Shani langsung memeluk ara dengan erat. Gadis yang dipeluk shani itu hanya mematung tidak merespon balik pelukan hangat dari mamanya.
" Mama kangen banget sama kamu raa..gimana kondisi kamu? udah mulai membaik kan?". tanya shani yang masih memeluk tubuh ara.
" Kenapa baru datang sekarang? ". Tanya ara datar sambil menatap gracio, papa ara.
" araa ". sontak gracio menyebut nama anaknya itu.
Shani melepas pelukan hangat nya dan memegang tangan ara.
" ma..mama udh datang pas kondisi kamu lagi koma sayang ". jawab shani.
" Setelah itu mama menghilang ntah kemana. ". ucap ara lagi
" Ara. Kenapa kamu ini? Kami datang jauh-jauh demi kamu ara". kata gracio dengan nada tinggi.
" gak perlu repot-repot pah, pekerjaan kalian lebih penting bukan? ". kata ara yang masih memasang wajah datarnya.
" Araa!". suara gracio bergema diruangan itu.
" Udah pahh.. Ara, maafin mama yah. Harusnya mama ada disaat kamu koma dan menjaga kamu ". kata shani dengan masih menggenggam erat tangan putrinya.
Ara menghela nafasnya kasar. Dan melepas genggaman tangan dari mamanya.
" Hah, aku udah terbiasa kok mah..dari dulu aku udah terbiasa tanpa kalian. Saat aku tinggal di Rusia pun aku udah terbiasa ditinggal kalian, saat aku di Indonesia..aku makin sangat" terbiasa mah ". Emosional Ara sedikit terlihat saat berkata seperti itu." Araa...ma.." Ucap Shani.
"Gapapa kok, aku ngerti kalian sibuk" patah Ara saat Shani ingin melanjutkan berbicara.
" Mama sama papa istirahat aja dulu, kalian capek kan? ". Kata ara kepada Shani dan gracio.
Ara kembali melihat para pegawal mama dan papanya yang masih berdiri di dalam kamarnya.
" Oiya pa, suruh pegawal papa keluar dari kamar aku, kalau perlu jangan ada dirumah sakit ini.. keberadaan mereka buat para pasien di RS ini jadi terganggu ". Kata ara kepada gracio.
Setelah itu ara melangkahkan kakinya bersama dengan infus yang ia dorong menuju keluar pintu.
" Kamu mau kemana Ra? " Tanya Shani yang tak dijawab oleh Ara.
Ara pun keluar bersamaan dengan pegawal papa dan mamanya.
Ara kembali melihat beberapa pengawal papa dan mamanya yang ada di depannya.
" Kalian kenapa masih disini? Gue suruh kalian pergi kan tadi?! ". Ucap Ara kepada beberapa pengawal.
Pegawal mama dan papanya Ara tidak merespon Ara dan hanya diam dengan berdiri mengambil sikap.
" Owhh, gitu...mau gue panggil warga rumah sakit buat gebukin kalian atau gue panggil bokap gue buat suruh kalian pergi sambil guling-guling push up?" Kata ara lagi dengan suara lantangnya geram kepada para pegawal didepannya itu.
Lagi-lagi mereka tidak merespon dengan hanya menoleh satu dengan yang lain.
" Si anjing, gak mau denger.
Gue itung ni ye, awas aja kalian.. 1...3...TOLONG!!!TOLONG!!! BAPAK, IBU..TOLONG MEREKA MAU CULIK SAYA!!! SEMUA NYA TOLONG!!! AAAAA!!!! ". Teriak ara yang benar-benar lantang sambil berakting itu membuat para pegawal mama dan papa Ara panik dan berlari kocar kacir meninggalkan tempat mereka.Ara tertawa ngakak melihat hal itu, lain hal dengan orang-orang yang disekitarnya.Mereka malah ikutan panik mendengar kegaduhan yang Ara buat.
Ara menoleh ke kanan dan ke kiri sambil menyatukan tangannya sambil meminta maaf kepada pengunjung RS yang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About CHIKARA Friendship
Teen Fiction" Gue gak akan lepasin lo, anak baru kayak lo harus dikasih asupan biar tau etika gimana bicara yang baik sama kakak kelas! Apalagi gue ketua osis disini! ". Tatapan tajam membius percakapan mereka, suasana di aula tersebut sedikit menegangkan. " Ba...