Prolog

50.7K 2.8K 322
                                    

Happy reading

💜💜💜💜💜💜

Mata dengan netra kecokelatan itu menatap jengkel pada pria-pria yang tengah memandangi dirinya dengan tajam.

"Kalian ngapain disini...!!" Sinis Sy.

"Kakak jelas tahu untuk apa kami disini.." sahut salah satu dari enam pria yang ada.

"Apa kamu tidak ada kerjaan sehingga mengikuti ku kesini..?" Lalu Sy beralih pada empat pria yang masih mengenakan seragam sekolah high school dengan dilapisi jaket kulit berwarna hitam. "Bukankah kalian seharusnya masih disekolah..!" Geramnya.

Pria yang paling tua diantara mereka hanya tersenyum miring. "Kabur dari kantor katanya untuk makan siang bersama asisten. Ternyata malah makan siang bersama cecunguk ini..! Sengaja meninggalkan ponsel, tas dan jam tangan diruang kerja agar tidak bisa dilacak dan bisa bebas berduaan dengan pria ini.." Cecar Dylan tak kalah tajam.

Sy seakan mati kutu. Tindakan nya sudah diketahui, dia tidak punya pembelaan karna semua yang dikatakan pria ini memang benar. "Kakak cuma makan siang kok..." gumam nya.

"Pulang....!" titah Dylan tak ingin dibantah.

"Ihhh.... yang sopan, berasa Sy yang jadi adek.." keluh Sy dengan cemberut. Gagal lagi kencan buta yang dia hadiri untuk kesekian kalinya. Punya adek enam yang posesif nya minta ampun membuatnya lama-lama bisa stress.

Ini hanya sepenggal kisah Sy yang selalu gagal menjalin hubungan dengan pria-pria tampan gara-gara adik-adik nya yang super duper protective.

Kalau begini ceritanya akan semakin lama proses dia move on dari pria bermata biru itu..!!

Menyebalkan.....!

Daisy In The Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang