Happy reading
💜💜💜💜💜
******
Dua pria sedang duduk didalam sebuah mobil yang berhenti dipinggir jalan tak jauh dari gerbang salah satu universitas terbaik disini.
Pria satu terlihat cuek dan santai dengan permainan game di ponsel miliknya sementara pria yang lain hanya duduk gelisah dengan tatapan tajam.
"Santai ah elaaaah..." decak Ezra tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel miliknya.
"Mereka mana sih..." keluh Archie tak sabaran.
"Masih didalam pastinya.."
"Tapi ini udah jam empat, bukankah seharusnya mereka sudah pulang.."
"Sabar, paling bentar lagi..." Ezra menatap sekilas kesamping. "Lu dulu kenapa sih tidak langsung nembak Sy aja.."
Archie menghela nafas berat. "Lu tahu gimana keadaan dulu, lu juga tahu betapa segannya gue sama Arkan, gue cinta sama Sy disaat Arkan juga merasakan hal yang sama. Gue mati-matian menahan perasaan ini, mencoba menguburnya karna merasa tak pantas bersaing sama orang yang gue hormati.."
"Tapi kita semua tahu kalau Sy hanya menganggap Arkan sebagai seorang kakak.."
Jelas Archie tahu akan hal itu. Namun tetap saja dirinya selalu merasa rendah diri jika sudah bersangkutan dengan Arkan. "Tapi kita semua juga tahu kalau Sy selalu menuruti kata-kata Arkan. Jika dulu gue nembak Sy dan Arkan melarang Sy buat berpacaran bisa dipastikan pernyataan cinta gue langsung ditolak. Bisa lo bayangkan secanggung apa hubungan gue sama Sy setelahnya.."
Ezra mengangguk pelan. Benar apa yang Archie bilang. Sy sangat dekat dengan Arkan, bahkan mereka seolah terikat sebuah hubungan atau perasaan dalam namun yang tak kasat oleh mata.
"Kalau misal dulu Arkan yang maju buat nembak Sy, lu bakal gimana?"
"Nggak gimana-gimana, gue lega setidaknya Sy berada bersama pria yang tepat, walau hati gue sakit gue akan merelakannya.."
"Kalau pria itu orang lain..?" Ezra menaik turunkan alisnya.
"Gue cekik itu orang hingga tewas!" Geram Archie membuat Ezra tertawa puas.
Archie menghubungi salah satu anak buahnya yang biasa bertugas menjaga gadisnya.
"Dimana mereka!"
"Mereka sudah berjalan ke arah luar tuan.."
Klik!
Archie segera menegakan punggungnya lalu celingukan agar dapat mencari dimana posisi gadisnya, dan tepat disana ada dua orang gadis yang sangat dia kenali baru saja keluar dari gerbang kampus lalu berjalan kearah berlawanan darinya.
"Mareka mau kemana lagi sih.." gerutu Archie membuat Ezra hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Mau sampai kapan lo disini, cepet buruan kesana.." desak Archie mengusir Ezra.
"Sabar woy..., lagian mereka mau jajan dulu ke minimarket.."
Mata Archie memicing curiga. "Dari mana lo tahu.."
Ezra memperlihatkan chat yang baru saja dikirim Salsa memberitahukan kalau mereka mampir dulu sebentar buat jajan.
Archie hanya bisa menarik nafas panjang.
Pasangan yang sedang dalam masalah ini benar-benar merepotkan banyak orang.
Banyak pihak-pihak yang terlibat buat mendamaikan dua orang yang sedang dalam masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy In The Winter
RomanceDaisy Aqueenesya Abraham. Gadis cantik yang lahir dari keluarga konglomerat kaya raya tidak membuatnya menjadi gadis yang hanya bisa mengandalkan harta orang tua saja. Dia gadis yang sangat cantik dan menggemaskan paket komplit dengan sifat polosnya...