Persaingan acara "Rock the Stage" sangat ketat. Tidak ada yang bisa bertahan pada posisi puncak lebih dari dua pekan. Begitu sebaliknya untuk peringkat akhir. Apalagi, tinggal 10 episode tersisa, yang berarti hanya 5 minggu lagi sebelum acara ini tamat.
Meskipun tidak ada sistem eliminasi, sepertinya para fans idola ini tidak mudah menyerah. Well, karena hadiah si peringkat pertama tidak tanggung-tanggung. Mulai dari keuntungan teknis untuk memeriahkan aksi panggung, seperti tim dance, kembang api, sampai kesempatan memberi tantangan pada peserta lain. Wajah sang pemenang mingguan pun bakal terpampang di billboard gedung KBC TV selama seminggu penuh. Minggu kemarin, yang berhasil bertahta di peringkat 1 adalah Regan.
Malam ini, studio "Rock the Stage" lebih ramai dari biasanya. Episode kali ini, para superstar diwajibkan membawa satu rekan duet, yang semuanya adalah selebriti ternama. Dressing room lebih padat, lebih bising, dan lebih sibuk dari biasanya.
"Ada gosip, kalau lagu yang dibawain Kaivan sama Bunga—partner duet yang juga penyanyi papan atas—lagu buat lo," bisik Audi tiba-tiba.
Agni mencebik pelan. "Teori dari mana lo?" Ia bersama timnya sedang memeriksa kembali semua peralatan keperluan syuting mulai dari kamera, monitor, prompter, lighting, microphone berfungsi sempurna. "Than, lighting yang ujung kayak terlalu terang. Iya, nggak?"
Sang asisten mendengkus. Ia membuntuti Agni mondar-mandir di atas panggung. "Gini gini gue intel. Lah, pas rehearsal tadi, dia bilang lagunya baru dibuat 2 bulan lalu. Liriknya muja-muji cewek yang nggak bisa dijadiin pacar."
"Lo itu sama kayak netizen, kaum cocoklogi." Agni menyentil kening Audy.
Perempuan yang kini berambut fuschia itu mengaduh sambil mengusap-usap keningnya. Bibirnya manyun lalu melipir, mencoba mencari mangsa baru yang setuju dengan teori cocokloginya.
***
Selama syuting seharian ini Agni sebisa mungkin menghindari interaksi dengan Kaivan. Saat memberi sedikit briefing pada para peserta "Rock the Stage" ia sengaja mengambil tempat paling ujung, berjauhan dengan lelaki itu. Dadanya terus bergemuruh, seolah ada bom waktu yang siap meledak kapan saja. Oke, ia percaya Kaivan pria yang baik. Tapi, apakah ada jaminan jika timnya juga demikian?
"Sebentar, sebelum bubar, gue mau bagiin oleh-oleh," kata Kaivan membuat yang lain memekik girang. Lelaki itu lalu mengambil goodie bag yang berisi oleh-oleh khas Bahama, berupa 1 set aksesoris gelang dan kalung, gantungan kunci, dress untuk perempuan dan kemeja untuk laki-laki.
"Makasih banyak Bang Kai," ujar Audy semringah. "Wis, dari Bahama, nih. Jauh banget."
Jantung Agni mencelos ke bawah ketika mendengar nama tempat itu disebut. Ia dengan was-was mengikuti segala pergerakan sang mega bintang.
"Thanks ya, Kak. Lucu banget kalungnya!" Leona memekik sembari membuka goodie bag-nya.
"Kebetulan ada kerjaan ke sana." Kaivan lalu menyerahkan goodie bag terakhir pada Agni membuat wanita terhenyak sejenak. "Buat produser kita."
"Ah, thanks, Kai." Ia menerima oleh-oleh tersebut dengan senyum gugup. Lelaki itu bersikap seolah hari di mana mereka bertemu di Bahama tidak pernah ada. "Ayo, siap-siap. Lima belas menita lagi kita mulai." Wanita itu pun buru-buru kembali ke tempat, duduk di sebelah sang kamera jimmy jib yang tepat berada di depan panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sicktuation
Storie d'amore[Secret Love Series | 1] Namanya Agni, baru 27 tahun tapi kisah hidupnya udah nano-nano. Julukannya cewek grumpy yang nggak pernah senyum dan hobinya marah-marah. Sebagai produser muda, cita-citanya hapus acara sampah penuh drama di televisi. Tapi s...