🪐29

87 16 0
                                    

Sejak kejadian itu, sikap mas raka padaku berubah drastis. Dari yang sangat perhatian, sekarang biasa saja.

Hubungan kami berubah hanya sebatas rekan kerja atasan-bawahan.
Dia masih berbicara denganku namun hanya dalam rangka pekerjaan. Tidak lebih.
Rasanya aku ingin keluar dari lawfirm ini tapi mengingat banyak ilmu yang masih ingin kupelajari dari sini dan juga aku tak ingin mundur hanya karena mas raka.

Aku akan membuktikan kalau aku tidak mencampur adukkan urusan pribadi dengan pekerjaan seperti apa yang mas raka katakan.

***
.
.
.

"Halo nyonya ginantia." Sapaku ramah

"Halo sonya!" Gina yang justru sekarang lebih ramah denganku. Tentu saja alasannya karena aku mendeklarasikan diri bukan rival percintaan dia.

"Tumben heboh banget dandanannya? Kan lo mau sidang cerai, bukan mau kondangan..."

"Kan gue mau ketemu mas raka dulu hehehe..."

"Ah I see.." jawabku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku

"Hai mas raka!"

Aku menoleh ke sosok di depanku

"Udah mau berangkat?" Mas raka menghampiri kami berdua

"Iya nih..." gina bertingkah manja

"Agenda hari ini apa?" Mas raka menatapku

"Mediasi." Jawabku pendek

"Oke, pastikan semua tuntutan kita dipenuhi. Jika tidak, tidak ada damai."

"Baik pak raka." Jawabku pendek tanpa menatap matanya.

Mas raka menatapku heran

"Kok lo manggilnya pak? Emang gitu ya kalo di kantor gak bisa informal aja bahasanya?" Gina menatap kami berdua bergantian.

Aku mengangguk pelan.

Gina mengerutkan dahinya.

"Sana berangkat. Biar sonya aja yang nyetir pake mobil kantor." Ujar Mas raka memecah kesunyian

"Okay mas raka makasih yaa..." gina memeluk mas raka

Mas raka bersikap pasif mendapat pelukan gina. Dia memandangku sekilas.

Aku berusaha menunjukkan kesan tak  terganggu dengan tingkah mereka berdua. Aku kembali sibuk menatap handphone di tanganku, menjawab sebuah pesan dari klien.

Beberapa detik kemudian,

"Ayo berangkat!" Kataku sambil berjalan lebih dulu meninggalkan mereka berdua

Gina melepas pelukannya pada mas raka dan kemudian menyusulku.

***
.
.
.
"Ikut family outing gak son?" Kak irene menatapku

"Gak ikut ah... mau cuti aja." Jawabku datar

"Siapa yang mau cuti? Gak boleh. Semua lawyer harus ikut!" Pak danis tiba-tiba muncul di belakangku

"Eh bapak.." kataku dan kak irene  sambil mundur.

"Sonya terutama." Pak danis menatapku sambil menyeringai usil

Kak irene buru-buru pamit pergi dari sana sebelum keadaan semakin akward.

"Kenapa saya mesti ikut sih pak?" Tanyaku

"Ya wajib lah! Perusahaan udah biayain acara ini masa kamu mau bolos? Kamu bawa pacar sana!" Suruh pak danis dengan gaya tengilnya

"Justru saya gak mau karena gak ada yang bisa diajak paakkk... Bapak ngejek saya nih?" Kataku pura-pura mendengus kesal

"Lah masa kamu belum ada pacar? Yaudah sama siapa gitu, apa sama raka aja sana!"
.
.
.
***


WADOOWW....

HAHAHA... HALLO GAES SORRY HIATUS MAYAN LAMA...
AKU BAKAL SUPER UPLOAD SAMPE TAMAT YA.. SEMOGA KALIAN SUKA. JANGAN LUPA LIKE YA GAES

GOMAWOO🥰❤

XYZ Story (JAEMRYU) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang