🪐4

118 17 0
                                    

Mas raka adalah tipe cowok yang pure. Aku tau tidak ada orang yang pure di dunia ini kecuali nabi dan orang suci lainnya.
Tapi entah mengapa aura dan hawa mas raka bisa menyejukkan. Baik itu menyejukkan mata dan hati. Orangnya kalem, ramah, tenang, pintar, sopan, berbakat. Gimana bisa ada orang seperti itu?

Cuma 1 kelemahan dia.
Dia gak tegaan nolak orang, termasuk cewek-cewek ganjen yang suka deketin dia semena-mena.
Dan sebenernya itu hal yang paling gue benci dari cowok.
Terlalu welcome sama semua cewek.
.
.

*flashback on*

"Manteman, ini raka. Yang akan bantuin  main gendang jawa pas kita perform perkusi nanti."

"Halo, salam kenal."

Mataku tak berkedip selama beberapa saat.

Mataku terberkahi ya Tuhan....

terima kasih atas karuniaMu...

Rasanya sejuk sekali...

bagaikan diguyur air dari sumber mata air gunung...

segaarrrr....

brrrr...

Hahhh.....

Sosok bernama raka itu langsung seketika dikerubungi teman-temanku cewek termasuk gina.
Primadona sanggar kami.

"Hai mas, aku Gina. Salam kenal ya..."

Gina malam itu memakai kaos ketat.

Baguslah. Dia selalu tak pernah malu menunjukkan asetnya.

Aku menatap bajuku.
Hoodie oversize...
gak banget style nya..
hmm...

gimana caranya biar aku menarik perhatian mas raka ya? Biar diingat gitu...

Kan kesan pertama menentukan selanjutnya.

Pikir son,

Pikir...

"Halo mas, namaku jessica." Kataku iseng

"Halo jesika..." dia menyambut uluran tanganku sambil tersenyum ramah

Aku menahan senyum.

Jahil banget gue

"Bo'ong mas, namanya bukan jesika, namanya sonya." Luke mengganggu proses perkenalanku

"Iya sonya yang di street fighter mas." Jawabku ngasal

Mas raka menatapku bingung

Duh... ngeh gak dia?

"Yang kalo tanding pakai tendangan helikopter... kuncir dua..."

"Oh iya iya.. aku tau..."

Aku tertawa

Syukurlah gak jadi krik..krik...

Latihan malam itu pertama kalinya aku melihat anak muda setampan dia bisa bermain alat musik tradisional gendang.

Aduh tambah lagi kagumku ke masnya...

*flashback off*
.
.
.

Sejak itu aku semakin sering mengajaknya mengobrol dan bercanda kalem.
Gak sebarbar dan sekasar kalau bareng trio kopet itu,
karena memang karakter mas raka gak sembarangan.
Setiap tutur katanya dan tingkahnya seperti sangat terkontrol, mungkin karena mas raka berasal dari latar belakang keluarga jawa kalem, beda denganku.

Jadi sungkan sendiri kan kalo aku mau ngawur di depan dia

"Hehe... mas raka udah makan belom?"

"Belum dek... kamu udah makan?"

"Belum. Yuk mas makan!"

"Sama kamu aja?"

"Iya sama aku aja. Atau mau ajak temen-temen yang lain?" Tanyaku

"...."

"Mas mau ajak.. gina juga?"

"Gina tadi ngajak makan dek..."

"Oh.. yaudah mas sama gina aja. Aku makan di kantin situ aja sama anak2."

Tanpa mendengar jawaban mas raka aku berjalan menuju rayn, jojo dan luke bersama anak-anak tongkrongan lainnya.

Kok aku kesel....

Sempet-sempetnya dia mikirin cewek lain.
Hooo tunggu dulu...

emangnya gue siapa hah???

Kan gue bukan sapa-sapanya dia...

Jujur gue suka sama mas raka.
Tapiii....

Aku gak mau terlihat mengejar.

Tapi aku kesal juga kalo dilepeh gini.

Harga diriku tercoreng...
.
.
.
***

XYZ Story (JAEMRYU) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang