Kenapa gue di sini sekarang?
Gue kan lagi kesel sama mas raka, kenapa gue dengan bodohnya menuju tempat pertandingan silat mas raka?"Heh, masuk!"
Luke menatapku kesal"Gue kan lagi marah sama mas raka.."
"Gausah kayak bocil deh, kita cuma nonton. Gak pake baper!" Luke menarik tanganku
"Nggak mau!!!"
"Heh!!! Ayooo buruann!! Keburu kelar tandingnya!!!"
"Gue gamau luluh lagi!!!!"
"Son, gue janji kita nonton diem-diem aja. Suer!!! Gak pake nemuin mas raka."
"Gue yang baper!! Gue lagi bertekad ngejaga jarak sama dia malah kita berdua lo deketin lagi."
"Gue lagi ngajarin lo biar nerima realita. Kalo lo mau jaga jarak, yg elegan. Gak kayak bocil. Lo temenan sama mas raka baik-baik. Jangan bikin dia kecewa karena ntar tiba-tiba lo ngejauh..."
Jujur gue gak dengerin luke ngomong apaan... gue sibuk ngurusin jantung gue yang berdetak gak karuan, pikiran gue berkecamuk... udah pengen lari aja gue dari sini
***
Mas raka unggul dari lawannya. Pertandingan kali ini dimenangkan mas raka.
Jujur ini pertama kali aku melihat pertandingan silat.Andai kalian tau sedari tadi aku berusaha tidak memujinya....
Bagaimana dia tampan
Bagaimana dia sekuat itu
Bagaimana dia seseksi itu saat keringat membasahi keningnya
Bagaimana dia...Sialan.
Gue muji dia barusan woyy!!
.
.Setelah menjabat tangan lawannya, Mas raka terlihat masuk ke sebuah ruangan di luar arena.
"Tuh udah kelar, yuk balik!!" Kataku sambil bersiap berdiri turun dari kursi podium.
"Satu pertandingan lagi ya? Ini nih bagus nih!" Luke masih duduk
Aku memandangi dia
"Luke, sejak kapan lo suka nonton silat?""Sejak gue tau ternyata gebetan lo atlet silat!"
"Bukan gebetan gue lagi ya!!!"
Luke tertawa terbahak-bahak
Dia mengambil handphone dan malah duduk sambil senyum-senyum gajelas.
"Ayoook balikkk!! Eh dia malah main henpon!!"
Tarikku kesal ke luke"Iya iya!!" Luke memasukkan handphone nya dan berdiri
Kami berdua segera menuruni podium menuju pintu keluar
"Son, gue ke toilet bentar! Tunggu di sini ya!!"
"Ho oh. Buruan!!"
Kataku jutek***
.
.
."Sonya..."
DEG
"Mas..."
"Tadi liat mas tanding?"
"Hehe iya."
Sungguh sangat akward
"Makasih ya..."
"Hah?" Aku menatap mas raka.
"Makasih udah nonton mas tanding..." dia tersenyum.
"Ah iya tadi diajak luke mas. Dia lagi ke toilet sekarang.. haha..."
"Udah mau balik?"
"Iya."
"Boleh mas minta kamu nungguin sampe mas nerima piala?"
"Hah? Emm..."
Aku menunduk mencari jawaban
Kulirik mas raka dia sedang menatapku sambil tersenyum"Emang gina gak nonton?"
Bodoh sonya... malah bahas mak lampir!
"Nggak. Dia gak tau aku tanding hari ini. Ini sebenernya pertandingan un official. Pra PON.
"Oh gitu... tapi Luke tau darimana ya mas kalo ada pertandingan ini?"
"Mas yang kasih tau dia. Mas minta buat ajak kamu kesini." Mas raka tersenyum lagi
"Hah? Wah aku dibohongin luke! Maaf mas, aku balik dulu!"
Tiba-tiba aku ngrasa kesal dibohongin luke..
Mana dia gak balik-balik dari toilet! Pasti aku udah dijebak nih!Aku berbalik pergi menuju pintu keluar.
Srett..
Tunggu...
Tanganku...
Kupandangi tanganku yang sedang dipegang mas raka
"Jangan pergi dulu."
Aku menatap mas raka. Serius??? Mas raka sedang menatapku memohon.
Mas... jangan tatap aku kayak gitu huhuhu... aku gak kuat....
***
"Kenapa?""Tunggu mas nerima hadiah dulu."
Aku diam beberapa saat dalam posisi tangan masih dipegang mas raka.
"Oke."
"Makasih. Tunggu di ruanganku aja."
"Hah?? Nggak mas aku duduk di luar aja."
"Di dalam ruangan gak ada siapa-siapa. Pelatihku tadi keluar."
"Hmm..."
***
.
.
.Mas raka duduk di sebelahku melepas pelindung kakinya
"Mas gak sakit sering silat gitu? Ketendang gitu sakit kan?"
"Latihannya lebih sakit, sonya, tapi kan udah kebiasa..."
"Aku pernah diajarin orang kalo lagi ada orang jahat lagi mau nyakitin aku gini caranya..."
Tiba-tiba tanpa pikir panjang kuraih tangan mas raka kemudian kupelintir lengannya.
Mas raka terlihat bingung.
"Nah harusnya mas kesakitan sekarang... kok nggak mempan?" Kataku sambil menggaruk kepalaku
"Oh maksudnya begini?"
Mas raka meraih tanganku, berganti memutar lenganku, bertukar posisi menjadi pihak orang yang diserang"Aaaaw...!" Kataku spontan kesakitan
"Ah maaf!!" Mas raka segera melepas putaran tangannya dan langsung memelukku
DEG..
"Ah??!!" Aku spontan melepaskan pelukannya
"Ma-af... mas cuma panik karena menyakiti kamu..."
"...." mukaku merah padam
"Sonya?" Mas raka terlihat panik
Aku meraih lengan baju silat mas raka
"Jangan sama gina mas." Kataku sambil menunduk
"Kenapa tiba-tiba bahas dia?"
"Karena aku gak suka mas dekat dengan gina."
"Kenapa?"
"Dia masih pacar orang mas!" Kataku menatapnya
"Mas tau." Mas raka ganti menunduk
"Lalu kenapa mas diem aja diganjenin gina?" Kataku kesal
"Mas bingung..."
What???!!!
"Mas tau? Justru sekarang mas yang bikin aku bingung.."
"Sonya..."
"Aku balik dulu mas. Maaf gak bisa nunggu sampai selesai."
***
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
XYZ Story (JAEMRYU) END
FanfictionKisah trauma yang dialami anak perempuan yang lahir ke dunia adalah hal yang sangat rumit dan sulit. Dibalik senyuman dan keceriaan Sonya, dia memiliki masa lalu sulit yang mempengaruhi cara dia memandang sesuatu di kehidupan ini khususnya tentang...