Chika dengan wajah kecewa bercampur kesal sedang berjalan menuju ke arah kelasnya.
" Kenapa sih?! Kenapa gak mau saling terbuka! Gue udah coba open buat kasih feedback baik ke dia, tapi dia sendiri yang nutup diri, sekarang gue ragu lagi harus percaya sama dia atau enggak! Sumpah gue jadi males ladenin orang yang kayak gitu. Gue udah coba untuk beri feedback tapi tapi dianya yang gak sesuai sama ekspektasi gue..gue takut, takut kalo kalo gue berharap dan percaya sama dia, nah dia malah gak sesuai dengan yang gue harapkan ". Kata Chika yang mengomel dan marah-marah sendiri di sepanjang koridor sekolah.
" Aarrghh, nyebelin banget sih..huhh kamu harus sabar chikaa ". Kata chika lagi sambil mengusap dadanya.
Sambil terus berjalan tak sengaja Chika menabrak badrun yang sedari tadi menunggu Chika di depan kelasnya.
" Hai Chika..dari mana? ". Kata Badrun sambil tersenyum manis didepan Chika.
" Dari bawah, sorry kak gue buru-buru ". Singkat Chika dan kembali melangkah kan kakinya kedepan
" Tunggu dulu, Lo akhir-akhir ini kenapa ngindarin gue sih? ". Kata Badrun menahan tangan Chika.
Chika yang merasa tidak nyaman dipegang tangannya oleh Badrun langsung melepas paksa genggaman tangan dari Badrun.
" Bisa lepas gak! ". Kesal Chika
" Lo ngapa sih Chik? Jangan sok cantik deh Lo, mentang-mentang gue ngejar Lo langsung berlagak nolak..padahal kan SASIMO(Sana Sini mau)...dasar murahan, haahhahahah ". Ucap Badrun dan diiringi tawa bersama teman-temannya.
Deg, sayatan ucapan Badrun benar-benar mengenai hati Chika..lagi-lagi gadis itu mendapat hujatan dari warga sekolah,dari siapapun yang ia jumpai jika tidak tersenyum sok akrab dengannya ya menghujatnya dengan kata-kata yang menghancurkan hatinya.
" Gue gak abis pikir sih, kok bisa ketua OSIS modelan cantik doang dipilih sama anak-anak satu sekolah, gak logis gitu siswa berbulan-bulan gak masuk sekolah terus Dateng jadi ketua OSIS? Dan ternyata hasil hilang Lo berbulan-bulan itu Lo lagi menjual kecantikan lo di italia? dan sekarang semuanya udah tau deh kalo ketua OSIS kita ini selain jadi ketua OSIS dia juga jadi ketua P$k di italy ". Ucap Badrun tak terkendali karena kekesalannya kepada Chika.
" Jaga ya ucapan Lo! ". Marah Chika kepada Badrun.
" Lo kesindir? Masak maunya sama orang-orang italy aja sih ha? Yang kayak gue gini gak mau? Dalah Chik Lo itu udah murah jadi gak usah sok jual mahal ". Kata Badrun lagi berbicara sambil mengelilingi Chika.
Segala rumor mengenai Chika beredar di seluruh sekolah semenjak ia pulang dari Italia, Berawal dari Chika yg menghilang sekitar 3 bulan di kelas 10 semester akhir tanpa adanya kabar sama sekali.
Ditambah lagi setelah kemunculannya Chika langsung debut menjadi ketua OSIS tanpa ada lawan sama sekali, semua calon seketika langsung mundur begitu saja.Semua masih menjadi teka teki bagi seluruh siswa dan mempertanyakan ketidak masuk akalnya pada situasi tersebut. Pihak sekolah sama sekali tidak bersuara dan hanya diam dikala semua siswa siswi SMA Budibuaya kebingungan dengan ketidaklogisan sistem disekolahnya.
Setelah itu kebencian dan rumor mulai datang betubi-tubi menimpa Chika. Ketidak sukaan mereka kepada Chika secara langsung ditunjukkan bahwa mereka tidak menyukai Chika.
Namun gadis itu sama sekali tidak berpikir akan hal lain dan tetap bertahan di banyaknya hujatan yang menimpanya, hanya rasa marah dan tangisan yang sering ia tampakkan namun tidak merubah hatinya untuk pergi dari tempat itu.Gadis yang dulu ceria dengan pancaran seri keindahan di kedua mata cokelatnya kini menjadi seseorang yang dengan suka rela di tusuk oleh banyaknya anak panah hingga menjadi butiran air mata yang menghilangkan sinar pada mata cokelatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About CHIKARA Friendship
Teen Fiction" Gue gak akan lepasin lo, anak baru kayak lo harus dikasih asupan biar tau etika gimana bicara yang baik sama kakak kelas! Apalagi gue ketua osis disini! ". Tatapan tajam membius percakapan mereka, suasana di aula tersebut sedikit menegangkan. " Ba...