CHERISH || Out Of Control

60 5 0
                                    

Disclaimer :

Akan selalu diperingatkan jika ada adegan kekerasan di setiap chapter. Dan chapter inilah puncaknya—dimana akan terjadi kekerasan yang jauh lebih parah atau bahkan... sadis? Dibandingkan chapter-chapter yang lalu. So, dimohon mental untuk dipersiapkan kembali.

Jika saja tidak ada eksistensi polisi, mereka tidak tahu kapan baku hantam ini akan selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika saja tidak ada eksistensi polisi, mereka tidak tahu kapan baku hantam ini akan selesai. Bahkan kemenangan mereka saat ini seratus persen dibawah perlindungan polisi—yang berhasil melumpuhkan seluruh komplotan James.

Tiada satupun yang tersisa, semua terkapar di tanah bersalju itu dengan luka tembak yang didapati masing-masing. Dan tatkala lawan terakhir tumbang, Jynkoo—berikut yang lain—lekas bergerak maju untuk mencapai sebuah bangunan besar yang menjadi pusat kedatangan mereka.

Tetapi tiga meter sebelum usaha mereka benar-benar tercapai, pergerakan mereka terhenti secara otomatis ketika pribadi James keluar bersama Zyra—yang berada dalam ancaman berbahaya.

Dua senjata di tangan James membuat mereka stagnan di tempat, tanpa ada yang berani bergerak lebih dekat—tetapi seluruh polisi berada dalam posisi waspada dengan senjata di depan muka masing-masing.

"Turunkan senjata kalian, jika tidak ingin gadis ini terluka." James memperingati dengan teramat tegas. Dengan pistol yang ditodongkan ke arah depan, sementara pisau lipat di tangannya yang lain mengancam tepat di perpotongan leher Zyra.

Sehingga mau tidak mau, seluruh anggota polisi harus mengalah lebih dulu untuk menurunkan senjata mereka.

"Jyn--koo.."

Lirihan yang bahkan tersenggal itu sungguh menyayat hati sang empunya nama. Diantara emosi dan rasa sakit, Jynkoo sungguh tidak bisa mengekspresikan dirinya tatkala akhirnya bisa melihat pribadi Zyra—dalam kondisi buruk.

"Lepaskan putriku, James!" Lain dengan reaksi Jynkoo, Jeon langsung naik pitam ketika mendapati kekacauan yang diperbuat James terhadap putri keduanya itu.

Sang pelakunya sendiri hanya terkekeh untuk menanggapinya, "Jika aku menolak, apa yang akan kau lakukan?" Licik berkabut manipulatif, definisi terbaik untuk menggambarkan seraut wajah pria bermarga Kim tersebut.

"Sial! Aku akan membunuhmu, James!" Sudah tidak tahan lagi, Jeon merampas pistol dari salah satu anggota polisi di dekatnya lalu menodongnya ke arah James. Tetapi belum sampai ia menyentuh pelatuknya, --

"Maka aku akan lebih dulu membunuh putrimu, Jeon!"

"Akh.."

CherishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang