Part 14 - New Rival

15.8K 1.5K 107
                                    




Happy reading



💜💜💜💜💜


*****

Archie tengah melakukan rapat dengan para petinggi juga beberapa pemilik saham perusahaan. Pembicaraan ini terdengar saling bertentangan dari beberapa pihak. Archie berusaha menahan diri agar tidak lepas kendali. Sebagai pembisnis baru atau bisa dikatakan si anak bawang wajar banyak yang meragukan Kredibilitas-nya.

Tapi tidakkah mereka sadar saat perusahaan dibawah kepemimpinannya jauh lebih baik lalu kenapa sekarang malah meragukan kinerjanya hanya karna proyek yang berada di Singapore mendapat tentangan dari para pejabat setempat. Tidak bisakah orang-orang ini sabar sedikit saja sampai dia melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan para pejabat itu.

Sekarang mereka bahkan sudah menunjuk satu orang agar menggantikan posisinya dengan salah satu pria tua yang ada diruangan ini, yang tak lain salah satu petinggi perusahaan disini. Lebih parah lagi pria itu adalah adik kandung dari kakek Archie sendiri.

Sebenarnya Archie mudah saja menendang paman-nya ini dengan menyerang balik membongkar jejak black case yang pria tua itu miliki tapi sangat tidak etis bukan, lebih baik dia membuktikan cara kinerja kepada orang-orang ini.

*******

Setelah rapat yang cukup menguras emosi Archie kini memasuki perusahaan besar yang baru saja berganti kepemilikan. Dia berjalan tanpa menengok kanan kiri lalu memasuki lift tanpa perduli tatapan kagum dari para karyawan wanita. Tiba dilantai delapan tempat dimana tujuannya berada Archie melihat meja sekertaris kosong tak berpenghuni. Tanpa permisi Archie memasuki ruangan si pemilik perusahaan ini.

Pemandangan didepan sana cukup membuat Archie berdecih sinis. "Pantas saja meja sekertaris didepan sana kosong, ternyata dia sedang berada diatas pangkuan sang atasan!"

Mendengar ucapan Archie dua orang yang tengah berciuman panas tersentak kaget. Sang sekertaris buru-buru berdiri dengan wajah menunduk malu, sementara sang atasan hanya menanggapi dengan santai.

"Keluarlah, nanti kita lanjut lagi.." ucap sang atasan dengan nada yang manis membuat sekertaris cantik itu berjalan keluar masih dengan menunduk malu.

"Tunggu...!" Ucap Archie datar

Sekertaris itu berhenti sambil meremas ujung roknya dengan gugup.

Archie menyeringai tipis. Dia membersihkan lipstick yang berantakan dari bibir wanita ini dengan ibu jarinya. "Warna lipstick ini sangat cocok untukmu dan akan lebih terlihat cantik kalau dia tertata rapi di bibir manismu.."

Sontak saja rayuan dari mulut playboy ini berhasil membuat wajah wanita itu semakin memerah malu, tanpa basa-basi dia langsung berjalan keluar dengan jantung yang berdegup kencang.

Setelah memastikan wanita itu keluar dan pintu kembali tertutup rapat Archie dan pria si pemilik perusahaan kompak menertawakan tingkah wanita itu.

Mereka bener-bener terlihat seperti pria brengsek!

Archie duduk disofa panjang dengan kaki diangkat ke atas meja. "Mainan yang cantik.."

"Tentu saja. Tapi belum bisa mengalahkan kecantikan my Sweety Sy.." sudah bisa menabak siapa pria ini.

Archie segera melepar pria yang tak lain adalah Kenzo dengan bantal sofa tapi sayang lemparannya meleset karna Kenzo berhasil menghindar.

"Perasaan baru kemaren kesini napa sekarang kesini lagi. Rindu lo sama gue.." Kenzo menuang sebuah whiskey kedalam gelas Crystal lalu memberikannya kepada Archie.

Daisy In The Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang