Saat bangun dari tidur dan pergi keluar suasana terlihat sangat sepi. Seperti biasa, Wonyoung, Gaeul dan beberapa pelayan membantu nya membersihkan diri dan merias diri.
"Kenapa sepi?" Sunghoon tidak terlalu ingat dengan yang terjadi semalam, jiwa nya seolah berpindah tapi kembali lagi pada Sunghee.
"Orang-orang berkumpul di aula utama untuk melihat hukuman apa yang diterima Kim Seunmi." Jawab Gaeul.
Kim Seunmi? Jadi Seunmi bukan Ratu lagi? Pantas saja jiwa nya sempat kembali, dan sepertinya masih ada satu tugas atau hukuman yang diberikan kurang setimpal.
"Lalu, hukumannya?" Wonyoung dan Gaeul menggeleng, keduanya sejak pagi berada di istana perempuan.
Sunghoon mengingat wajah lelah Jake meskipun buram, setia menggenggam tangan nya. Dan baru sadar, orang yang ia kata-katai adalah orang yang ia cintai.
Musuh saat SMA, menurutnya. Dulu ia dengan Jake sama-sama populer karena sama-sama seorang aktor, tapi Jake lebih unggul. Karena itu ia menganggap Jake sebagai musuh.
Bersyukur saat perguruan tinggi dan beberapa tahun setelah kelulusan SMA, keduanya tidak pernah satu projek.
"Aku akan kembali setelah melahirkan atau setelah tau orang tanpa nama?"
Jika sampai melahirkan, kemungkinan 1,5 tahun ia koma, jika orang tanpa nama entah sampai kapan. Apa Jake bisa menunggu nya selama itu? Apa orang tua nya akan kuat membayar biaya rumah sakit selama itu?
Seorang pengawal mendatangi mereka. "Salam Jeongjun Mama."
Dahi Sunghoon mengkerut bingung. "Jeongjun Mama?"
"Meskipun anda belum di nobatkan sebagai Ratu, Daebi Mama sudah menyuruh kami memanggil anda seperti itu. Anda diminta untuk pergi ke istana Ibu Suri Agung."
"Baiklah."
━━━━━━ ◦ PAST ◦ ━━━━━━
Setelah menemui Ibu Suri Agung, Sunghoon memilih menemui Minjeong. Ia melihat perempuan tersebut sedang membaca sebuah surat. "Noon- eh, eonnie!!" Ia berlari menghampiri yang lebih tua.
Minjeong dengan cepat menggulung surat nya dan ia berikan pada pelayan. "Ada apa Sook Bin?"
"Surat apa dan dari siapa?"
"Ehh... dari ibu ku." Jawab Minjeong setelah berpikir sejenak. "Ada apa?"
Sunghoon tau ada yang disembunyikan Minjeong, tapi ia tidak mau memaksa. "Tidak ada, aku hanya merasa bosan. Apa aku memiliki saudara? Laki-laki atau perempuan?"
"Sunghee...." Minjeong menatap bingung dirinya. "Kau lupa?"
"Apa?"
Yang lebih tua langsung menggeleng. "Tidak apa-apa, kau memiliki saudara laki-laki. Tapi dia tidak ada di sini." Minjeong menghela nafas lega, bersyukur jika Sunghee lupa.
"Dia di mana?"
"Dia...."
"Mama, Kaisar memanggil anda." Seorang pelayan menghampiri Minjeong.
Minjeong harus pergi, tapi Sunghee pasti ingin ikut. "Berikan saja surat ini pada Kaisar." Ia berikan gulungan kertas tadi pada si pelayan.
"Baik, hamba ijin pergi."
Minjeong mencari cara agar Sunghee tidak bertanya-tanya tentang saudara nya. "Apa yang dibicarakan Daebi Mama dan Daewang Daebi Mama? Kau menemui nya, kan?"
Sunghoon mengangguk. "Medska hanya memberi nasehat tentang kondisi ku, apa yang perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Termasuk tidak boleh keluar dari istana."
"Itu demi keselamatan mu dan anak mu."
Bisa Sunghoon lihat ada rasa bersalah, sedih, takut dari sorot mata Minjeong. Pasti ada rahasia besar di istana ini dan itu berhubungan dengan saudara Sunghee.
"Sepertinya mulai sekarang aku harus menjaga sikap dari Jeongjun Mama." Goda Minjeon.
"Eonnie tidak perlu seperti itu." Sunghoon berpura-pura kesal.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Past || JakeHoon
FanfictionAktor Park Sunghoon dan aktor Jake Shim di kabarkan berkencan, setelah beredar nya sebuah video. Ditengah rumor tersebut, Sunghoon harus mengalami kecelakaan dan tiba-tiba berada dalam tubuh seorang perempuan. Start = 11 Maret 2022 End = 30 Juni 20...