- ACF (16) -

1.9K 259 16
                                    

Ara sampai di depan kelas Chika bersama dengan banyak kerumunan yang ikut penasaran dengan keributan dikelasnya Chika.

" SEKALI LAGI GUE TANYA SAMA KALIAN! SIAPA YG GINIIN MEJA GUE! SIAPAAA!!! ". Suara Chika bergema di kelasnya.

" Chik, kita semua jelas jelas baru kelar olahraga! Gak ada yang di kelas! Selesai olahraga semua pergi ke kantin! Pasti bukan anak kelas Chik! ". Sahut ketua kelas yang ikut emosi karna Chika menuduh teman teman yang ada dikelas.

Chika mengacak rambutnya kesal. Dengan emosinya ia kembali menjatuhkan dan melempar barang barangnya yang kotor karna sampah yang mengenai meja, kursi dan tasnya.

" ka chika..ka Chika udah ka Chika ". Kata Cristy yang panik dan mencoba menenangkan Chika.

" BAKAR!!! BAKAR SEMUA BARANG-BARANG GUE...KASIH GUE MANCIS SKRG! GAK GUNA! ". Teriak Chika dengan emosi yang membara.

Semua mata kembali menyorot yessica tamara, anak kelas lain pun ramai mendatangi kelas Chika karena penasaran dengan suara gaduh yang ada di kelasnya.
Chika melihat semua orang yang menyorotkan mata mereka dengan sorotan aneh, ditambah lagi dengan wajah seseorang yang samar samar tersenyum puas. Tak sengaja air mata gadis itu terjatuh dengan derasnya. Emosinya lagi-lagi mematikan dirinya.

Ara berlari sambil membuka jaket hitam miliknya kearah Chika dan menutup wajah Chika dengan jaketnya itu.

" Udah...tenang Chik, tenang... ". Kata Ara yang perlahan mencoba menenangkan Chika dan memeluk erat Chika.

Gita, Eli dan Dey langsung membubarkan kerumunan yang ada dikelas mereka.

" APA YANG KALIAN LIAT HAH! MAU GUE TONJOK MUKA KALIAN SATU-SATU?! BUBAR! ". Marah gita sambil membubarkan orang-orang disekitarnya.

" BUBAR KALIAN SEMUA WOI! GUE PANGGIL PUPPY GUE YE LO PADE BIAR DIGIGIT ". sambung Dey kesal

Eli dengan sapunya membubarkan kerumunan dan langsung menutup pintu kelasnya.

Mereka dengan cepat tanpa basa basi membersihkan sampah yang ada di meja Chika dan mengatur meja kursi Chika seperti semula.

Beda dengan Ara, ia masih menenangkan Chika yang menangis sesegukan karena rasa sakit dan emosi yang belum mereda di hati Chika.
" Kalau uda tenang bilang y ntar gue buka ". Kata Ara yang masih menutup Chika dengan jaketnya.
" Gue buka ya, kasian lu nya engap ". Kata Ara lagi dan langsung membuka jaket yang sempat menjadi pelindungnya Chika.

Chika langsung memeluk Ara erat dan kembali menangis sejadi-jadinya.
" Raa..gue capek raa...gue capek kuat terus, gue capek harus nangis terus, gue capek nahan rasa sakit di dada gue. Gue cape...gue ada masalah apa sampai mereka sampai mereka gak suka banget sama gue, apa gue harus mati dulu bisa mereka puas..".

" Sssttt, Lo ngmong apaan sih Chik. Gak ada yg salah dari Lo, mereka yg sakit! Kita beresin masalah Lo satu-satu ya..udah tenang,biar gue cari siapa yg berani lakuin ini ke Lo!".
Terlihat jelas wajah marah Ara saat mengatakan kalimat itu.

" Orang yang gak suka gue makin bertambah...satu satu dari mereka benci sama gue. Gue gak bisa bayangin seluruh dunia benci sama gue...Lo gak perlu cari tau siapa orangnya ra, gue gak butuh bantuan Lo ". Ucapan Chika lagi lagi melantur dan melarang Ara untuk ikut campur.

" Kali ini gue gak peduli sama ucapan Lo Chik, kalimat Lo yang nyuruh gue buat gak ikut campur urusan Lo udah basi di telinga gue. Udah Lo berdiri, baju Lo udah kotor sama debu kelas ini ". Ucap Ara sambil menyingkirkan sedikit debu yang mengotori baju olahraga Chika.

Ara berdiri dan berlari pergi keluar kelas Chika. Dan dari jauh rombongan Badrun seperti ingin masuk ke kelas Chika. Ara langsung merentangkan kedua tangannya agar Badrun tidak masuk ke kelas Chika.

About CHIKARA FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang