6

2.2K 350 4
                                    

Sunghoon bangun dalam pelukan Jaeyoon, awalnya ia akan mendorong Jaeyoon karena terkejut. Tapi, bagaimana Sunghee nanti jika semuanya sudah kembali seperti semula?

Dengan perlahan ia melepaskan pelukan Jaeyoon, mengganti nya dengan bantal. Lalu keluar dari kamar, mencari kedua pelayan pribadi si selir Park Sunghee.

Jaeyoon tersenyum kecil. Ia sudah bangun sebelum Sunghoon, merasa lucu dengan tingkah Sunghee yang seperti anak-anak, seperti saat pertama kali masuk ke istana.

"Jongseong belum mendapatkan pelaku penyerangan sama sekali, bahkan info kenapa Seunmi tidak bisa mengandung." Ia memperhatikan langit-langit kamar.

Si Kaisar mendudukkan diri. "Sunghee memang berubah, tapi ia tetap seperti anak-anak." Dirinya sadar atas perubahan selir Park yang seolah menjauh, bahkan melupakan banyak kejadian.

"Mungkin, karena kepalanya saat itu terbentur." Jaeyoon pun keluar dari kamar selir nya, menyuruh seorang pelayan merapihkan kamar Sunghee.

━━━━━━ ◦ PAST ◦ ━━━━━━

Sunghoon sudah merasa bosan karena tidak ada handphone. Biasanya saat di rias ia akan bermain handphone atau mengobrol dengan manager nya. Sekarang hanya bisa pasrah.

Wonyoung yang mengambil alih soal rambutnya, dia sudah banyak belajar cara menghias rambut seperti yang dilakukan Sunghee atau tepatnya Sunghoon.

"Mama, maafkan hamba soal semalam." Ujar Wonyoung takut-takut.

"Lupakan, salah ku juga."

Gaeul tersenyum kecil. "Mama, kenapa anda seperti ingin menjauh dari Jeonha?"

Sunghoon mendengus kesal. "Bukan menjauh. Lagi pula, kenapa bukan Permaisuri yang memberikan keturunan. Gaeul-ah, kau tau kenapa?"

Gaeul menggeleng pelan. "Aku sebelum nya salah satu pelayan kakak dari Jeonha, Gongju—"

"Gongju?" Sunghoon menatap bingung pelayan pribadinya dari cermin. Joohyun mengatakan jika Minjeong kekasih dari kakak Jaeyoon, jika kakak Jaeyoon seorang perempuan berarti….

"Mwo?!"

Bahkan Jaeyoon secara tidak langsung berhubungan dengan seorang laki-laki. Sunghee memang perempuan, tapi jiwa nya laki-laki dan sialnya itu Sunghoon.

"Itu rahasia umum, kenapa mama terlihat terkejut?" Kepala Pelayan dalam aula nya, Jung Yerin.

Sunghoon tersenyum kaku. "Aaa… aku lupa."

Para pelayan hanya tersenyum melihat kelakuan selir Park. Berubah? Sunghee masihlah orang yang menggemaskan.

━━━━━━ ◦ PAST ◦ ━━━━━━

Lama-lama tinggal dalam istana sangat membosankan. Jadi, saat langit sudah gelap dan udara semakin dingin. Sunghoon lebih memilih berjalan-jalan keluar tanpa kedua pelayanannya dan pengawal.

"Bagaimana membuat ku terbangun dari koma? Apa Sunghee harus mengandung dahulu?" Kaki nya yang berada dalam danau bergerak-gerak.

"Kalau seperti itu… aku tidak mau. Kejadian itu akan menjadi ingatan yang akan sulit di lupakan, jika setelah bangun aku kasih memiliki ingatan."

Helaan nafas nya membuat asap karena udara yang benar-benar dingin. "Bagaimana eomma dan appa? Mereka pasti dalam kesulitan dan putranya hanya bisa berbaring tak sadarkan diri. Aku merindukan eomma dan appa."

Kepalanya tertunduk sedih, wajah cantiknya tertutupi rambut panjang. Siapapun bisa mendengar suara tangisannya, dikarenakan sekitaran yang sepi, hanya ada suara pepohonan yang tertiup angin.

Rambutnya diselipkan di belakang telinga oleh seseorang, ia menoleh ke samping kanan. "Kau merindukan orang tua mu?" Suara yang lembut seperti Joohyun saat di paviliun masuk ke indera pendengaran nya, tapi ini bukan Joohyun.

Tubuhnya yang lebih kecil dari orang tersebut di angkat untuk duduk di paviliun, wajah nya yang basah karena air mata di usap. "Ini pasti sulit. Aku benar-benar merasa bersalah karena gagal menjaga mu dan anak kita, maaf."

Awalnya Sunghoon muak dengan kata 'anak', tapi melihat ketulusan Jaeyoon meminta maaf membuat nya luluh. Ia tidak merasakan rasa sakit kehilangan seorang anak, entah bagaimana dengan Sunghee yang merasakan nya dan mendengar kata maaf dari sang Kaisar.

"Kalau kau mau, besok kau boleh menemui orang tua mu."

"Orang tua ku bukan di sini, aku hanya ingin Park Sunghoon bangun dari koma nya. Aku hanya ingin kembali!!"

Tubuh kecil Sunghee langsung di dekap sang Kaisar, Sunghoon yang memang membutuhkan sebuah pelukan tidak memberontak. Dalam pelukannya, ia menangisi kehidupan nya yang berantakan.

Jaeyoon dengan lembut mengusap kepala Sunghee, mengucapkan kata-kata penenang. Karena menurutnya Sunghee menangisi anak mereka, padahal salah besar.

To be continued….

A/N=
Mama artinya Yang Mulia.
Seunmi karakter buatan jadi bukan idol/solois/aktris.

[✓] Past || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang