Part 26 - Going To Puncak

12K 1.3K 46
                                    

Happy reading



💜💜💜💜💜



******


Tiga mobil berwarna hitam melaju saling beriringan menuju puncak bogor.

Mobil yang berjalan lebih dulu berisi Kenzo dan Zero. Sementara mobil kedua berisi Ezra dan Archie di bagian kursi depan dan di belakang berisi ketiga gadis cantik yang sedang tertidur pulas.

Mobil yang terakhir jelas milik para pengawal Sy.

Sepertinya Sy, Ocha dan Salsa sudah terlalu lelah karna sedari tadi sibuk berceloteh tentang para suami mereka yang tidak lain dan tidak bukan adalah k-pop idol.

Archie sadari tadi berusaha matian-matian menahan cemburu ketika bibir mungil sang kekasih memuji-muji ketampanan pria lain.

Ezra hanya bisa menahan tawa sambil mengatakan. "Sudahlah, bukankah ini sudah biasa. Tidak perlu cemburu.."

"Kurang tampan apa sih gue sehingga dia harus memuji pria lain.."

"Sebenarnya bukan kurang tapi cuma beda tipe aja.."

"Maksut lo.."

"Wajah lo bule asli, nah yang sedang sipuji mereka adalah pria dengan wajah khas Asia."

Ck!
Archie hanya bisa berdecak kesal.

Mereka tiba disebuah Villa dua lantai dengan halaman yang begitu luas sekaligus menjadi tempat tinggal pria duda berusia empat puluh tiga tahun bernama Rizal sutomo.

"Selamat datang...." sapa pria itu ramah.

Zero segera mendatangi pria itu lalu memeluknya. "Pa sehat..?"

"Sehat nak, ayo ajak teman-temannya masuk.."

Mereka semua masuk kedalam dan duduk bersama diruang santai. Ada sedikit perubahan dari terakhir mereka kesini. Sekarang jadi terlihat lebih nyaman dan luas.

"Om Rizaaaaal, duh makin hot aja.." puji Salsa tanpa tahu malu tapi memang bener adanya. Pria berwajah mirip dengan Zero itu terlihat semakin tampan saja dengan badan yang terlihat sedikit berotot.

"Kamu ini bisa saja.." mata pria itu menerawang jauh mungkin teringat sang putri yang sudah lama tak ada kabarnya.

"Baru di renov ya Om.." tanya Archie.

"Sebenarnya bukan baru, kalian saja yang sudah lama tidak kesini. Kamar sebelah di jebol biar ruangan ini lebih lega, lagian banyak kamar buat apa sih. Om kan hanya sendiri disini.."

"Nikah Om, terus buat anak banyak-banyak.." celetuk Kenzo yang langsung mendapat lemparan bantal kursi dari Zero.

Pria yang sudah tak muda lagi itu tertawa renyah. "Kamu kapan balik, katanya kamu menghilang tanpa kabar.."

"Baru sebulan yang lalu, Om. Sengaja menghilang biar kuliah tenang nggak digangguin sama mereka-mereka.." Kenzo menujuki para sahabatnya.

"Om Rizal, Sy lapel.." rengek Sy manja sambil mengamit lengan pria itu. Sy sudah mencium wangi masakan yang mengudara.

"Yang satu ini tidak pernah berubah sama sekali yaa, bentar lagi makan malam siap nak.."

Daisy In The Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang