Keesokan paginya Ara bangun dan segera keluar dari kamarnya dan ternyata melihat Jimin yang sedang duduk di sofa dengan koper yang ada di sebelah sofa. Sadar akan kedatangan Ara, Jimin pun mengalihkan perhatiannya ke arah Ara.
"Eh? Jimin oppa sudah pulang? Ah maaf pasti kau ingin beristirahat tidak bisa ya karena kamarnya aku pakai?"ucap Ara tidak enak karena kamar yang seharusnya tempat Jimin istirahat malah ia gunakan.
"Tidak apa Ara, ku pikir siapa tadi, karena saat aku mau buka pintunya kok di kunci untung saja tidak ku dobrak"ucap Jimin dengan candaan di akhir kalimatnya.
"Eum sebentar oppa, ku bereskan dulu ya barang-barangku biar oppa bisa cepet istirahat"ucap Ara yang akan kembali masuk ke kamar.
"Eh.. Tidak usah Ara, aku mampir ke sini hanya ingin melihat keadaan Jungkook. Tapi sepertinya dia sudah mendingan karena aku sudah mendengar suara air tadi saat ke kamarnya, sepertinya dia sedang mandi"ucap Jimin.
Baru saja Jimin selesai berbicara, pintu kamar Jungkook terbuka dan terlihatlah Jungkook dengan rambut setengah basahnya. Ara yang melihat itu sedikit terpesona tapi masih bisa mengendalikan ekspresi wajahnya untuk biasa saja.
"Ah ada kau Jim. Pasti kau khawatirkan denganku"ucap Jungkokk.
"Yak.. Bagaimana tidak, bisa-bisanya sakit saat aku sedang di luar kota. Aku tau kau ini sangat keras kepala jika sedang sakit. Untung saja ada Ara, dan sepertinya ia sudah merawatmu dengan baik"ucap Jimin sedikit mengomel pada sepupunya itu.
"Ish.. Ya sudah tidak usah ngomel. Memang aku tau jika aku akan sakit kemarin"ucap Jungkoook.
"Ya sudahlah lagian kau sudah sehat sekarang. Oh iya Ara terima kasih sudah mau membantuku merawatnya. Maaf pasti dia merepotkanmu karena sangat susah disuruh makan dan minum obat"ucap Jimin pada Ara.
"Eum tidak apa oppa, tapi memang Jungkook oppa sangat keras kepala jika sakit. Ku pikir Bora sudah termasuk orang yang sangat keras kepala, tapi Jungkook oppa ternyata melebihinya"ucap Ara pada Jimin dan membuat Jimin tertawa. Sedangkan Jungkook mencibir dan berjalan menuju sofa.
"Tapi kemarin kau galak Ara, kau selalu mengomel"ucap Jungkook saat sudah duduk.
"Itu karena oppa terlalu keras kepala, kemarin kan sudah ku bilang"ucap Ara.
Setelah perdebatan antara Jimin dan Jungkook maupun antara Jungkook dan Ara akhirnya Ara memutuskan untuk ke dapur dan melihat apa kira-kira yang bisa ia buat untuk sarapan mereka. Sebenarnya tadi Jimin dan Jungkook yang menawarkan diri untuk membuat sarapan karena bisa dibilang mereka ini tuan rumah, tapi Ara memberikan alasan jika Jungkook lebih baik diam karena baru sembuh sedang Jimin lebih baik juga istirahat karena baru pulang dari luar kota.
Tidak butuh waktu lama akhirnya sarapan pun siap. Jimin dan Jungkook pun menghampiri Ara dan memakan roti panggang yang sudah Ara buat.
***
Dua minggu berlalu, hari ini adalah hari dimana diadakannya pameran lukisan Jungkook. Ara sebelumnya sudah ingin membeli tiket karena memang ia ingin melihat lukisan laki-laki yang selama ini dekat dengannya. Namun, sekitar lima hari sebelum pameran ini, Jungkook tiba-tiba sudah mengirimkan tiga tiket untuk dirinya dan kedua temannya. Ara pun sempat terkejut dan bilang jika ia akan membayar tiket yang Jungkook berikan itu, tapi Jungkook menolaknya walaupun Ara sudah mendesaknya.
"Eoh? Taehyung oppa ikut?"ucap Ara saat keluar dari rumahnya dan akan masuk ke mobil Seoyoon.
"Iya, memang kenapa? Apa aku tidak boleh ikut?"tanya Taehyung.
"Eh? Bukan begitu oppa, tapi ini aku hanya punya tiga tiket. Bora dan Seoyoon tidak bilang padaku jika oppa akan ikut"ucap Ara.
Bora yang mendengar itu memutar bola matanya,"Yak kau lupa Taehyung oppa ini juga kenal dengan Jungkook oppa. Dia juga mendapatkan tiket dari Jungkook oppa"ucap Bora.
Ara yang mendengar itu pun menganggukkan kepalanya beberapa kali dan masuk ke dalam mobil. Mereka pun akhirnya berangkat menuju tempat pameran Jungkook diadakan dengan Taehyung yang menyetir.
Empat puluh lima menit mereka menempuh perjalanan dan akhirnya mereka pun sampai. Saat sampai, suasana di sana sudah cukup ramai dengan pengunjung dan juga tidak lupa beberapa wartawan yang pasti akan mencari informasi mengenai pameran lukisan dari salah satu anggota keluarga terkaya di negaranya.
Ara dan kedua sahabatnya serta Taehyung pun tidak terlalu terpengaruh karena memang para wartawan sudah disediakan tempat khusus selama pameran ini berlangsung. Ara dan yang lain mulai berkeliling melihat beberapa lukisan karya Jungkook yang sangat indah. Saat mereka sedang melihat-lihat datanglah Jimin dengan senyumannya menyapa mereka dan bergabung bersama mereka untuk melihat lukisan di sana.
"Ara-ya apa kau sudah bertemu Jungkook?"tanya Jimin pada Ara.
"Eoh? Belom oppa, kami belum lama sampai dan ini kami baru mulai melihat-lihat. Ku pikir pasti Jungkook oppa juga sedang sibuk"ucap Ara.
"Ah sepertinya dia masih ada di ruang tunggu. Mungkin sebentar lagi akan keluar dan mulai menjelasakan beberapa lukisan yang dia buat ini"ucap Jimin.
Tak lama setelah Jimin selesai bicara, terdengar suara kamera yang bersautan menandakan mereka sedang mengambil gambar. Hal itu terjadi karena Jungkook baru saja keluar dan berjalan menuju titik dimana ia bisa menjelasakan beberapa lukisannya kepada pada pengunjung dan wartawan yang sudah siap mencatat informasi yang Jungkook berikan.
Lima belas menit kira-kira Jungkook menjelaskan mengenai karya-karyanya akhirnya ia pun sedikit bebas dan bisa berkeliling menemui beberapa pengunjung di sana. Saat itulah Ara dan yang lainnya menghampiri Jungkook.
"Oppa karya-karya mu bagus-bagus sekali. Tidak heran jika harga dari karya mu ini sangat mahal. Oh iya, selamat oppa karena pamerannya akhirnya sudah terlaksana"ucap Seoyoon diakhiri dengan senyumannya.
Jungkook tersenyum dan menjawab,"Terima kasih Seoyoon-ah. Ah terima kasih juga kalian sudah mau datang ke sini"ucap Jungkook.
"Ya sudah kita mau lihat-lihat lagi. Ara sudah ada Jungkook jadi kami duluan ya"ucap Bora seraya mengajak yang lain untuk beranjak dari sana.
Ara yang melihat itu pun berkata,"Yak Bora jangan seperti itu. Kau kesini itu untuk menemaniku"ucapnya yang sebenarnya sedikit sia-sia karena kedua sahabatnya serta Taehyung dan Jimin tidak menanggapinya.
"Ah oppa maafkan teman-temanku itu. Eum kalau oppa mau menyapa pengunjung lain tidak masalah kok, aku bisa lihat-lihat sendiri"ucap Ara tidak enak.
"Tidak aku akan menemanimu saja. Kau mau melihat dari mana?"ucao Jungkook.
"Eh? Oppa yakin? Ini banyak wartawan oppa, aku tidak enak jika kau malah menemaniku nanti malah kau di beritakan yang aneh-aneh"ucap Ara.
"Berita aneh gimana? Aku juga tadi kan sudah menjelaskan tentang karya-karya ku jadi ya sudah aku bebas sekarang mau apa"ucap Jungkook. Akhirnya karena tidak tau harus beralasan apa lagi Ara pun akhirnya membiarkan Jungkook menemaninya melihat lukisan-lukisan di sana. Dalam hati Ara dia sedikit was-was takut jika para wartawan masih mencari Jungkook entah untuk menanyakan informasi mengenai lukisan atau apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
FanfictionJungkook, seorang cucu dari keluarga yang sangat kaya dan terkenal di negaranya bertemu dengan perempuan dari keluarga yang berkecukupan bernama Ara. Bisakah mereka bersatu? Atau keluarga terpandang seperti keluarga Jungkook akan menentang hubungan...