13

1.8K 311 11
                                    

"Sook Bin."

Sunghoon yang sibuk melempari batu-batu kecil ke danau, tidak mendengar panggilan seseorang di belakangnya. Mulutnya terus mengeluarkan kata-kata umpatan untuk orang bernama Jake Shim.

"Park Sunghee!!"

"AAA KAMCHAGI!!" Untung saja Sunghoon tidak melompat ke dalam danau karena teriakan seorang perempuan.

Minjeong berkacak pinggang. "Kau ku panggil tidak mendengar, dan tadi kau berkata kasar. Siapa Jake Shim?"

"Ah itu… emm dia—" Sunghoon langsung mual karena wangi dari seseorang yang baru saja datang, Minjeong membantu nya dengan cara memijit tengkuk yang lebih muda.

"Kemana sopan santu mu pada Jeongjun Mama?" Tanya orang tersebut.

Kegiatan Minjeong digantikan Wonyoung. "Dia sedang sakit, bukan di buat-buat. Yang mengandung siapa, yang mual siapa." Ujar nya dengan kesal.

"Jika kau disini hanya untuk pamer, lebih baik kau pergi. Oh, kau belum mendengar berita baru tentang mu?"

Seunmi dengan sombong mengibaskan rambutnya. "Kabar aku akan melahirkan Pangerang Mahkota? Aku sudah dengar."

"Bukan." Minjeong melipat kedua tangannya di dada. "Berita kau yang menstruasi padahal kau sedang mengandung, apa berpura-pura?" Ujar nya dengan nada meledek.

"Kau pikir posisi mu sudah tinggi? Meskipun kau seorang Ratu, istana perempuan masih di pegang Daebi Mama. Sekarang, kau pergi dan urusi berita mu itu." Usir Minjeong tanpa rasa takut.

━━━━━━ ◦ PAST ◦ ━━━━━━

Sudah hampir 2 bulan Sunghoon merasakan keanehan tubuh Sunghee. Bukan sebuah tanda-tanda dirinya akan meninggal, kan? Ia hampir setengah tahun koma, tidak mungkin dokter langsung menyerah.

Ditemani kedua pelayan pribadi nya, ia pergi ke tabib saat malam hari. Tidak ingin orang-orang tau keadaan nya.

Tabib istana memeriksa keadaan nya, untung saja seorang perempuan. Sunghoon hanya diam berbaring, menebak-nebak apa yang terjadi.

Setelah di periksa, Sunghoon mendudukkan dirinya dibantu Gaeul dan Wonyoung.

"Mama, ini berita… ini berita yang menggembirakan, anda sedang mengandung."

"Mengandung?" Sunghoon mencoba memastikan.

Sang tabib mengangguk semangat. "Iya, anda sedang mengandung calon penerus Jeonha."

"Tunggu. Bukan kah Jeongjun Mama sedang mengandung? Berarti anaknya yang menjadi penerus Jeonha." Ujar Gaeul keheranan.

Tabib tampak bingung. "Mengandung?"

"Iya, Jeongjun Mama mengatakan jika anda yang memeriksanya." Kali ini Wonyoung yang membuka suara.

"Mama, selama 2 bulan ini aku tidak ada di istana, aku baru kembali kemarin tadi sore. Bagaimana bisa aku memeriksa Jeongjun Mama?"

Sunghoon yang terdiam karena mengetahui dirinya sedang mengandung, tambah terdiam mengetahui kebenaran ini. "Kalau begitu katakan yang sebenarnya pada Jeonha."

"Aku sudah bersumpah akan berkata jujur selama bekerja, aku akan mengatakan nya di dihadapan Jeonha."

"Tapi Mama, sekarang—"

"Jangan menunda sebuah kebenaran." Sunghoon langsung memotong perkataan Wonyoung, ia mencoba turun dari ranjang pemeriksaan.

Tapi kembali terduduk, dan mendengar suara samar-samar. "Sampai kapan kau akan tidur? Bangunlah dan marahi ku sepuas mu."

Jake… Jake menunggu nya? Tapi kenapa?

"Mama, lebih baik an—"

Sunghoon menggeleng cepat, ia harus segera kembali untuk menanyakan perkataan Jake barusan. "Aku baik-baik saja."

━━━━━━ ◦ PAST ◦ ━━━━━━

Dengan tiba-tiba, orang-orang di istana dibangunkan saat jam 10 malam. Ibu Suri Agung tidak ada karena harus beristirahat.

"Jeonha, Daebi Mama, Menteri, dan yang lain, maafkan aku mengganggu waktu tidur dan istirahat kalian. Ada yang ingin ku beritahu pada kalian."

Tabib pun menghadap sang Kaisar. "Maaf Jeonha, saya hanya ingin memberitahu jika saya tidak memeriksa dan mengatakan Jeongjun Mama sedang mengandung. Selama 2 bulan saya berada di rumah Nyonya Lim dan baru kembali tadi sore."

Seunmi menjadi pusat perhatian, mereka menunggu apa yang akan dilakukan nya.

Sunghoon berdiri dibantu kedua pelayan. Ia tidak bisa fokus pada sidang yang sedang berlangsung, telinga nya bukan mendengar orang-orang dalam aula.

"Maaf Jeonha." Seunmi hanya bisa mengatakan hal tersebut.

Jaeyoon menghela nafas berat. Dirinya rela menuruti permintaan Seunmi untuk tidak tidur dengan Sunghee, tapi ternyata ia di bohongi.

"Hukuman mu akan diberikan besok pagi. Tahan dia di kamar nya, jangan sampai—"

Bruk!

"Mama!!" Wonyoung dan Gaeul spontan berteriak saat Sunghoon pingsan.

Jaeyoon langsung menghampiri sang selir. "Apa yang terjadi padanya?"

"Sudah hampir 2 bulan Sook Bin Mama mengalami mual, nafsu makan nya juga berkurang. Karena mual nya hari ini, ia hanya sedikit makan saat makan siang dan tidak makan malam karena terus mual. Tabib mengatakan…." Gaeul melirik yang lebih muda untuk membantu nya.

"Sook Bin Mama sedang mengandung, Jeonha." Ujar sang tabib. "Saya berani bersumpah, saya tidak berbohong sama sekali."

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Past || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang