Mas raka menatapku khawatir
"Iya. Mas nakutin. Dulu mas gak pernah bertindak seberani ini. Bawa cewek ke rumah? Malem-malem? Buat nginep? Oh.. apa mas terbiasa seperti ini di belanda?"
"Nggak. Kamu salah paham. Mas nggak pernah bertingkah macam-macam selama di sana."
"Trus kenapa mas jadi berubah gini? Mas tau, aku takut banget sekarang sama mas!! Lepasin tanganku!!"
"Karena mas suka sama kamu!!"
.
.
Aku berhenti berontak, menatap mas raka diam mematung"Mas aneh gini ke kamu karena mas suka kamu. Sorry." Dia melepas pergelangan tanganku sambil menunduk
"Kan mas sendiri bilang kalo kita..."
"Adik kakak? Ya betul. Aku menarik kata-kataku sendiri."
"Kenapa?"
"Mas sadar satu hal, saat kamu sering menghilang saat mas hubungi, mas takut banget kehilangan kamu."
"Tapi... nggak mungkin... aku cuma..."
"Maaf sonya kamu jadi ketakutan gini."
Aku kembali duduk di kasur karena terguncang mendengar pernyataan cinta dari mas raka. Seseorang yang kusukai sejak 4 tahun yang lalu. Apakah sekarang aku masih menyukainya? Entahlah. Selama ini aku hanya berusaha menghindarinya sejauh mungkin. Karena aku tau bersamanya malah membuatku kerepotan menghandle perasaanku.
Move on!! Begitu yang kupikirkan.Mas raka meninggalkanku masuk menuju kamar mandi lalu keluar lagi tak berapa lama kemudian dengan berpakaian lengkap.
"Sonya mau pulang? Mas anter."
Aku mengangguk pelan sambil menunduk.
***
.
.
.
Sepanjang perjalanan pulang aku masih belum berani menatap mas raka. Pernyataan cintanya membuatku gugup sampai membuatku susah bernafas. Ini bagaikan mimpi indah buatku, yang artinya... aku harus bangun dari mimpi indahku, untuk kembali ke kenyataan.Dia anak bosku.
Dia bukan orang sembarangan.
Kupikir dia tumbuh dari keluarga yang sederhana.. maksudku bukan yang berasal dari keluarga berada yang memiliki background yang tak main-main. Ternyata dia pewaris tunggal lawfirm besar tempatku bekerja. Harusnya aku sudah curiga saat dia melanjutkan studi S2 di luar negeri. Tidak! Harusnya aku sudah curiga saat dia berkuliah membawa motor gede yang harganya setara 4 kali lipat motor matic bututku.
Kenapa aku sebodoh ini?
Aku harus sadar diri..
Kalo aku masih ingin bekerja seperti biasanya. Aku tidak boleh menjalin hubungan khusus dengan anak bosku sendiri. Akan jadi omongan tak enak di antara para rekanku nanti.
"Sonya?"
"Hm? Udah sampe ya mas. Makasih. Aku masuk dulu."
"Tunggu... Mengenai pernyataan mas tadi, kamu gimana?"
"Hmm... besok kita bahas lagi ya mas."
"Oke... sonya, masalah yang mas bilang tadi, mas serius... Mas udah berusaha berubah jadi orang yang lebih baik. Mas tunggu jawaban sonya ya."
"Iya mas."
"Have a sleep tight."
Aku mengangguk pelan sambil keluar mobil, berjalan masuk ke kosku tanpa menengok ke mas raka lagi.
Aku hanya ingin tidur.
***
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
XYZ Story (JAEMRYU) END
FanfictionKisah trauma yang dialami anak perempuan yang lahir ke dunia adalah hal yang sangat rumit dan sulit. Dibalik senyuman dan keceriaan Sonya, dia memiliki masa lalu sulit yang mempengaruhi cara dia memandang sesuatu di kehidupan ini khususnya tentang...