🪐38

157 15 0
                                    

"Are you okay sayang?"

"Mas serem banget. Mas bakal gitu juga kalo marah ke sonya?"

"Nggak sayang. Mas kan udah bilang, kalo ada yang berani menyakiti kamu, mas bisa berubah jadi hulk!"

Aku menahan senyumku.

"Ih gamau kalo jadi hulk. Sonya mau balikan sama dimitri aja."

"Heh... kok tiba-tiba bahas dimitri?"

"Kenapa? Mau marah?" Selidikku

"Iya mas marah, rasanya mas mau menciummu sekarang."

"Mas ini di kantor."

"Maunya dimana?" Mas raka menatapku nakal

"Maunya dimana yaaa?" Ucapku usil
Tiba-tiba mas raka mendekatkan bibirnya ke telingaku

"Kalo kita nikah, aku akan membuatmu memohon setiap detik untuk menciummu, son..."

Glek

"Masss!!!" Aku memukul mas raka pelan

Dia tertawa terbahak-bahak melihat wajahku memerah.

Hening beberapa saat...

"Dia mantanmu?"

Aku mengangguk pelan

"He abuse you?"

Aku mengangguk pelan

"Sejauh mana?"

"Hit me when he in a bad mood. And few second later dia minta maaf sampai memohon-mohon tapi beberapa detik kemudian lagi he playing victim. Pada akhirnya tetap aku yang disalahkan."

"Sekali atau..."

"Banyak. Kami pacaran selama SMA. Selama 3 tahun kami pacaran aku gatau berapa kali dia seperti itu... Dia selalu melarangku berbicara dengan pria lain selain dia dan keluargaku. Jika aku melawan... aku akan dibuat menyesal.

"Sick!!!"

Mas raka memukul pelan mejanya

"Mas raka mau mukul aku?"

"Nggak sayang..." mas raka meraih kepalaku dan memelukku erat
Sepertinya mas raka sadar bahwa sikapnya barusan membuatku takut

"Aku jadi paham dimana traumamu berasal."

"Ah... dia hanya salah satu alasan mas."

"Hah? Ada lagi?"

"Bapakku juga setipe. Ditambah dengan... he's cheating."

Mas raka mendorong tubuhku dari pelukannya dan kemudian menatapku khawatir

"Yes, aku anak broken home." Kataku lirih

Mas raka menarikku kembali dalam pelukannya..

"Maafkan aku sayang, aku gatau kamu separah ini lukanya..."

"Gapapa mas. Setiap aku menerima kebaikan orang lain termasuk dari mas, aku ditertawakan suara yang entah dari mana itu, mengolok-olokku berkata bahwa aku gak layak bahagia. Aku ditakdirkan menerima karma buruk selama sisa hidupku. Gak ada yang menyayangiku, tidak ada yang bisa menjagaku kecuali diriku sendiri. Something like that..."

"Damn... kita mesti ke psikolog."

"Apa aku gila?" Tak terasa air mataku mulai menetes tanpa kuijinkan

"No way!!! You just need help baby... You are healthy!!!!"

***
.
.
.

XYZ Story (JAEMRYU) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang