Part 5 - Welcome Bali

18.9K 1.7K 168
                                    



Happy reading


💜💜💜💜💜

******


Tiga pasang muda-mudi berjalan beriringan di bandara international ngurah rai. Masing-masing tangan para pria menyeret satu koper kecil milik para gadis, sementara para pria itu sendiri hanya membutuhkan ransel untuk membawa segala kebutuhan milik mereka.

Pertama ada Ezra bersama Salsa yang saling merangkul mesra. Kedua ada Zero bersama Ocha berjalan bersisian, dan yang terakhir ada Kenzo bersama si gadis bohay.

Tangan kanan Kenzo mengamit erat tangan Sy sementara tangan kirinya menyeret koper unyu berwarna pink. Mereka bergandengan tangan bukan ingin mengumbar keromantisan tapi karna Kenzo terlalu khawatir gadis pecicilan ini lepas dari pengawasannya. Sedari tadi gadis ini tidak bisa diam, dia akan mengomentari apapun yang dia lihat. Mata berwarna kecokelatan itu sibuk memindai sekitar dengan tatapan kagum. Kalau saja tangannya tidak digenggam erat sudah bisa dipastikan gadis ini akan terpisah dan hilang dibandara bak anak kecil yang lepas dari pengawasan orangtua.

Kenzo membuat liburan kali ini berbeda dari biasanya. Kenzo membuat liburan kali ini lebih berkesan dengan cara yang luar biasa. Tidak ada penolakan dari para sahabatnya karna semua menyambut dengan antusias.

Tidak ada private jet, hanya naik pesawat komersil, tidak cukup itu saja. Tidak ada yang namanya duduk di first class atau business class, yang ada hanya kelas economy, tidak ada para penjaga atau pengawal yang biasa dengan sigap membantu membawa koper. Mereka benar-benar hanya ber enam saja. Kinda.

Si gadis polos yang menjadi peran utama tentu saja heboh bukan main. Sy persis seperti orang yang baru pertama kali naik pesawat, dia menyapa siapapun ditempat tunggu, bukan hanya itu saja, Sy juga menyapa siapapun yang berada satu pesawat bersamanya. Sy tidak terganggu sedikitpun meski pesawat ramai dengan orang asing, Sy juga tidak masalah dengan tempat duduk yang kurang nyaman karna tubuhnya yang tinggi. Bahkan disaat dia tertidur lalu terbangun dalam keadaan kaget gara-gara ada bayi yang menangis kencang, Sy hanya menanggapi dengan tertawa pelan. Dia benar-benar menggemaskan.

"Sy bisa diem nggak sih..." keluh Salsa.

"Nggak....." sahut Sy acuh.

"Dari tadi ngoceh mulu, gue yang denger aja sampe pegel.."

"Bodoamat..."

"Heh mulutnya, nggak boleh..." tegur Ocha.

"Iyaa, Maapin Sy...."

"kamu terlihat bersemangat sekali. Apa kamu begitu menyukai liburan kali ini.?"  Tanya Kenzo.

Sy mengangguk antusias.

"Pake ditanya! Nggak lihat apa dari wajah juga tingkahnya ketara sekali kalau anak bayi ini sangat menyukainya.." cibir Salsa.

"Salsa dali tadi plotes mulu..!" Sungut Sy.

"Gimana nggak protes kalau lo terus saja bertanya kepada semua orang mau kemana tujuan mereka, padahal jelas-jelas satu pesawat.."

"Sy tahu, maksut Sy itu meleka kemana? Bali itukan luas.."

"Diiih ngapain, kepo amat..."

"Bukan kepo, Sy cuma tanya aja.."

"Udah, nggak usah adu mulut.." tegur Ezra.

"Salsa yang mulai duluan.." Sy tidak mau disalahkan.

"Diiiih......" cibir Salsa.

Ezra mulai jengah. "Astaga kalian ini! Sehari aja bisa nggak sih nggak usah ribut! Sy anak baik diem yaa, yang anteng. Jangan banyak tingkah.." Ezra lalu menatap sang pacar "Dan kamu yang, jangan ngomong macam-macam. Kita lagi ditempat orang. Ada pepatah mengatakan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, jadi harus hati-hati. Jangan ngomong yang aneh-aneh selama disini,  paham sayang.."

Daisy In The Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang