17.

61 9 0
                                    

Setelah Jungkook mengantar Ara, ia segera mengarahkan mobilnya menuju rumah Halmoninya. Perasaan Jungkook saat ini sebenarnya sedikit cemas, tapi kecemasannya ini berbeda dengan kecemasan yang Ara pikirkan. Jungkook hanya sedikit cemas karena dirinya pasti akan sangat bingung untuk menjelaskan pada kedua orangtuanya serta Halmoninya. Jungkook juga yakin pasti saat dirinya sampai di rumah Halmoninya, rumah itu sudah ramai dengan keluarganya yang lain, termasuk Jimin juga pasti sudah ada di sana.

Sekitar lima puluh menit Jungkook mengendarai mobilnya, akhirnya dirinya sampai di halaman depan rumah Halmoninya yang sangat luas. Jungkook pun segera turun dari mobil dan berjalan masuk menuju ruang keluarga yang ada di sana.

Seperti dugaannya, saat dirinya baru saja akan memasuki ruang keluarga, ia sudah dapat mendengar jika di dalam sana sudah cukup ramai. Dan saat Jungkook membuka pintu ruangan itu, suasana yang sebelumnya masih cukup santai berubah dan seluruh anggota keluarganya yang ada di sana menatap Jungkook yang masih berdiri diambang pintu.

"Ah kau sudah datang, sini duduk"ucap eomma Jungkook saat melihat putranya itu datang.

Jungkook pun berjalan menghampiri sofa kosong di sebelah eommanya. Ia melewati Jimin dan saat itu Jimin mengambil kesempatan untuk berbisik,"Semangat Jungkook-ah, siap-siap di introgasi"ucapnya yang dibalas tatap tajam darinya.

Baru saja Jungkook mendudukan dirinya, Halmoninya berkata,"Bisa jelaskan pada kami kenapa bisa ada berita seperti itu Jungkook-ah?"ucapnya diikuti seluruh dengan pandangan dari orang-orang yang ada di sana.

Jungkook menghela napasnya sebelum akhirnya menjawab,"Aku memang sedang dekat dengannya beberapa bulan ini. Jimin juga mengetahui itu. Eum mungkin Dami juga tau, karena saat itu Ara sempat menginap di apartemen dan meminjam baju Dami saat aku sakit. Dia perempuan yang baik dan mandiri. Aku memang menyukainya tapi selama ini aku belum menyatakan perasaanku kepadanya dengan sungguh-sungguh. Lalu tadi saat di pameran sebenarnya Ara datang dengan sahabatnya dan juga Taehyung sahabat Jimin itu, tapi karena memang aku ingin memiliki waktu berdua dengannya, jadi Ara berpisah dengan sahabatnya dan berkeliling denganku dan kami juga akhirnya pulang bersama saat pameran selesai. Terus tiba-tiba muncul berita seperti itu yang entah bagaimana para wartawan bisa mendapatkan foto itu dan menyimpulkan hubungan kami seperti itu. Akhirnya tadi aku memutuskan untuk meresmikan hubungan kami, toh sudah ada berita tentang itu jadi ya sudah sekalian saja"jelas Jungkook pada keluarganya yang ada di sana.

"Lalu bagaimana dengannya? Dia menerima begitu saja? Dan bagaimana kau juga sangat yakin jika dia itu benar-benar baik tanpa ada maksud lain?"tanya Halmoninya lagi.

"Awalnya dia ragu. Dia bilang jika dia menyukaiku juga, tapi dia menganggap dirinya kurang pantas untukku. Dia juga takut kalian tidak bisa menerimanya karena dia hanya perempuan biasa. Untuk alasan kenapa aku yakin dia tulus padaku karena selama aku dekat dengannya, dia tidak pernah menginginkan sesuatu, eum.. mungkin juga alasannya karena kami tidak memiliki hubungan, tapi saat aku meminta bantuannya mencari kado untuk Ryuna dia mau membantuku dan saat aku ingin membelikannya sesuatu untuk berterima kasih dia menolak. Lalu jika aku ajak Ara ke restoran yang cukup terkenal yang memang biasa keluarga kita kunjungi dia selalu bilang jika makan di restoran seperti itu sayang jika hanya untuk makan malam biasa tanpa ada perayaan. Dia benar-benar tidak pernah mau menerima sesuatu dengan cuma-cuma tanpa berusaha"jawab Jungkook.

"Apa eomma boleh bertemu dengannya? Jangan berpikir yang tidak-tidak, eomma hanya ingin mengenalnya"ucap eomma Jungkook.

Jungkook menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, karena bingung harus menjawab apa. Sejujurnya ia mau, tapi bagaimana dengan Ara? Apa dia bersedia bertemu dengan eommanya?

"Eum.. Apa harus dalam waktu dekat ini eomma? Maksudku, kami baru saja meresmikan hubungan kami tadi, ku rasa ini terlalu cepat"ucap Jungkook akhirnya.

"Jadi kau juga belum yakin dengannya sehingga kau tidak mau mengenalkannya pada appa dan eomma?"kali ini appa Jungkook yang bicara.

Mendengar itu Jungkook sedikit bingung, karena bukan itu maksudnya. Jungkook tau jika di keluarganya untuk urusan seperti ini pasti sedikit susah walaupun keluarga Jungkook juga tidak terlalu mementingkan status dari calon pasangan anggota keluarganya.

"Eh bukan begitu appa. Hanya saja sepertinya Ara masih butuh waktu. Kasian jika tiba-tiba aku mengajaknya setelah adanya berita itu. Dari tadi saja dia selalu terlihat khawatir, takut jika kalian kecewa padaku. Aku hanya ingin memberikan dia waktu agar lebih tenang saat bertemu dengan eomma dan appa"ucap Jungkook

"Baiklah, untuk saat ini halmoni terima semua penjelasanmu. Tapi untuk yang lainnya, halmoni akan mencari tau sendiri mengenai perempuan yang bernama Ara itu. Jika apa yang halmoni dapat berbeda dengan penjelasanmu tadi, halmoni tidak akan membiarkanmu dengannya"ucap halmoni Jungkook lalu beranjak meninggalkan ruangan itu.

Setelah itu anggota keluarga yang lain pun seperti sepupu-sepupu Jungkook yang ada di sana mendekati Jungkook untuk menanyakan beberapa hal lain yang membuat mereka penasaran. Sedangkan orang tuanya dan paman serta bibi Jungkook ikut menyusul halmoni meninggalkan ruangan itu.

Namun, sebelum eomma Jungkook keluar dia berkata pada Jungkook,"Eomma senang saat tau berita itu. Semoga apa yang kau jelaskan tentangnya memang benar dan kau bisa terus bersamanya. Siapa tadi namanya.. Ara ya, eum dia juga cantik. Jangan terlalu dipikirkan ucapa halmoni tadi. Eomma yakin putra eomma ini sudah bisa menilai perempuan yang disayanginya dengan baik".

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang