Essence Story

522 10 1
                                    

Tittle : CHERISH
Author : Annisa Nurfadillah (anufa_dillah)
Genre : Semi-Fiction, Angst, Romance,
             Semi-Mature, Mafia, Action
Inspiration : My True Story
Writing : 8 July 2023
Finish : 21 September 2023
Rilis : 14 November 2023
End : 24 Desember 2023
Chapter : 39 chapter (Prologue+Epilogue)
Word : 2000-2500/chapt

Tittle : CHERISHAuthor : Annisa Nurfadillah (anufa_dillah)Genre : Semi-Fiction, Angst, Romance,             Semi-Mature, Mafia, ActionInspiration : My True StoryWriting : 8 July 2023Finish : 21 September 2023Rilis : 14 November 2023End : 24 Desemb...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gulitanya malam bak menjadi selimut mutlak bagi suasana hati yang retak pun nyaris berlubang. Guyuran air asam itu sama sekali tak diindahkan, membiarkan tubuh kuyup dibawah gempurannya. Menyamarkan cairan bening di sepasang pelupuk masing-masing.

Dua hati yang sama-sama sedang patah. Retakan lebar menganga di dasar jantung menyisakan seberkas rasa nyeri yang tak terselamatkan. Di tengah gemericik yang begitu deras, bahkan isakan itu masih lebih kentara suaranya.

"Aku tidak bisa menjaga hubungan ini dengan baik." Suara yang mengudara secara lirih, membuat rasa nyeri itu kian menjadi nyata.

Ada gelengan yang secara otomatis terjadi. Ia tahu netra coklat itu tengah menyorotnya disela-sela menstabilkan pandangan dari buram sebab air hujan yang tergenang di pelupuk. Namun ia memilih untuk tetap menjadikan rerumputan basah itu sebagai objek pandangnya. Menghindari rasa sakit yang bisa saja bertambah jika ia menangkap paras rupawan itu.

"Sungguh, jangan pernah mengatakan hal itu, Zyra." Sangkalan yang agaknya sulit untuk dipastikan maksud pastinya. "Ini salahku. --" Mendadak napas tercekat, ditengah upaya menekan isakan yang tak tertahan. Dan berakhir getaran hebat dalam suara seraknya.

"Aku yang mengkhianati kepercayaanmu."

Rasanya, oksigen kian menipis. Atmosfer seperti kehilangan kelegaannya. Sesak sekali. Seberapa kuat pun dadanya membusung untuk mengambil oksigen tambahan, rasa sakit tetap meradang di dada. Untuk sejenak matanya terpejam, menikmati sensasinya ketika jantung seperti sedang diremat kuat.

"Lalu, kenapa kau melakukan hal itu?" Dan dengan sisa-sisa keberaniannya, ia menanyakan hal itu dengan tenang;tanpa isakan pun getaran dalam suaranya. Meski tahu, mungkin dirinya akan lebih buruk tatkala ia mengetahui yang sesungguhnya.

"Kenapa.. " Terjeda, ia dapat merasakan keraguan yang menyerang lelaki itu. ".. bahkan aku tidak ingin melakukan hal kotor itu." Ada isakan keras yang mengudara ketika hal terakhir itu terlontar.

Atensinya sukses terintrupsi, lantas netranya memburu eksistensi rupa lelaki itu. "Tapi kau tetap melakukannya, Kak." Tapi ya, hal itu tidak bisa disangkal lagi sekarang. Apapun alasannya, hal sialan itu sudah terjadi tanpa bisa dirubah oleh siapapun, sekalipun dirinya.

CherishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang