"Zyra, kenapa kak Jimmy tidak menjemputmu pagi ini?" Zara bertanya selagi langkah keduanya memasuki loby perusahaan—dengan nama KSJ Group yang terpampang jelas di puncak gedung.
Ya, Zyra sudah merasa selesai dengan masalah kesehatannya. Ia tidak ingin membuang waktu semakin panjang untuk meninggalkan pekerjaan. Begitulah ia memutuskan untuk kembali memenuhi absen—perusahaan. Dan seperti yang dikatakan, tidak ada Jimmy yang menjemput untuk mengantarkannya menuju kantor. Ia pergi bersama Zara, memilih taksi sebagai tumpangannya pagi ini.
"Tumben sekali. Setahuku dia tidak akan membiarkanmu begitu saja, terlebih lagi kau baru saja sembuh."
Zyra menarik lengkungan kurva tipis untuk menanggapi ucapan Zara, "Aku melarangnya." Lalu menjawab dengan santai.
"Kenapa?" Mengernyit tajam, Zara cukup terkejut mendengarnya. "Kalian bertengkar?" Ah, tidak. Rasanya Zara ingat betul semalam—sebelum Jimmy pulang dari apart Zyra—mereka baik-baik saja. Seperti biasa, sangat romantis sampai Zara iri melihatnya.
"Tidak." Begitulah Zyra menyangkal. "Dia sudah seharian di rumahku kemarin. Dia tidak bisa terus meninggalkan pekerjaannya karena aku." Sambungnya memberi alasan.
Untuk sesaat, Zara hanya mengangguk untuk menanggapi. Menunggu barang sejenak lift turun dan terbuka, kemudian keduanya masuk untuk menuju lantai atas. Hari yang masih sangat pagi, membuat eksistensi mereka hanya berdua saja di dalam lift tanpa orang lain—perusahaan memang masih cukup sepi.
"Kenapa kau tidak pindah saja ke perusahaan kak Jimmy?" Hingga hening kembali dipecahkan oleh Zara dengan lontaran pertanyaannya. "Jadi kalian bisa bertemu setiap hari." Sambungnya.
Zyra sudah sangat terbiasa dengan pertanyaan semacam ini, begitulah ia hanya menanggapi dengan santai disertai seulas senyum di belah bibirnya. "Kau tahu alasannya, Zara." Sergahnya tanpa ingin mengatakan hal lebih panjang.
Zara sendiri sebenarnya memang mengetahui. Lalu seraut bingung muncul dengan belah bibir yang sempat tertaut—kala berpikir sesuatu. "Aku bahkan masih tidak mengerti, kenapa Jynkoo dan orangtuamu begitu membenci kak Jim--"
Suaranya tertahan begitu saja tatkala Zara baru menyadari akan satu kalimat yang sangat keterlaluan, tanpa sengaja terlontar. Ia melirik presensi Zyra di sampingnya dengan hati-hati, takut gadis itu terusik bahkan tersinggung. Namun agaknya, gadis itu masih memasang tampang santai dengan perasaan aman.
"Maksudku—kak Jimmy itu terlalu baik untuk tidak disukai." Zara melembutkan kata-katanya—meski mereka sama-sama tahu maksudnya sama saja. Ia hanya berharap Zyra mengerti jika dirinya tidak bermaksud untuk menyinggung. Zara hanya ingin mengetahui alasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish
General Fiction[SELESAI] (Park Jimin x Kim Sejeong) Cinta akan menjadi manis dengan bahagia apabila dua hal menyertai. Bertemu dengan orang yang tepat, pun dalam waktu yang tepat. Jika tidak salah satunya, bahkan keduanya. Maka ada yang perlu dikorbankan. Hati, at...