— , Teman Sebaya
Libur akhir tahun enggak lengkap rasanya kalau enggak liburan ke rumah nenek, begitulah salah satu tradisi di keluarga kamu.
Tapi sayangnya keluarga kamu dateng ke rumah neneknya terlalu cepat, alias kalian dateng sebelum saudara saudara yang lain pada dateng. Sebetulnya keluarga kamu ini harusnya dateng satu Minggu lagi, tapi karena beberapa alasan akhirnya keluarga kamu dateng duluan kesini.
Bisa dibilang kamu sedikit kesel, kenapa? Karena kamu anak tunggal! Cewek pula! Mana berani kamu keluyuran sendirian cari temen sekitaran sini.
Dulu sempet ada anak cewe di sebelah rumah nenek kamu. Namanya Heejin, tapi pas ditanyain lagi ke nenek kamu kenapa Heejin enggak keliatan, jawabannya adalah Heejin sama keluarganya udah pindah ke luar negeri lima bulan yang lalu. Sedih...
Jadi berakhirlah kamu dari dua hari yang lalu duduk lesehan di teras halaman belakang sambil misuh misuh lewat telepon ke sohib kamu, Chaewon.
Ya pokoknya kamu ini udah kaya enggak ada semangat banget buat liburan kali ini.
"Chaewon, gue harus gimana ini?! Ya kali gue beli tiket kereta sendiri buat pulang. Terus Minggu depan balik lagi kesini?! Kan enggak mungkin," kata kamu dibuat sedramatis mungkin.
'Kan gue udah bilang! Cari temen lah! Masa enggak berani sih!? Biasanya aja malakin adik kelas di sekolah,' ucap Chaewon dari seberang sana.
"Heh! Sembarangan ya Lo ngomong! Mana ada gue malakin adik kelas!"
'Bercanda~ Udah ah, gue mau pergi. Disuruh ibu negara, bye sayang ku~ Semoga dapet cogan disana, nanti kalau jadian jangan lupa kabarin ya. Muach~'
pip.
Sambungan terputus dan menyisakan kamu yang sedang mengumpulkan energi untuk teriak. Tapi sebelum teriak, fokus kamu malah jatuh sama orang yang keliatan lagi nyari sesuatu di halaman belakang rumah nenek kamu ini.
"Woi cewek! Liat bola adik gue gak?"
Astaga dia ini masih muda tapi kok suaranya malah lebih gede dari suara om kamu, om Chanyeol.
Tapi tunggu... INI ORANG KENAPA BISA MASUK KE HALAMAN BELAKANG RUMAH NENEK KAMU?! Dikata halaman belakang rumahnya kali ya.
"Eh, Lo siapa anjir? Kok bisa masuk kesini!? Mau maling ya!?" Kata kamu sambil bangkit dari posisi duduk.
"Mana ada maling mukanya seganteng ini," jawab dia sambil senyum.
Ganteng sih... Batin kamu tidak memungkiri akan hal itu.
"Btw, nama gue Felix. Rumah gue disebelah, nama Lo siapa? Gue baru liat," tanya dia sambil ngedeketin kamu yang masih berdiri di teras.
Dia ngulurin tangannya ke kamu, dengan ragu tapi mau akhirnya kamu jabat tangan dia. Lumayan pegangan tangan sama cogan, soalnya kalau minta jabat tangan sama doi kayanya enggak mungkin deh.
"Nama gue (y/n), gue cucu yang punya rumah. Kesini karena lagi liburan," jawab kamu.
"Eh, ada den Felix."
Itu suara mbak yang kerja disini. Langsung buru buru kalian lepas jabat tangannya. Padahal dalam hati kamu bersorak kecewa, kurang lama katanya.
"Eh Mbak," kata Felix sambil cengengesan.
"Pasti cari bola yang di tendang sama Oliv ya?" Tanya Mbak.
Felix ngangguk sambil cengengesan, "Iya." Jawab dia.
"Yaudah cari aja. Kalau udah ketemu nanti pintunya tutup lagi ya," kata Mbak kamu terus masuk lagi ke dalam sambil bawa handuk yang baru aja dia ambil di tempat gantungan.
Ini kenapa jatohnya jadi kaya kamu yang bukan orang rumah.
"Heh cewek, ayo bantuin gue cari bola. Ntar gue ajak Lo main," kata dia sambil bergaya.
Kamu mengernyit, mulai mempertimbangkan apakah orang ini harus kamu jadikan teman atau tidak?
"Ayo buruan, kesian gue ama Lo yang dari kemarin bilang kagak ada temen disini." kata Felix sambil cari cari bolanya.
Ingin rasanya kamu menenggelamkan diri, ternyata suara putus asa kamu kedengaran sampai ke rumahnya Felix.
"Buruan, tunggu apa lagi." kata dia.
Akhirnya kamu nurut aja buat bantuin Felix cari bolanya.
"Ngomong ngomong, gimana caranya Lo bisa masuk kesini?" Tanya kamu.
"Pintu besinya enggak pernah di kunci, lagian orang rumah Lo udah pada tau. Ya udah gue masuk aja," jawabnya.
Rasanya kaya rumah nenek kamu jadi tempat umum ya...
- - -
"Lix! Ini mana sih?! Kok bolanya enggak ada?! Enggak masuk kesini kali!!" Kata kamu yang udah mulai kesel karena bolanya enggak ketemu ketemu.
"Emang enggak masuk kesini, bolanya ada di kamar gue." Jawab Felix.
Kamu berbalik buat ngeliat kearah Felix yang kayanya enggak lagi nyari bola, tapi lagi liatin kamu yang mau aja dia bego begoin.
"Hah? Yang bener Lo!? Terus kalo gitu dari tadi gue ngapain anjir bantuin Lo!!!" Kata kamu kesel tapi Felix nya malah senyum senyum gak jelas.
"Au ah!" Kata kamu bete terus jalan ninggalin Felix buat masuk ke dalam.
"Woi, Jan marah! Gue cuman mau temenan sama Lo, siapa tau jadi temen sehidup semati Lo."
gak jelas banget, mana ini panjang lagi 😭🙏🏻
btw, maaf enggak update di malam minggu kemarin enggak ada jaringan soalnya 😭🔫
enjoy-!!
KAMU SEDANG MEMBACA
straykids imagine.
Fanfic[CLOSED REQUEST] Alternative Universe [AU] pokoknya kamu sama straykids. • • • ot.8 Disclaimer! : Cerita ini murni dari pikiran author. Dimohon untuk tidak plagiat atau copy-paste