CHERISH || Gone

63 6 10
                                    

™March08, 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

March08, 2024.

Sudah lebih dari dua bulan sejak tragedi nahas itu terjadi. Pun mimpi tak terduga yang sungguh menjadi kenyataan—menjadikan hari itu pertemuan terakhir diantara Jimmy dan Zyra.

Tepat dimana Jimmy membuka mata untuk pertama kalinya setelah tak sadarkan diri selama dua hari lamanya—Jimmy tidak mendapatkan kesempatan lagi untuk melihat Zyra barang sedetikpun. Sebab gadis itu sudah pergi, ..

.. atau tepatnya dibawa pergi.

Hanya satu hari mendapat perawatan di rumah sakit yang sama, di hari berikutnya—bahkan disaat Zyra pun belum tersadar—pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan perawatan gadis itu ke kota Busan.

Bahkan setelahnya Zyra sungguh ditarik hak keberadaannya di Seoul, tepatnya gadis itu tidak lagi diizinkan untuk kembali pada aktivitasnya di ibukota Korea tersebut. Yang mana persis seperti di mimpi, Jimmy sama sekali tidak berniat untuk mencegah hal itu terjadi. Jimmy membiarkan mereka membawa Zyra pergi jauh darinya.

Sebab Jimmy merasa.. ini sungguh sudah selesai.

Dan yang jelas, Jimmy sudah merasa lega perihal kondisi Zyra. Yang mana terkaan buruknya tentang bercak darah yang ia temukan di pangkal paha gadis itu.. adalah kekeliruan. Itu bukan hasil dari kebejadan seorang James Kim, melainkan hanyalah darah menstruasi yang diprediksi hari itu memang jadwal—sedang deras-derasnya.

Pun tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi saat ini.. baik kondisi Zyra maupun kondisi Jimmy sendiri, keduanya sudah baik secara fisik.

Meski jelas, kondisi hati keduanya sedang teramat sangat buruk karena rindu.

Saat ini Jimmy sendiri sedang merencanakan perealisasian ucapannya di dalam mimpi, yaitu pergi untuk mencari kebahagiaan. Atau barangkali justru Jimmy akan meninggalkan kebahagiaannya disini. Tetapi yang pasti, Jimmy sudah berencana pergi jauh dari sini.

"Kau yakin dengan keputusanmu, Daeryn?"

Atensi Jimmy lekas teralih, tertuju pada pribadi Arsen yang tengah duduk di sofa kamarnya. Hanya sesaat, kemudian Jimmy kembali pada kegiatannya memilah pakaian serta kebutuhannya untuk dikemas ke dalam koper-yang mana persiapannya dibantu oleh bibi Rae.

Tidak ada niat bagi Jimmy untuk menjawab pertanyaan retoris itu, sebab seharusnya apa yang sedang ia lakukan saat ini sudah lebih dari cukup untuk memperjelas perihal keyakinannya.

"Apa kau akan kembali setelah selesai nanti?" Arsen kembali bertanya, yang mana kali ini segera ditanggapi oleh gelengan penuh ambiguitas.

"Rencanaku belum sejauh itu, Paman." Jimmy bukan tidak yakin, melainkan ia masih belum bisa memutuskan. "Aku hanya ingin menikmati alurnya."

CherishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang