16

1.9K 288 42
                                    

Minjeong mengobrol dengan seorang laki-laki di depan aula nya. "Syukurlah jika keadaan mu baik-baik saja, entah bagaimana jika terjadi sesuatu padamu."

"Noona, apa terjadi sesuatu?"

Perempuan Kim tersebut mengangguk. "Tidak terlalu penting. Kau diberikan keistimewaan oleh dewa, tapi dihancurkan oleh-"

"Noona, jangan mengungkit nya lagi."

"Kenapa tidak? Betapa licik nya dia, berpura-pura melupakan apa yang terjadi." Ujar Minjeong dengan kesal. "Hei bodoh, kau itu saudara seibu ku begitupun dengan nya. Tapi kau, selama hidup mu yang ku lihat selalu mengalah."

"Karena aku laki-laki."

"Lalu? Apa seorang laki-laki tidak boleh mendapatkan kebahagiaan nya?"

"Sudahlah, aku baik-baik saja. Noona tenang, aku akan bahagia seperti yang diinginkan noona. Aku harus melanjutkan patroli, aku menyayangi noona." Pemuda tersebut menyusul pasukan nya.

Sunghoon melihat itu semua, tapi ia tidak melihat laki-laki itu. "Apakah dia yang Jaeyoon katakan adik angkat? Siapa dia?"

"Semua orang tidak mau memberitahu ku. Apa... orang itu yang dimaksud Sunghee juga?"

"Jake Shim sialan! Kau harus bertanggung jawab karna membuat ku harus berpikir keras." Dengan langkah kesal ia menemui Minjeong untuk bertanya, meskipun ia tau tidak akan dijawab.

━━━━━━ ◦ PAST ◦ ━━━━━━

Setelah menidurkan anak Sunghee, Sunghoon memilih untuk menyelinap keluar kamar untuk mencari tau. Mungkin saja saat malam ia akan bertemu orang tersebut.

Yang ia lihat adalah Kaisar. "Bukan ke kamar Permaisuri, apa dia akan menemui adik angkat nya?" Ia segera menghampiri sang suami. "Jeonha."

Jaeyoon yang terkejut mencoba menetralkan ekspresi wajah nya. "Permaisuri, kenapa kau keluar malam-malam tanpa penjagaan?"

"Jeonha akan pergi? Kemana?"

Terlihat bola mata Jaeyoon yang bergerak ke sekitaran. "Aku... hanya berjalan-jalan."

"Tanpa penjagaan?"

"Iya. Sudah malam, lebih baik kau istirahat. Pastinya lelah mengasuh Wonja, meskipun banyak yang membantu."

Dalam hatinya Sunghoon mendecih kesal. "Shim ini pikir aku bodoh? Baiklah, mari berpura-pura."

"Kalau begitu, aku permisi." Sunghoon berjalan menuju kamar nya, setelah itu bersembunyi dan mengintip sang Kaisar. "Berjalan-jalan? Aku sudah biasa di bohongi Jake."

Diikuti nya sang Kaisar menuju istana yang berada jauh dari istana tempat tinggal Kaisar dan Permaisuri, Sunghoon baru melihat nya. "Penjaganya seperti di istana utama saja, sangat banyak."

Otak nya berpikir untuk mencari sebuah ide.

"Dokter, apa masih ada kesempatan untuk nya hidup?"

"Tuan Shim, keadaan tuan Park mulai membaik."

Sunghoon memegangi kepalanya saat mendengar suara entah dari mana. "Suara Jake? Dia tidak ada jadwal syuting atau pemotretan? Suka sekali menemaniku yang tidak tau kapan bangun."

Dilihatnya jendela yang terbuka, ia pun sedikit berjalan ke sisi istana. Menaiki sebuah guci besar. "Wahh daebak, tidak jauh mewah dengan Aula Sunghee. Sepertinya dia orang berharga."

"Jeonha, sedang apa anda di sini?"

Sunghoon melihat sesosok laki-laki dengan rambut panjang tergerai, dan memakai pakaian berwarna putih. "Apa dia memiliki wajah yang cantik? Rambutnya saja terlihat sangat bagus."

"Jeonha, apa anda tidak menghabiskan waktu dengan selir anda yang lain atau dengan Permaisuri?"

"Ibunda tidak mengizinkan. Kau sibuk berpatroli setelah 3 tahun berada di perbatasan, apa kau sudah tidak mencintai ku?"

Sunghoon tercengang mendengar nya. Orang yang berbicara dengan Jaeyoon seorang laki-laki, kan? Apa jangan-jangan Jaeyoon memang....

"Tapi Jeonha, malam kemarin anda sudah menghabiskan waktu dengan ku. Tidak adil untuk yang lain."

Jaeyoon terlihat memasuki aula, menutup pintunya dan tidak lupa mengunci. Lalu memeluk orang di hadapan nya. "Adil, karena kita berpisah 3 tahun. Apa yang tidak adil?"

"Tapi Jeonha-"

"Sayang."

Sunghoon tidak mendengar jelas apa yang diucapkan Jaeyoon, kepalanya terasa sangat sakit ditambah suara Jake yang mengomel terdengar di kepalanya.

"Jeonha, kakak hamba lebih berhak atas anda."

"Kau Permaisuri ku yang sebenarnya, meskipun orang lain yang menyandang gelar itu, bagiku Permaisuri nya tetap kau. Aku menunggu mu selama 3 tahun dan ini yang kau lakukan?"

Sunghoon mencoba menahan dirinya agar tidak terjatuh. "Cepatlah tunjukkan wajahnya, aku ingin bangun dengan perasaan lega."

Terlihat wajah laki-laki dalam pelukan Jaeyoon. "Permaisuri ku tetap Park Sunghoon."

Bruk!

To be continued….

Plot twist🙂👍

[✓] Past || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang