Musim gugur, hujan deras, lelehan air mata, dan hati yang patah. Sempurna sudah. Semua yang ada saat ini hanya perihal jatuh. Membuat kedua manusia itu kian terperosok ke dalam jurang yang bernama derita.
Guyuran air asam itu sama sekali tak dihiraukan, membiarkan diri basah kuyup di bawahnya. Dengan harapan.. bawalah semua deritaku, hujan. Hapus semua rasa sakitnya. Jangan biarkan ada satupun tersisa.
Tapi yeah.. keadaan pun sudah hancur tak tersisa. Meninggalkan dirinya yang sudah terlalu kotor—yang bahkan air hujan pun tidak bisa membersihkannya. Musim pun tak akan mampu menggugurkan dosanya. Air mata yang jatuh pun tak mungkin mengurangi kesalahannya.
Jimmy bahkan tidak bisa menjawab satu pertanyaan sederhana semacam.. kenapa kau melakukannya? Sungguh, ia sama sekali tidak ingin melakukan hal kotor itu. Tapi apalah daya, semua itu tetap terjadi diluar kendalinya.
Jimmy sudah mengkhianati Zyra, begitupun kepercayaannya. Dirinya yang tak lagi 'bersih', hanya membawa hubungan mereka menuju jalan yang semakin sulit. Bukan Jimmy ingin menyerah untuk terus memperjuangkan, tetapi semuanya sudah terlalu hancur untuk bisa diperbaiki.
Kini Jimmy sungguh bukan yang terbaik untuk Zyra. Sama sekali tidak pantas. Ia hanya akan terus menikam gadis itu dengan segala derita yang dibuatnya, andaikata hubungan ini harus terus berlanjut.
"Kau berhak jika ingin mengakhiri semua ini."
Ayo kita selesai!
Sederhananya begitu. Tetapi Jimmy terlalu lemah untuk mengutarakan hal yang lebih jelas. Hatinya sudah terlalu sakit untuk menghadapi semua kerusakan yang ia ciptakan sendiri. Bahkan hanya untuk sekedar menatap wajah Zyra pun, Jimmy tidak bisa lagi.
Tetapi, setidaknya genggamannya masih begitu kuat. Menjadi pertanda bahwa.. sejatinya Jimmy tidak ingin melepaskan hubungan ini.
"Dan untuk semuanya --" Runtuh sudah pertahanannya. Kepalanya mendarat diatas genggamannya, "Tolong maafkan aku, Zyra." kian terguncang, tangisannya pecah kembali, berikut isakannya yang kian menjadi.
Sungguh, pengecut sekali. Menebus semua kerusakan hebat yang telah terjadi hanya dengan sebuah ucapan maaf yang sama sekali tak berguna. Jimmy memang tidak pantas untuk mendapat maaf apalagi tempat di hati Zyra lagi.
"Tidak, Kak. Aku masih ingin bersamamu."
Sergahan itu menginterupsi Jimmy untuk kembali menunjukkan eksistensi wajahnya. Beradu tatap tepat pada netra, disela menstabilkan pandangan dari buram sebab air hujan. Yang mana juga telah menyamarkan air mata di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish
General Fiction[SELESAI] (Park Jimin x Kim Sejeong) Cinta akan menjadi manis dengan bahagia apabila dua hal menyertai. Bertemu dengan orang yang tepat, pun dalam waktu yang tepat. Jika tidak salah satunya, bahkan keduanya. Maka ada yang perlu dikorbankan. Hati, at...