Take 03 - When You Love Someone

12.2K 1.1K 46
                                    

Hidup sebagai pewaris Rajata memiliki berbagai keuntungan. Salah satunya tidak perlu pusing melamar sana-sini cari pekerjaan, karena memang sudah disediakan lapangan kerja, jika berminat. Raki Akbar Rajata, putra pertama Ganang Rajata—pemilik King Media Group—mendapatkan kemewahan itu secara cuma-cuma. Lelaki berusia 35 tahun tersebut memang memiliki passion dan minat di industri entertainment. Meskipun memiliki jabatan yang cukup mentereng di usia muda—eksekutif produser—tapi Raki punya ambisi lebih besar dari itu.

Perlahan, ia sedang merintis usaha layanan streaming atau layanan TV on demand, yang meledak di masyarakat zaman sekarang. Kingdom Plus, itu nama platform-nya. Yap, tentu masih di bawah King Media Group. Kingdom Plus sudah mengudara selama setahun, dan belum memiliki acara original. Konten-kontennya masih berisi acara luar negeri yang memang memiliki banyak peminat. Menurutnya, saluran televisi tradisional seperti KBC TV, sudah sepi peminat. Generasi millenial, lebih tertarik untuk mengakses aplikasi layanan streaming, meskipun harus merogoh kantong untuk berlangganan. Bagi Raki, uang yang dikeluarkan pun sangat sebanding dengan konten yang didapat. Tanpa iklan, bisa memilih sesuka hati menonton konten apa pun, kapan pun, di mana pun.

"Ada rapat nanti jam tiga sore untuk perayaan HUT KBC TV, Pak," lapor Mahda saat ditanyai jadwal oleh sang atasan.

"Thanks. Jam setengah tiga, saya usahain udah sampai kantor. Kalau ada tamu, bilang saya masih ada urusan di luar," tukas Raki sambil merapikan jasnya lalu melenggang keluar.

"Siap, Pak."

Jika tidak ada keperluan keluar, sebenarnya Raki lebih suka makan siang di restauran kantor, karena tidak harus membuang waktu terjebak macet di jalanan. Namun, hari ini ia ada janji dengan salah satu rekan, untuk membahas sesuatu yang sudah lelaki itu nanti-nanti. Tanpa supir, Raki menancap gas menuju GIOI Senopati. Sekitar setengah jam kemudian, BMW 7-Series Jet Black yang ditumpanginya mendarat dengan sempurna di lahan parkir.

Senyumnya mengembang saat mendapati rekannya sudah duduk manis di dalam. "Bro!" sapanya semringah. "Udah lama?"

"Baru aja." Lelaki berkemeja abu-abu itu mengernyit. "Kayaknya penting banget, sampai kita harus ketemu berdua di luar? Nggak bisa apa, di apartemen lo aja?"

Raki terkekeh pelan lalu mendaratkan bokongnya di kursi hadapan sang lawan bicara. "Sini ajalah. Gue males pulang juga. Sebenarnya gue mau minta tolong, Len."

"Aduh, kayaknya bener-bener serius, ya." Lelaki bernama lengkap Galendra Pradyanto itu menggumam.

Raki tergelak. "Lo inget tanah gue yang mau dibangun rumah tiga tahun lalu nggak?"

Sahabat yang juga sekarang berstatus sebagai calon adik ipar Raki itu menjawab, "lo pernah cerita, sih. Kenapa emang?"

"Gue mau bikin rumah. Lo yang pegang proyeknya gimana?"

Mata Galen membeliak. "Serius?"

"Setahun bisa kelar nggak, ya?"

"Tergantung desain, dong. Tim gue harus survei dulu lihat luasnya, samping kanan-kirinya." Galen mengetuk-ngetukkan telunjuknya di meja. "Kenapa buru-buru? Udah mau pindah dari penthouse? Udah nggak betah?"

"Butuh suasana baru," Raki mengulum bibir bawahnya, tampak ragu. Ia menimbang sejenak, apakah harus memberitahu rencananya pada Galen atau tidak. "Gue pengin nikah," katanya kemudian dengan helaan napas.

Kedua sudut bibir Galen terangkat ke atas membentuk senyum. Sekarang ia paham mengapa Raki mengajaknya bertemu berdua. Tidak banyak yang tahu hubungan Raki dengan sang kekasih, termasuk keluarganya. Jadi, ia merasa beruntung menjadi salah satu orang yang dipercaya untuk menyimpan rahasia.

Love SicktuationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang