Hari yang ditunggu telah tiba. Saat-saat yang akan menjadi sejarah besar untuk mengikat lebih kuat ikatan asmara diantara dua sejoli itu. Menjadikan keduanya sepasang raja dan ratu, mengucap sumpah pernikahan di atas altar, pun saling menyematkan tanda resmi berupa cincin di jari manis masing-masing. Mencipta segudang perasaan haru yang meluap menjadi air mata, pun bahagia yang begitu membuncah yang tertampil dari senyum cerah di belah bibir masing-masing.
Disana John terlihat begitu gagah dan dewasa, dengan balutan kemeja putih berpadu setelan jas hitam, juga terdapat mawar putih di saku jas;tepat di dada kiri. Sementara, Zya begitu manis dengan gaun pengantinnya. Tingginya yang hanya sebahu John, membuat gadis itu terlihat sangat mungil. Nampaknya justru seperti ayah dan anak, padahal sedang memakai setelan couple pengantin. Zya terlihat terlalu lucu untuk John yang jantan dan dewasa. Tapi sungguh, mereka sangat menggemaskan. Lain dari kebanyakan pengantin yang lain.
Begitulah kini suasana sakral perlahan berubah menjadi lebih santai, para tamu undangan dipersilahkan menikmati acara serta hidangan yang telah disediakan. Tak lupa, sang empunya acara tampak sedang sibuk menyapa seluruh tamu yang hadir. Sebisa mungkin berbaur, meski barang sebentar untuk setiap orang.
Si fake maknae itu—V, sudah semaksimal mungkin terlihat dewasa dengan tampilannya yang memukau. Tapi sayang sekali, dia tetap sangat menggemaskan di mata Zyra, bahkan Zara. Sementara si maknae yang sesungguhnya—Jynkoo, pemuda itu sukses besar dalam memikat atensi seluruh pasang mata dengan penampilannya. Sejak awal melihatnya, Zyra sampai tak henti-henti berdecak kagum.
Tampan dan dewasa sekali, sungguh. Jika saja Zyra lupa kalau pemuda itu adalah adiknya, mungkin Zyra sudah jatuh cinta. Sungguh.
Sayang sekali Lory tidak ada disini, yang mana Sky pun memang tidak hadir. Sebab sesuai jadwal, hari ini Sky sudah berangkat menuju Amerika untuk acara peresmian proyek kerjasama akan dimulai. Lain dengan Zyra dan Zion yang akan menyusul besok pagi.
Sementara itu, beruntung sekali Jimmy bisa menjadi saksi atas kebahagiaan yang terjadi saat ini. Melihat senyuman yang terpatri di setiap bibir, menyulut lengkungan kurvanya untuk muncul juga. Meski kabar buruknya, Jimmy tidak bisa mendekat. Ia hanya bisa mengamati dari kejauhan.
Tapi Jimmy tidak masalah, sungguh.
Beberapa kali Jimmy mendapati Zyra menatap ke arahnya dari kejauhan. Ia tahu gadis itu ingin memastikan, dan ada segudang beban di seraut wajahnya;disela-sela tawanya bersama yang lain. Dan Jimmy hanya bisa menanggapinya dengan senyuman lalu mengangguk, menandakan dirinya baik-baik saja.
Sampai pada akhirnya, atensi Jimmy sukses tertarik pada satu presensi yang berdiri disana—sendirian. Posisinya tepat menghadap Jimmy, namun atensinya tertunduk. Dan secara otomatis, naluri membawa kaki Jimmy bergerak untuk mendekat. Terlalu nekat, tapi ia hanya ingin menyapa.
Sampai tepat berhadapan, "Tante Jenna?" Begitulah Jimmy mengintrupsi, lantas menghentikan perkutatan wanita paruh baya itu dari sesuatu di tangannya. Wanita itu menengadah, hingga kedua atensi mereka saling bertumbuk satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish
General Fiction[SELESAI] (Park Jimin x Kim Sejeong) Cinta akan menjadi manis dengan bahagia apabila dua hal menyertai. Bertemu dengan orang yang tepat, pun dalam waktu yang tepat. Jika tidak salah satunya, bahkan keduanya. Maka ada yang perlu dikorbankan. Hati, at...