaanmu"ucapnya.

Lagi-lagi ucapannya tidak mendapat respon sama sekali, dan saat dirinya sudah benar-benar masuk ke kamar Jungkook, yang ia lihat adalah tubuh Jungkook yang sudah berbalut selimut tebalnya, dan hanya menyisakan sedikit rambut Jungkook yang terlihat. Ara pun berjalan semakin mendekat pada Jungkook dan menarik sedikit selimutnya.

"Oppa apa kau baik-baik saja?"ucap Ara yang entah kenapa malah bertanya, padahal sudah jelas jika orang di depannya ini tidak baik-baik saja.

Jungkook pun akhirnya sedikit membuka matanya dan sedikit tersenyum pada Ara. Melihat wajah Jungkook yang sangat pucat, Ara pun spontan meletakan tangannya pada kening Jungkook dan merasakan suhu tubuh Jungkook yang sangat panas.

"Ya ampun oppa, badanmu panas sekali. Kau belum makan dan minum obat pasti dari tadi. Sebentar aku akan membuat makanan untukmu"ucap Ara dan beranjak pergi ke dapur.

Dua puluh menit Ara sibuk membuatkan bubur untuk Jungkook dan akhirnya buburnya pun jadi. Untung saja tadi Ara sempat mampir ke supermarket untuk berjaga jika di tempat Jungkook ada bahan yang kurang. Setelah siap dengan buburnya, Ara kembali ke kamar Jungkook.

"Oppa ayo bangun sebentar, makan dulu ya. Abis itu minum obat, baru tidur lagi"ucap Ara.

Dengan suara seraknya Jungkook menjawab,"Aku tidak apa, nanti saja ya makannya, aku tidur dulu".

"Aish.. Tidak ada. Oppa, kau belum makan dari pagi, ini sudah hampir jam dua dan perutmu masih kosong. Ayo bangun makan dulu"ucap Ara.

"Aku tidak lapar, kau makan duluan saja ya, kepala ku sedikit sakit aku mau tidur dulu"ucap Jungkook lagi.

Ara yang kesal karena Jungkook sangat keras kepala pun akhirnya berkata,"Tidak kau harus makan! Kalau tidak makan kepalamu akan semakin sakit. Kau ini kenapa keras kepala sekali. Ini aku sudah masak bubur, setelah itu kau minum obat baru tidur lagi. Mau cepat sembuh tidak sih"ucap Ara.

Saat Jungkook membuka mulutnya ingin bicara, Ara lebih dulu memasukan sendok berisi bubur ke mulutnya dan berkata,"Tidak ada alasan oppa, makan ini setidaknya perutmu terisi biar bisa minum obat".

Akhirnya Jungkook pun pasrah dan menelan bubur yang Ara berikan walaupun ia merasa bubur itu sedikit hambar karena dirinya sedang sakit mungkin. Setelah suapan ke lima akhirnya Jungkook berkata,"Sudah ya, ini aku merasa perutku sudah penuh, malah mau muntah"ucap Jungkook.

"Yak.. Bagaimana bisa penuh hanya dengan lima kali suap. Lima suap lagi oppa, ini belum ada setengahnya kau makan"ucap Ara tegas.

"Kau kenapa jadi galak Ara? Padahal aku sedang sakit"ucap Jungkook.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang