Ara sedang membersihkan tempat tidurnya agar terasa nyaman untuk ia tiduri. Dimalam itu hujan deras mengguyur kota jakarta bersamaan dengan suara petir yang gemuruh.
" Eli mah.. Jahat banget, ya masak gue ditinggal sendirian.. Tidur sendirian di ruangan segede ini, dah tu hujan lagi.. Petirnya juga gede..jahat banget loch!!! ". Celoteh ara sambil memanyunkan bibirnya.
" nih lagi, temen-temen gue pada kemana, ada aja alasannya.. Si ip ada hajatan dirumah sodaranya, adel sibuk gambar buat projek yg dikejer deadline, oniel ikut standup komedi antar rt bareng bapaknya, mira nih si bangke sibuk push ml, ni paranya lagi si olla gak bisa temenin gue gara jaga kucing yg mau melahirkan.. BISA BISANYA KUCING LEBIH PENTING DARI PADA KAWANYA SENDIRI..ESMOSI GUE " sambung ara lagi sambil menscroll handphonenya.
Gadis itu pun merebahkan badannya dan mengalihkan pandangannya ke arah pintu.
" kalo malam ini ada salah satu kawan gue yang nginep disini, bener-bener gue jadikan suhu dia.. Serius dah ". Batin ara dengan masih melihat pintu kamarnya berharap pintu itu ada yang buka." hah sudalah, emang dari dulu kan gue dituntut buat mandiri, sejak kapan zahra khaulah berharap lebih ke manusia. " ucap ara sambil mengubah ara tidurnya ke samping kiri.
" Ck "
Suara pintu terdengar, ara dengan cepat langsung duduk dan melihat siapa seseorang yang datang menemuinya.Rambut panjang dan mengkilau perlahan terlihat disela -sela pintu. Gadis itu masuk bersamaan dengan wangi aroma bajunya. Chika ikutan mematung karena melihat ara yang juga duduk mematung sambil melihat dirinya.
Ara menelan ludahnya awkard dan melihat chika membawakan beberapa belanjaan yang ada di tangan kiri dan kanannya.
" gue boleh masuk? " tanya chika." masuk, lo bawa apaan tuh? " kata ara kepada chika.
" Liat aja sendiri " jawab chika sambil menyodorkan semua kantong belanjaan yg dibwa nya kepada ara.
" lah Buset ". Kata ara kaget.
Ara pun langsung mengeluarkan belanjaan dari chika. Rupanya chika membelikan beberapa jajanan dan terselip satu kantong eskrim.
" wihh apa nih ". Kata ara ingin mengambil eskrim
"eh ini punya gue ". Ucap chika dengan cepat mengambil eskrimnya.
" lah gue mau juga ". Ucap ara lagi.
" itu jajanan buat lo banyak.. Ini eskrim gue". Jawab chika
" Gue maunya eskrim, lidah gue pait nih.. Butuhnya yang lo pegang itu ". Kata ara lagi sambil memanyunkan bibirnya.
" bocil ini yah, gue cuma beli satu..dalah itu jajanan masih banyak gak usah ganggu eskrim guee ". Kata chika sambil mengerutkan alisnya.
" Gak gak, itu eskrim gue.. Kan tadi ada di kantong, nah hak gue dong.. Sinii ". Kata ara dan mencoba mengambil eskrim di tangan chika.
" Lo beli sendiri sana " ucap chika menyuruh ara.
" tega lo suruh gue? Oke lah kalo gitu..biar gue beli sendiri". Jawab ara dan langsung bangkit menuju pintu.
" Dih baper banget, canda aja gue candaa ". Kata chika yang menahan ara untuk tidak pergi.
" Misi lah gue mau beli, pait banget nih lidah gue " jawab ara.
" Gak gak..." chika berlari kecil dan mengunci pintu kamar ara.
" Yah pintunya tekunci, gmna nih " ucap chika menggoda ara.
Ara pun mengilangkan kedua tangannya dengan wajah yang kesal dan manyun yang terlukis diwajahnya.
" sini bocil, balek ke tempat tidur lo ". Chika merangkul ara sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
About CHIKARA Friendship
Teen Fiction" Gue gak akan lepasin lo, anak baru kayak lo harus dikasih asupan biar tau etika gimana bicara yang baik sama kakak kelas! Apalagi gue ketua osis disini! ". Tatapan tajam membius percakapan mereka, suasana di aula tersebut sedikit menegangkan. " Ba...