Setelah mereka selesai makan, Chika langsung saja rebahan di tempat tidur Ara sambil bermain handphone nya. Beda cerita dengan Ara yang lagi-lagi asik bermain game di komputer nya.
" Raaa...gue bosen! ". Ucap Chika kesal.
" Lah, tidur dong Chika...udah malem, besok lu sekolah ". Jawab Ara menyuruh Chika tidur.
" Gue gak mau sekolah raa, gue takut ". Kata Chika lagi sambil guling-guling.
" Biasa juga gapapa kan? Lo itu udh terlalu kebal Chika ". Kata Ara lagi.
Sebenarnya bukan itu yang Chika khawatirkan, selain hujatan yang masih panas-panasnya di sekolah Chika juga takut orang suruhan keluarganya mencari dirinya.
Chika kembali mengalihkan pembicaraan.
" Araa, Lu punya adik cowo kan? ". Kata Chika sambil mengeringkan rambutnya.
" Ada, kenapa? ". Jawab Ara yang tengah asik bermain game.
" Kemarin gue jumpa dia ". Kata Chika lagi.
" Ooowh ". Ucap Ara dengan respon yang singkat padat jelas.
" Ara Lu gak tidur? ". Tanya Chika lagi agar membuat Ara kesal.
Ara langsung menolehkan kepada Chika yang dari tadi bertanya layaknya bocah kecil.
Ingin sekali memarahi Chika, tapi pandangan Chika tak bisa membuat Ara marah." Mending lu aja yang tidur, bawel banget dah ". Ucap Ara kembali melihat layar monitornya.
Chika hanya terkekeh sambil melihat langit-langit kamar Ara.
" Lo kenapa bisa lebih deket sama Tante Anin Ra? Kenapa Lo gak Deket sama nyokap, bokap Lo? ". Tanya Chika lagi.
" Mereka sibuk. ". Jawab Ara dengan keyboard yang berbunyi.
" Tapi Lo pernah ngerasain kesepian gak sih Ra? ". Ucap Chika lagi.
Mendengar itu Ara langsung menghentikan gameplay nya tetapi tak menoleh kepada Chika, setelah itu Ara kembali memainkan gamenya lagi.
" Semua orang pasti pernah ngerasain kesepian.. kenapa? Lo lagi difase itu? ".
Chika hanya diam tak menjawab pertanyaan dari Ara.
" Kadang kita punya cara masing" buat nutupin masalah kita. Kayak apa yg lu rasain, gak mesti orang lain tau.
Sebenarnya ada sisi baik dan gak baik menyembunyikan kesedihan, Tapi balik lagi ke orangnya bisa atau enggak berdamai dengan masalah mereka. Jadi jalan satu-satu nya agar rasa sedih Lo gak semakin menjadi-jadi ya Lo harus open minset buat berdamai sama hati Lo, gak harus stuck dgn satu masalah yang buat Lo sakit..okey chikaa ". Kata panjang lebar motivasi Ara untuk Chika.Tapi bukan nya mendengar kalimat panjang yang Ara sampaikan, Chika sudah tidur nyenyak di alam bawah sadarnya.
Melihat itu, ara hanya terpaku dengan senyum dan dua jempol yang ia berikan kepada Chika.
" Wahhh parahh!! Capek-capek gue ngomong, die malah tidur ". Kesal Ara kpd Chika dan kembali memainkan game di komputernya.
Waktu terus berlalu, Ara benar-benar begadang malam itu karena ia sedang asik dengan gamenya. Gadis itu memutuskan untuk tidur karena besok ia akan kembali sekolah.
" Uuaaahh ". Katanya menguap sambil merenggangkan tubuhnya di kasur.
Ara menoleh ke Chika sejenak, memastikan bahwa Chika tidak terbangun dengan kebisingannya.
" Ni orang lagi tidur, tapi kenapa masih tetep cantik ya ". Ucap Ara tersenyum karena terpesona dengan kecantikan Chika.
Ara masih memandangi Chika, lebih tepatnya tersenyum melihat Chika yang tidur dengan tenang. Tapi saat Chika sedang tidur, air mata Chika menetes begitu saja hingga membasahi pipi Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
About CHIKARA Friendship
Teen Fiction" Gue gak akan lepasin lo, anak baru kayak lo harus dikasih asupan biar tau etika gimana bicara yang baik sama kakak kelas! Apalagi gue ketua osis disini! ". Tatapan tajam membius percakapan mereka, suasana di aula tersebut sedikit menegangkan. " Ba...