Part 37 - Clear

14.5K 1.3K 90
                                    

Happy reading



💜💜💜💜💜


*******


Sudah tiga hari Sy berada di kediaman Dion-Davina, Gadis cantik ini benaran menghindari semua orang. Dia tidak marah atau ngambek, hanya saja butuh waktu sendiri.

Sy tidak ingin bertemu siapa-siapa. Kedua orang tuanya, sahabatnya termasuk tunangannya Archie.

Selama tiga hari ini juga Sy tidak pergi ke kampus karna masih merasa sangat malu dengan kejadian di kantin yang lalu.

Yang Sy lakukan hanya mengurung diri dikamar dan keluar jika waktunya makan.  Dion dan Davina tak ingin menekan atau membuat tidak nyaman sang cucu kesayangan lalu mereka membiarkan saja apapun yang ingin Sy lakukan.

"Kakak masih ngambek yaa.." tanya Delanno yang tiduran disamping kiri Sy.

"Siapa yang ngambek, nggak tuh.."

"Kalau nggak ngambek terus kenapa nggak mau ketemu Daddy, kasian tau kak Daddy tiap hari kesini tapi nggak dibolehin masuk sama Grandpa, Daddy cuma bisa diam di depan gerbang.." Jelas  Devanno yang tiduran disebelah kanan sang kakak.

Sy menghembuskan nafas berat. "Nanti kakak pulang kok.."

"Ya kapan..?"

"Yaa nanti.."

"Si kembar juga kasian kak, tiap pulang sekolah sama mau tidur mereka terus nanyain kakak. 'Mom apa kakak sudah pulang, Mom kapan kakak pulang', itu terus yang ditanyain, mereka merasa bersalah benget kak, katanya mau minta maaf sama kakak tapi takut kesini.." jelas Devanno.

Sejujurnya Sy sudah kangen sama si kembar juga kangen sama Papa dan Ibu. Tapi Sy masih mau disini. Kalau pulang pasti akan ketemu sama pria yang sedang dia hindari. Sy tahu betapa kerasnya usaha Archie buat bisa ketemu sama dirinya.

"Kakak masih mau disini.." cicit Sy.

Delanno memeluk sang kakak yang juga di ikuti Devanno. "Kalau nggak mau pulang sekarang nggak apa-apa, kak. tapi biarian atuhlah Papa-Ibu sama Adek kesini.."

"Lagian aku juga berasa di terror sama bapak-bapak posesif itu yang tiap saat nelponin aku buat tanya kabar kalak.." wajah Devanno berubah cemberut.

Sy terkekeh geli. "Ya sudah, suruh mereka kesini nanti malam.."

"Siap kak.." sahut Devanno semangat.

Devanno berseru senang. "Harus bilang Grandma biar disiapin menu makan malamnya yang special.." Devanno melangkah keluar dari kamar sang kakak.

Tidak jauh beda dengan sang kakak, Devanno juga hobi makan, hanya saja selera remaja ini lebih berkelas dari Sy.

Devanno bangkit dari tempat tidur. "Nggak mau sekalian ngundang temen-temen kakak, mereka juga sering nelponin aku lho buat nanyain kakak.."

Sy segera menutup seluruh tubuhnya dari kaki hingga kepala dengan selimut tebal. "Boleh, tapi tidak dengan Archie.." ucapnya dengan suara yang sedikit teredam.

Delanno dibuat tertawa dengan kelakuan kakaknya yang persis kayak bocah ngambek, ngalah-ngalahin sikembar kalau udah kayak gini. Delanno menyibak selimut Sy. "Jangan ditutup semua gini, nanti kakak susah nafas.."

Delanno berlalu pergi tak lupa memberikan kecupan singkat dipuncak kepala kakak yang sangat dia sayangi.

*****

Daisy In The Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang