"Kau tahu aku akan kesana, Jyn?" Terkejut, pun ada sebuah ketidakpercayaan dari suara di seberang sana yang menyambangi telinga Jynkoo.
Polos, Jynkoo mengangguk begitu saja sebagai respon. Padahal tahu jika gadis itu tidak mungkin bisa melihat reaksinya disini. "Kau lupa, ibumu itu paling tidak bisa menyimpan rahasia, bukan?" Ada sindiran telak, tapi ia puas sekali telah menggoda gadis itu.
"Aish! Tidak seru sekali." Dan desahan resah yang mengudara dari seberang sana sukses menyulut Jynkoo untuk tergelak. "Padahal tadinya aku ingin memberimu kejutan." Lagi, dengusan itu membuat ia kian gemas mendengarnya.
"Ingin aku jemput ke stasiun besok?" Begitulah Jynkoo menawarkan setelah menyelesaikan tawanya.
"Tidak." Namun sayang sekali ditolak begitu saja. "Aku tidak pakai kereta. Dan sudah ada yang menjemput kesini. Kau tunggu saja di apart." Jynkoo tahu persis siapa yang dimaksud, dan ya, ia tak perlu kesal atas opsi itu.
"Baiklah, kalau begitu cepat datang. Aku merindukanmu." Kalimat terakhir diungkapkan tanpa ragu, dan tatkala mendapatkan balasan serupa, bunny smile di belah bibirnya muncul dengan lebar.
Sebelum kemudian, panggilanpun diakhiri dengan persetujuan. Lalu ia menyimpan benda elektronik persegi itu di meja hadapannya.
"Sudah seperti berbicara pada pacar saja." V, dia menyeletuk disela kefokusannya bermain game—PS. Bahkan disaat atensinya sama sekali tidak menatap sang empu tujuan, seraut wajahnya jelas sekali sedang menggoda adik sepupunya itu.
Sementara, Jynkoo terkekeh barang sejenak sebagai respon kemudian menanggapi. "Untuk dia aku bahkan lebih dari seorang pacar." Terkesan terlalu percaya diri, juga nadanya sedikit menyebalkan ketika sampai di telinga V.
"Oh ya?" V sendiri belum berniat untuk berhenti menggoda pemuda itu.
Tapi Jynkoo tidak peduli, dan hanya menggedikkan bahunya acuh. Terserah V mau berpikir seperti apa, yang jelas memang begitu kenyataannya. Jynkoo adalah pemilik tahta tertinggi gadis itu, kasarnya siapapun yang berani mendekati gadis itu, maka harus melewati izinnya terlebih dulu. Dan itu bukan sekedar omong kosong.
Begitulah Jynkoo kembali menyahuti stik PS-nya yang sempat terabaikan, untuk kembali bergabung bersama V dalam permainannya. Selanjutnya, keduanya benar-benar hening dan membiarkan hanya televisi saja yang bersuara.
Sampai presensi seseorang datang, dan akhirnya sukses mengalihkan atensi V dari game-nya. "Yeay! Ramyeon!" Bahkan pemuda itu bersorak selayaknya anak kecil, kemudian lekas melepaskan stik PS-nya untuk berfokus pada makanan favoritnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish
Fiksi Umum[SELESAI] (Park Jimin x Kim Sejeong) Cinta akan menjadi manis dengan bahagia apabila dua hal menyertai. Bertemu dengan orang yang tepat, pun dalam waktu yang tepat. Jika tidak salah satunya, bahkan keduanya. Maka ada yang perlu dikorbankan. Hati, at...