Take 17 - Birthday Girl (I)

8.6K 979 26
                                    

"Great job everyone!" Agni bersorak setelah penampilan duet antara Dewata dan Leona berakhir. Dua musisi itu menyajikan penampilan magical sebagai penutup acara. Ia dari controller stage tersenyum puas menyaksikan dua talent di acaranya tidak pernah mengecewakan.

Boy dan Farah, sebagai pembaca acara langsung membawa alih. Di penghujung acara, poin para musisi akan diumumkan dari jumlah vote yang masuk. Pada episode minggu kedua, para musisi yang sudah memiliki nama berturut-turut mengisi posisi nomor satu sampai enam, dengan Kaivan memimpin, diikuti Regan, dan Leona. Dewata dan Numa menempati posisi terakhir. Namun, pada minggu selanjutnya, ada peningkatan drastis dari nilai poin Dewata dan Numa, meskipun masih menempati posisi sama.

Agni yakin, aksi panggung Dewata dengan Leona dan Numa bersama Regan. Fans militan dari dua idola itu akan menyadari mengagumkannya dua musisi pendatang baru di 'Rock the Stage'. Well, itulah yang ia harapkan. Jantungnya berdentum keras saat menonton angka-angka yang terus bergerak di layar besar panggung.

"Penampilan mana dengan poin paling tinggi?" tanya Boy, mengarahkan mic-nya ke arah penonton. Suara riuh penonton meneriakkan nama jagoannya masing-masing, terdengar bersahutan. Lelaki berjas biru muda itu tersenyum lebar. "And the duet stage winner are ... "

Musik menggema membuat degup jantung semakin memburu. Para peserta yang berbaris saling bergandengan memasang wajah tegang. Kaivan yang berdiri paling ujung, tepat di sebelah Leona tampak merangkul gadis itu. Jelas, para fans Kaivan dan Leona pasti akan membicarakan momen manis dua sejoli itu. Etika bekerja dua selebriti itu patut diacungi jempol. Mereka benar-benar menjalani peran sesuai script di atas panggung dengan sangat baik dan natural.

"Selamat untuk Dewata dan Leona!" sambung Boy dan Farah bersamaan, disambut tepuk tangan riuh dan senyum lebar penuh kegembiraan.

Layar kemudian memperlihatkan urutan peserta dengan poin tertinggi sampai terendah. Kaivan masih bertengger di nomor satu, disusul Leona. Dewata merangsek maju ke posisi 5. Sungguh, peningkatan poin yang sangat drastis. Acara pun kemudian ditutup dan para artis beserta pembaca acara saling berpelukan di atas panggung.

Agni bergegas bergabung diikuti Audy. Kedua perempuan itu bersorak suka cita, melihat episode kali ini yang juga pecah. "Gue yakin rating episode ini tertinggi," pekik Audy dengan cengiran lebar.

"Gue udah nggak peduli rating. Terlalu menikmati penampilan mereka," sahut Agni cuek. "Aneh banget orang-orang kalau nggak mau nonton acara dengan pengisi acara segila ini."

"Setuju!"

"Good job, fellas!" Agni menghampiri Boy dan Farah, berjabat tangan dengan mereka. "Makasih banyak buat hari ini."

"My pleasure," timpal Farah merangkul bahu Agni.

Ia mengulurkan tangan, memanggil Leona yang melintas di depannya. Gadis itu langsung menghampiri dengan senyum lebar. "Keren banget lo. Gue terpesona banget sama duet lo bareng Dewa. It was majestic."

"Makasih banyak, Kakak." Dia melompat-lompat meraih tangan Agni. Rambutnya yang malam ini berwarna ungu diikat kuda, ikut bergerak. "Gue suka banget bisa duet sama banyak musisi gini."

She is so cute. Auranya di luar panggung sangat memperlihatkan Leona hanyalah gadis ceria berusia 18 tahun. Sangat berbeda dengan dirinya di atas panggung.

"How about me?" Suara lelaki yang cukup familier menelusup di telinganya, dari belakang.

Agni sontak menoleh dan membelalak lebar. Meskipun ia sudah mempersiapkan diri, ia akan mendapat kejutan saat ulang tahun, tapi wanita itu sama sekali tidak menyangka akan serapi ini. Tidak ada gerak-gerik yang mencurigakan dari para stafnya. Apalagi ulang tahunnya masih besok. Ia kira, paling tidak kejutan ulang tahunnya akan dilakukan nanti saat tengah malam di backstage atau di ruangannya, bukan di atas panggung seperti ini. Kaivan tampak tersenyum lebar sembari membawa kue ulang tahun dengan diameter sekitar 15 sentimeter, dengan tiga lilin berdiri menyala. Lagu selamat ulang tahun langsung bergema, lengkap dengan iringan musik. Para peserta dan staf langsung membuat lingkaran mengelilinginya dan Kaivan. Ia menutupi wajahnya sejenak, menyembunyikan senyuman yang menyembul dari bibir.

Love SicktuationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang