- ACF (15) -

1.8K 220 2
                                    

Ara duduk di koridor didepan kelasnya dan memandang lapangan basket SMA budibuaya.
Kelasnya lagi free hari itu karena guru yang terjadwal tidak bisa masuk karena cuti menikah.

Ara tidak melihat teman-temannya, lebih tepatnya tidak peduli kemana perginya mereka. Ia hanya ingin sendirian sambil menikmati angin yang menghembus kencang kearahnya.
Ara tertawa melihat tingkah Eli yang
sedang diajarkan pak Jarwo (Guru olahraga SMA Budibuaya) memasukkan bola basket ke ring namun Eli malah pencak silat disitu karna geram bolanya tidak masuk-masuk ke dalam ring.

Chika yang ikut tertawa itu langsung melihat Ara yang juga melihat tingkah Eli. Dari kejauhan Chika menunjuk Eli maksud memberi tau Ara

" Ra, kakak lu... ". Kata Chika dengan apa-apanya sambil menunjuk eli

Ara membalas dengan menyilangkan jari telunjuknya kearah kelapanya maksud berkata pada Chika

" Iyaa, dia emang rada gelo ".

Chika langsung kembali tertawa, namun tidak lama tawa gadis itu memudar.
Chika perlahan mengerutkan alisnya dan kembali memberi aba-aba pada ara dengan memelototkan matanya dan memajukan mulutnya seperti menunjuk sesuatu pada Ara

" Haa? Apaan? Gak ngerti ". Ara mengerutkan alisnya tanda tidak mengerti maksud dari aba-aba Chika.

Kaget Ara dari belakang ada sekumpulan kakak kelas Hitz yang menghampirinya dan berdiri langsung dihadapannya menutupi mandangan Ara yang tadi sedang berbicara bahasa isyarat dengan Chika.

Chika masih dengan posisinya, berdiri dengan masih melihat Ara yang disamperin oleh anak-anak kelas 12 yang terkenal sebagai girly geng nya SMA Budibuaya.

" Yessica, kamu ngapain disitu? Sini cepat ambil nilai ". Kata pak Jarwo yang mengejutkan Chika.

" Eh iya pak ". Kata Chika kaget dan berlari menuju teman-temannya yang lain.

Disisi lain, Ara sedang dikerumunin oleh orang-orang yang tidak ia kenali menutupi pandangan nya yang tadi sedang melihat Chika di lapangan basket.

" Lu Ara kan? Kenalin gue Kandiya  Maulidita..panggil aja Indy ". Kata kakak kelas yang menyapa Ara dengan mengulurkan tangannya maksud ingin berkenalan dengan Ara.

Ara langsung melihat kakak kelas yang ingin berkenalan dengannya itu.

" Et dah bocah, belumut noh tangan kawan gue nunggu in lu ". Kata kakel yang bernama ariella si ceriwis.

" Aelah tinggal salaman aja susah benerrr ". Lanjut Eril sambil menarik tangan Ara untuk bersalaman dengan Indy.

" Ayok lah gais, males banget gue diliatin adik-adik kelas, jelas kita kan gak pernah nginjak kawasan mereka". Kata Tasya sambil mengibaskan rambutnya karena salting berada di kawasan anak -anak kelas 10

" Kalian duluan aja, nanti gue nyusul " kata indy yang tadi ingin berkenalan dengan Ara.

Teman-teman Indy langsung mengiyakan dan meninggalkan Indy dan Ara berdua.

Kakak kelas yang ingin berkenalan dengan Ara itu langsung duduk tepat didepan Ara yang otomatis mengganggu pandangan Ara yang sedang melihat anak-anak di lapangan.

" Gue duduk sini ya, capek banget tadi diajak temen-temen gue  jalan keliling sekolah terus ". Kata indy

Ara mengangguk tapi pandangannya masih melihat kearah lapangan.

Indy menolehkan kepalanya dan ikut melihat kearah lapangan dan melihat Chika yang sedang menatap kearah dia dan Ara.

" Oh Chika...oiya kok Lo kemarin bisa kelai sama Chika sih? ". Kata indy lagi bertanya kepada Ara.

About CHIKARA FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang