"Come on, sonya... tangan gue udah pegel. Berat banget nih..." dimitri memasang muka keberatan sambil tersenyum
"Oke. Tapi kali ini aja. Gak ada lagi yang lainnya."
"Iya..." dimitri tersenyum senang
Dimitri menyerahkan padaku dan aku menerimanya.
Ugh... berat juga... ada sekitar 50 bunga? Lebih... pasti seratusan tangkai...
Riuh teriakan usil dan tepuk tangan anak-anak di sekitar kami karena melihat adegan picisan ini.
***
.
.
."Sonya, dia pacarmu ya??" Kak made menggodaku
"Nggak." Jawabku cuek
"Dimitri yang suka ya?? Semangat meluluhkan sonya yaa!!" Kak astri menggoda kami berdua
"Kok kenal dia kak?" Tanyaku heran
"Eikeh kan suka ikut naik gunung sama anak mapala... hahaha..." kak astri tertawa terbahak-bahak
Aku tersenyum datar
"Dim..."
"Hmm?"
"Cabut yuk." Bisikku pelan
"Lo digodain trus ya sama anak-anak?"
"Menurut lo karna siapaaa??!!"
"Iya maaf hehehe... yuk, gue parkir di sana."
Aku segera berjalan menuju parkiran mengikuti dimitri sambil membawa buket jumbo bunga.
"Dim, tanggung jawab lo, bunga ini mau diapain? Gue gak bisa bawa sambil naik motor!"
"Yaudah ambil beberapa buket buat lo aja. Sisanya buang."
"Heh sayang lah!!"
"Trus gimana? Terserah deh mau lo apain..."
Aku diam menatap bunga-bunga ini. Akhirnya kuputuskan membagi bunga ini ke orang-orang yang berada di sekitar km nol hingga alun-alun.
Aku berjalan menjauh dari tempat motor dimitri diparkir
"Heh sonya, mau kemana?"
"Lo mesti bantuin gue. Buruan sini!!"
Dengan bingung dimitri mengikutiku,
Kami berjalan menyusuri jalan sambil membagi-bagi tangkai bunga mawar
"Permisi, silahkan bunganya."
"Maaf kami nggak mau beli..."
Sesosok pria terlihat bingung"Ini gratis mas, buat mbaknya aja. Mau 1 atau 2?"
"Wah makasih mbak.. ini dalam rangka apa ya?"
"Dalam rangka berbagi kebahagiaan."
Jawabku sambil tersenyum***
.
.
."Mas raka?" Kutatap mas raka yang sedang bersiap menaiki motornya.
"Sonya?"
"Acaranya udah selesai?" Tanyaku basa-basi
"Belum. Aku ijin pulang duluan."
"Ayo sonya, kita pulang. Gue anter." Dimitri menarik lenganku
Mas raka menatapku tanpa ekspresi
"Bentar dim.." kataku melepas tangan dimitri dari lenganku
"Mas raka sendirian?"
Mas raka mengangguk.
"Gak sama gina?"
Tanyaku datar"Nggak."
Mas raka terlihat menahan keterkejutannya"Tadi kan gina sakit, kakinya sampe harus diurut mas gitu..."
Tunggu... apa aku kelihatan jealous? Bodoh lo sonya!! Ya iya laahh!!!"Oh... iya..." mas raka hanya menjawab pendek-pendek, tak memuaskanku.
"Yaudah kita duluan mas."
Tanpa menunggu jawaban mas raka, aku menaiki motor dimitri yang langsung dikendarai dimitri dengan cepat keluar dari tempat parkir. Meninggalkan mas raka sendirian. Terdiam menatap kami sampai menghilang dari pandangan.
***
.
.
."Ciehh pacaran ya sama dimitri??"
"Nggak. Dia yang naksir gue hahaha..." jawabku congkak
"Sonya... ikut gue."
Rayn menarikku agar mengikutinya.
.
"Lo bikin drama apa kemaren? Gue baru denger dari luke.""Luke kan kompor pasti dia nambahin bumbuin cerita aslinya sampe terdengar dramatis.
"Gausah ngalihin fokus pembicaraan. Lo bilang ke gue kalo dimitri cuma iseng sama lo. Tapi kemaren lo nerima bunga dari dia dan pergi sama dia, di hadapan anak sanggar?!"
"Hahaha... abisnya gue kesel."
"...." rayn terlihat marah besar
"Gue jealous liat mas raka megangin kaki gina. Gina emang perayu ulung..."
"Bisa gak sih gak main balas dendam gitu terus son? Dewasa dikit..."
"Lo napa sih rayn??? Omongan lo nyolot banget??!!!"
"Gue gak mau lo digosipin sana sini karena cowok kayak dimitri. Dia bad attitude banget... udah banyak gosip dia tidur sama cewek ganti-ganti tiap hari..."
"Oh sejak kapan lo mikirin omongan orang lain? Mau gue digosipin itu juga bukan lo yg nanggung. Lo tau gosip itu gak bener dan lo lebih milih dengerin omong kosong orang lain dibanding gue, sobat lo sendiri?"
"Gue cuma khawatir sama lo son..."
"Lo, luke dan jojo gak usah ngajak ngobrol gue dulu. Gue lagi males sama kalian bertiga."
Jawabku sinis sambil berjalan meninggalkan mereka bertiga.***
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
XYZ Story (JAEMRYU) END
FanfictionKisah trauma yang dialami anak perempuan yang lahir ke dunia adalah hal yang sangat rumit dan sulit. Dibalik senyuman dan keceriaan Sonya, dia memiliki masa lalu sulit yang mempengaruhi cara dia memandang sesuatu di kehidupan ini khususnya tentang...