CHERISH || Smiliar

63 6 0
                                    

™Des21, 08:45 p

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Des21, 08:45 p.m

Duduk tertunduk, kini Zara tak dapat berbohong lagi. Meski sendu, gelisah, bahkan air mata berusaha disembunyikan, itu sangat percuma. Zyra bisa melihat semua itu dengan jelas.

"Aku sudah tidak dengan kak Sky lagi sejak dua minggu terakhir."

Selama itu, dan Zara sungguh tidak berniat menceritakan apapun pada Zyra? "Kenapa? Kalian bertengkar?" Jangan salahkan jika sekarang Zyra nampak tidak sabaran.

Zara menggeleng tegas, bersamaan dengan sebulir cairan bening meluruh untuk ke sekian kalinya. Tetapi segera dihapus kembali, "Aku dan kak Sky baik-baik saja." Ada jeda beberapa sekon, nampaknya Zara mulai kesulitan mengendalikan getaran dalam suaranya. Kemudian mencoba mencari titik stabil melalui helaan panjang yang mengudara.

"Untuk yang terakhir, kak Sky menemuiku secara baik-baik. Dia bahkan meminta izin padaku untuk menikah. Dan yeah.. aku tidak bisa melarangnya."

H-hah?

Bohong! Zara pasti berbohong lagi, kan? Alasan macam apa itu? Sungguh, itu benar-benar tidak masuk akal tatkala sampai di telinga Zyra.

"Dia bermain curang di belakangmu, Zara?" ..selingkuh, begitu singkatnya. Mengingat jarak selesai hubungan mereka dengan penyebaran undangan pernikahan hanya dua minggu, logikanya..

.. tidak ada siapapun yang akan menikah hanya dengan beberapa hari saja untuk saling mengenal. Sky pasti sudah menjalin hubungan dengan gadis itu jauh sebelum dia menyatakan perpisahan dengan Zara. Meski memang cerita Sky tengah dikejar usia untuk menikah, tapi Zyra yakin dia bahkan keluarganya tidak akan secara sembarangan memilih seorang gadis untuk Sky.

"Ekheum.." Fokus Zyra mendadak buyar tatkala suara dehaman itu mengintrupsi. Hingga ketika atensinya menemukan sang empunya suara—lelaki itu duduk di kursi meja makan, banyak makanan tersaji disana, tetapi hanya segelas air putih yang menemani lelaki itu disela kegiatannya memperhatikan pembicaraan antara dua gadis yang duduk di sofa ruang tamu itu— ..

.. Zyra baru menyadari jika ucapannya baru saja rupanya menyinggung Jimmy.

"Aku mengerti maksudmu, Zyra." Tetapi Zara lebih dulu menarik atensi Zyra kembali. "Aku sungguh tidak tahu. Tapi andaikata pikiranmu benar, kak Sky tetap tidak bisa disebut begitu. —

— Karena aku tidak memiliki hubungan apapun dengan kak Sky. Untuk itulah aku tidak mencegah dia menikah dengan yang lain."

Hah?

Zyra bukan lagi terkejut ataupun syok, tetapi lebih daripada itu. Hingga rasanya ia kehilangan seluruh kata di dalam memorinya untuk menanggapi pengakuan Zara.

Astaga.. selama dan sejauh itu, mereka sungguh tidak memiliki kepastian apapun? Padahal dari kacamata Zyra, hubungan Zara dan Sky itu bukan hanya sekedar bertemu lalu saling menyapa kemudian berpamitan begitu saja. Mereka sungguh definisi sepasang kekasih yang sesungguhnya, hingga Zyra sempat berekspektasi terlalu tinggi perihal keduanya.

CherishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang