"So, 'Rock the Stage' akan punya special stage di konser KBC TV akhir tahun. Untuk special stage-nya gue serahin ke kalian semua gimana enaknya. Dan kalau, di tanggal itu ada yang tidak berhalangan hadir karena memang punya jadwal lain, segera konfirmasi," jelas Agni saat meeting sebelum syuting episode terbaru panggung "Rock the Stage" dengan tema the muse and the music.
Pada panggung kali ini, para peserta diwajibkan untuk menampilkan lagu baru yang terinspirasi oleh muse mereka masing-masing. Kebanyakan dari mereka memilih para musisi yang menjadi panutan mereka dalam berkarya. Namun, ada juga yang memilih selebriti atau pun tokoh kartun sebagai muse mereka. Seperti Kaivan, dia memilih "Puss in Boots"sebagai muse-nya. Dan, Leona menjadikan Marlyn Monroe, sang idola sejak SMA sebagai inspirasi lagunya kali ini.
"Oke, siap. Sebenarnya 'Berlin' juga udah dikontak sih, buat isi acara itu," sahut Regan sang vokalis band tersebut. "Tapi, buat stage ulang tahun KBC TV, bukan sama lo kan, urusannya?"
Agni menggeleng. "Bukan, Mas. Sama Bang Riko. Dia leader acara tahun ini."
"Orang lama yang pegang ternyata." Oka menimpali.
"Kalau gitu ada yang mau ditanyain nggak soal special stage ulang tahun KBC TV? Kalau nggak ada, meeting dadakan hari ini kita tutup," tukas Agni mengedarkan pandangan pada para musisi di hadapannya. "Tumben kok diem banget."
Audy terkikik. "Grogi kayaknya, Mbak. Pertama kali ketemu sama anak yang punya televisi."
Suasana yang cukup kaku akhirnya pecah karena gurauan Audy. Agni sendiri tidak menyangka statusnya sebagai putri dari Ganang Raja, sangat mempengaruhi bagaimana orang-orang di sekitarnya bersikap. Maksudnya, yang ia hadapi sekarang adalah para musisi hebat papan atas. Akan tetapi, mereka masih menunjukkan kegugupan saat bertemu dirinya. Menurutnya, itu tidak masuk akal.
"Ah, elah," Agni menghela napas. "Biasa aja sama gue. Gue tetep produser cranky yang nggak bisa ngapa-ngapain tanpa kalian."
"Kita cuma shock dikit aja kok, Mbak," tutur Leona.
"Kalau gue sendiri sih nggak keberatan. Soalnya kalau kerja bareng orang dalam, biasanya bonus tumpah-tumpah," kelakar Regan menyeringai.
"Gitu ya, Mas?" Agni melirik Regan tersenyum tipis. "Thanks for your attention, ya guys. Kalau nggak ada yang ditanyain, bisa langsung ke wardrobe room."
Ketika para artist bubar menuju ruangan masing-masing untuk menyelesaikan make up dan berganti baju, Agni mempercepat langkahnya mengejar Kaivan. Ya, dia butuh berbicara dengan lelaki itu, menghapus garis-garis kabur yang telanjur terbentuk di antara mereka. Lelaki itu menoleh dengan satu alis menukik naik saat merasakan lengannya ditarik.
"Ada waktu sebentar?" tanya Agni setengah berbisik karena tak mau mengundang perhatian orang lain.
"Kenapa, Ni? Ada, kok," jawab lelaki itu tersenyum lembut.
"Ada yang mau gue omongin ke lo."
"Masalah kerjaan?"
Agni menggeleng, lalu mengedarkan pandangan mencari ruangan yang tidak terpakai. "Can we?" Ia lalu memutar tumit berjalan menuju ke salah satu ruang properti yang kosong.
Kaivan pun mengekori Agni. "Alright. Lo kelihatan uneasy banget. Kalau ini masalah lo anaknya Pak Ganang dan lo belum sempat cerita gue nggak ada masalah sama sekali, karena gue tahu lo pasti punya alasan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sicktuation
Romance[Secret Love Series | 1] Namanya Agni, baru 27 tahun tapi kisah hidupnya udah nano-nano. Julukannya cewek grumpy yang nggak pernah senyum dan hobinya marah-marah. Sebagai produser muda, cita-citanya hapus acara sampah penuh drama di televisi. Tapi s...