5

2.3K 363 7
                                    

Melihat style rambut Sunghee, para selir langsung mendekati nya dan bertanya siapa yang menata rambut sampai terlihat sangat cantik. Sebelumnya mereka bertanya pada Minjeong karena dibesarkan dalam lingkungan kerajaan, tapi ia sendiri tidak tau.

Dan sekarang Sunghoon harus menata rambut beberapa selir, mereka lupa jika Park Sunghee selir tingkat 1 dan orang yang akan memberikan keturunan bagi kerajaan.

Orang-orang dalam paviliun tiba-tiba berdiri, untung saja Sunghoon sudah selesai menata rambut seorang selir. Ia ikut berdiri, dan membungkuk hormat.

"Sook Bin."

Suara lembut itu masuk dalam indera pendengaran nya. "Iya, Daebi mama?"

Ia mendapatkan usapan di kepalanya. "Bagaimana keadaan mu sekarang?"

"Aku sudah sehat, Daebi mama tidak perlu khawatir."

Joohyun tersenyum, sangat cantik meskipun usia nya tidak muda lagi. "Aku melihat para selir terlihat berbeda, terutama kau."

"Maaf atas perbuatan ku Ibu—"

"Tidak perlu meminta maaf, aku senang melihat perbedaan dan wajah senang para Putri. Saat di perjalanan menuju ke sini, aku melihat kebahagiaan di wajah Jaeyoon, mungkin karena kau terlihat sangat cantik hari ini."

Sebenarnya seorang anggota kerajaan harus menata rambutnya dengan rapih, tapi kali ini Sunghoon terkejut jika perbuatan nya dibiarkan dan mendapat pujian.

"Park Sunghee!! Kau harus membalas budi, apapun itu setidaknya membayar ku yang sudah membuat mu mendapat pujian dan menjaga image mu."

"Daebi berlebihan. Aku hanya menata rambut yang lebih mudah dan sederhana, hanya itu saja." Sunghoon berakting merasa malu.

Kembali ia mendapat usapan lembut. "Jangan sampai lelah, kau akan sakit lagi nanti." Ujar Joohyun penuh perhatian.

Sunghoon tersenyum lebar. "Daebi mama tenang saja, ada Wonyoung yang membantu ku melakukan apapun itu."

"Kau akan mendapatkan pelayan pribadi lagi. Kalau begitu aku permisi." Joohyun bersama para pelayan pun meninggalkan paviliun.

Sunghoon memperhatikan pelayan pribadinya yang baru, ia lihat dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Gaeul!" Tanpa sadar ia berteriak senang.

Tapi, pelayan tersebut dan selir yang lain tampak bingung. Gaeul? Bagaimana Sunghoon tau namanya?

Melihat kebingungan orang-orang membuatnya sadar. "Ah, itu…." Kali ini ialah yang bingung.

━━━━━━ ◦ PAST ◦ ━━━━━━

Di dalam kamar, Sunghoon berjalan mondar-mandir sembari menggigit kuku tangan nya. Ini sudah malam, ia harus melakukan apa agar tidak melakukan 'itu'.

"Apa aku berpura-pura sakit saja? Tapi bagaimana?" Ia mencoba mencari cara, dan tanpa sadar melihat ke arah kaca setinggi badannya.

"Sunghee benar-benar terlihat seperti ku, dia seperti Sunghoon versi perempuan. Tidak mungkin kan jika Jake itu Jaeyoon, yang mendekati ku karena terlihat dengan masa lalu nya."

Ia terus memperhatikan diri melalui cermin. "Aku ingat!! Wonyoung-ah." Dipanggil nya sang pelayan.

Tentu saja perempuan bermarga Jung tersebut dengan cepat datang. "Anda membutuhkan sesuatu?"

"Ambilkan bawang merah, air hangat, dan kain kecil." Titah nya bersemangat. "Harus datang sebelum Jeonha datang."

Meskipun merasa bingung, Wonyoung tetap mengikuti perintah sang majikan. Ia pergi keluar untuk mengambil barang-barang yang diminta Sunghee.

Sunghoon mendudukkan diri, menunggu kedatangan pelayan pribadinya. "Jika dipikir-pikir… Sunghee keguguran belum lama. Tapi pihak kerajaan sudah meminta nya mengandung lagi, kenapa mereka sangat menginginkan seorang keturunan? Apa Kaisar itu akan meninggal sebentar lagi? Tidak berperikemanusiaan."

Terdengar suara pintu yang terbuka, seseorang duduk di sampingnya dan menaruh wadah berisi air hangat, kain, dan satu biji bawang merah di depannya.

"Won— Jeonha?" Ia pikir pelayan pribadinya yang datang, ternyata Jaeyoon. Alasan apa yang harus diberikan?

Jaeyoon meraih kedua tangannya yang berada di atas meja. "Kau meminta itu untuk menghindari ku? Aku tidak memaksa mu. Kita juga baru saja kehilangan anak kita, tidak perlu dipikirkan permintaan para menteri."

Sunghoon merasa geli dengan perkataan Kaisar di hadapan nya. Kita? Anak kita?

Tapi, Jaeyoon benar-benar lembut. Kalau Jake benar-benar keturunan nya, kenapa mereka memiliki sifat yang berbeda?

Jaeyoon yang tidak memaksa sedangkan Jake suka memaksa.

Kembali pada image Sunghee, sebisa mungkin memasang ekspresi yang pas. "Maaf, Jeonha." Ujarnya berpura-pura sedih.

"Aku yang seharusnya meminta maaf karena lalai menjaga mu. Kita akan melakukan nya jika kau sudah siap, dan kondisimu jauh lebih baik." Jaeyoon tersenyum menenangkan.

Mata Sunghoon berkedip-kedip melihat ketampanan seorang Kaisar Shim Jaeyoon, apa ini gambaran seorang aktor sekaligus CEO Jake Shim tersenyum?

Tampan.

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Past || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang