" Gue gak akan lepasin lo, anak baru kayak lo harus dikasih asupan biar tau etika gimana bicara yang baik sama kakak kelas! Apalagi gue ketua osis disini! ". Tatapan tajam membius percakapan mereka, suasana di aula tersebut sedikit menegangkan.
" Ba...
Di suasana malam yang kelabu, Ara merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan tadi siang kepada Chika. Ara Ingin mengirim pesan kepada Chika, tetapi gadis seperti Zahra khaulah sangat-sangat gengsi melakukan itu.
" Udah Ara, dia pasti baik-baik aja kok...dia kayak gtu karna dia punya dendam sampai bisa sejahat itu ngelukain orang ". Kata Ara yang tidak ingin ambil pusing kepada dirinya sendiri.
" Aarghhh! Auu deh..mending gue jalan-jalan malam liat indahnya ibukota Jakarta ". Kata Ara lagi sambil mengambil kunci mobilnya dan pergi menuju garasi.
Ara mengemudikan mobilnya dengan ditemani lagu-lagu favorit yang bergema di dalam mobilnya itu. Sambil berkaraoke ria, Ara mengelilingi kota Jakarta dan menikmati citylight di kanan dan kiri jalan.
" Jakarta pas malam emang ga ada obat, indah banget anjir ". Ucapnya dengan tenang.
Sampai di jembatan, Ara memaksimalkan kecepatan mobilnya karena jalanan di malam itu sangat-sangat sepi dan ia bisa leluasa speeding (mengebutkan) mobil sesuka hatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
gambar.ilustrasi
Bersama rintik hujan yang turun, Ara tertawa senang karna sudah sangat lama semenjak kecelakaan, ia tak pernah memaksimalkan kecepatan mobilnya.
Lelah mengemudi, gadis itu memberhentikan mobilnya untuk sekedar istirahat sejenak di jembatan layang itu.
Ara membuka kaca mobilnya. " Huaahh, udaranya dingin banget ". Ucapnya tenang semari memandangi pemandangan didepannya.
Sembari melihat sekitarnya, pandangan Ara mengarah kepada seorang gadis yang sedang berdiri tegak di pinggiran jembatan yang dibawahnya lautan dalam.
Gadis itu membentangkan kedua tangannya layaknya menyerahkan tubuhnya kepada lautan yang mewanti-wanti kedatangannya nya.
" Weh anjir, tu orang mau ngapain?! ". Kata Ara kaget dan langsung berlari mendekati gadis itu.
Dengan tergesah-gesah Ara langsung berlari sekuat tenaganya mendekati gadis itu. Sambil berlari Ara benar-benar takut gadis itu loncat sebelum Ara sampai.
Ara yang melihat orang itu sudah pasrah akan menjatuhkan dirinya ke laut, dari belakang dan dengan cepat Ara menarik tangan gadis itu.
Keduanya pun terjatuh di sisi jalanan jembatan, kepala dan punggung belakang Ara sampai terbentur pembatas jalan.
" Aduh, Lo udah gila ya!!! ". Kata Ara marah dengan nafas yang ngos-ngosan.
" Lepasin gue! ". Kata gadis itu mencoba menjauhi tubuhnya dan ingin kembali loncat.
Dengan tenaganya Ara menahan gadis itu untuk tak mendekati pagar jembatan.
Gadis itu masih berontak dan dengan amat marah, Ara langsung berdiri kesal dan langsung mendorong gadis itu hingga punggung gadis itu terbentur dinding pembatas jalan, seperti yang Ara rasakan.