🪐28

121 17 4
                                    

"Gimana perkembangan kasus gina?"

"Baik mas. Kita lagi ngumpulin bukti-bukti kdrt."

"Misal?"

"Cctv."

"Okay good job."

Aku menunduk

"Maaf kalo aku kasar tadi. Mas cuma pengen lawyer kantor kita bersikap profesional.

"Aku ngerti mas."

"...."

"Pulang naik bis?"

"Iya."

"Nggak. Sonya pulang sama gue."

Aku dan mas raka serentak menengok ke arah suara

Dimitri memasang muka sok cool nya menatapku

"Dim, lo ngapain ke sini?" Bisikku panik

"Gue abis diskusi sehubungan kasus perusahaan bokap gue."

Mas raka menatapku. Aku yang tak nyaman hanya bisa menunduk dan mengalihkan pandangan

"Ayo aku anter."

"Tapi lo kan mesti ngurusin kasus...." kataku menahan tindakan dimitri.

"Udah selesai. Gue mau anter pulang pacar dulu."

Aku mendelik melihat dimitri sengaja membuat kerusuhan dengan mas raka

Srett

Mas raka menarik tanganku

"Kalo sonya keberatan dianter dimitri, sonya bisa tolak." Mas raka menatapku tajam.

"Kan dianter pacar apa anehnya?" Dimitri menatap mas raka tajam sambil meraih tanganku satunya lagi.

Mas raka semakin memperkuat cengkeramannya.

"Aduh.."

Aku mengaduh pelan

Mas raka sadar dia menyakitiku seketika langsung melepaskan tangannya.

"Ayo sonya! Keburu malem." Dimitri menarikku mengikutinya

Aku menatap mas raka. Wajahnya terlihat gusar. Dia mengusap wajahnya kasar sambil menatapku dari kejauhan.

***
.
.
.
"Sonya, gue mesti nikah secepatnya."

"Hah? Kenapa? Lo hamilin anak orang?" Tanyaku bercanda

"Kok lo tau?"

"Lah beneran dim?"

"Iya. Si bianca."

"Wah kacau lo bener-bener..."

"Jadi, sorry gue gabisa lagi berperan jadi pacar lo."

"Gapapa. Tapi kita diem-diem dulu aja ya."

"Maksud lo jangan sampe raka tau dalam waktu dekat ini maksud lo?"

"Iya."

"Oke."

"Selamat ya dim, salam buat bianca. Kapan acaranya?"

"Besok."

"Njirrr serius lo??!!"

"Serius. Gue udah kirim undangan ke kantor lo. Sorry ya sonya, gue gak ada maksud bikin lo sedih... hahahaha..."

"Sialan lo, sapa juga yang sedih. Bagus lah lo jadinya berani komitmen, yah walopun awalnya hamilin dulu."

"Hahaha sialan lo..."

***
.
.
.
"Dimitri! Selamat ya!" Kujabat tangannya sambil tersenyum lebar
Dimitri tertawa

"Makasih udah dateng ya son..."

"Selamat bianca, akhirnya jadi istri dimitri juga..."

Bianca menatapku kesal

"Hei, manten gak boleh cemberut!" Bisikku usil ke bianca

"Gue sama dimitri gak ada apa-apa. Lo nanya aja sama dia."

Kataku ke bianca. Bianca melirik dimitri.

"Tau ah, playboy juga dari dulu..."

Bianca mendengus kesal, dimitri sibuk merayu bianca yang sedang ngambek. aku tertawa terbahak-bahak melihat pemandangan itu.
.
.
.
"Sonya datang juga?"

Aku membelalak kaget, mas raka dan pak danis datang juga.

"Eh iya, kok mas raka datang?"

"Nemenin ayah. Kan bokap dimitri pak steven yang punya acara..."

Oh ya Tuhan bodoh banget!! Pasti pak steven ngundang pak danis, ayahnya mas raka

"Son... bisa ngobrol habis acara?"

"Hmm... aku mau ke..."

"Aku gak mau tau. Nanti aku yang antar pulang kamu sekalian."
Aku menghela nafas

***
.
.
.
"Tadi mas liat sonya pas nemuin pengantinnya."

"Oh iya."

"Mas liat kamu malah becanda sama dimitri dan istrinya."

"...."

"Apa itu wajar? Kamu nemuin pacarmu yang nikah sama orang lain. Bahkan kamu terlihat bercanda dengan keduanya."

"...." aku hanya bisa menunduk. Aku sudah tertangkap basah

"Kamu udah bohongin mas lagi?"

DEG...

"Mas..."
aku sendiri tak tau mau bilang apa untuk membela diri. Karena semuanya sudah diketahui mas raka

"Apa karena aku menyatakan perasaan ke kamu?"

"....." aku menatap mas raka

"Ternyata kamu memang nggak suka sama mas. Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot bikin kebohongan semacam itu hanya buat membuat mas ngejauh dari kamu."

Wajah mas raka terlihat sangat kecewa.
Tak terasa air mataku mengalir

"Maaf mas."

"Oke."

"Mas..." aku meraih lengan kemejanya

"Kalo kamu menahan mas sekarang, mas tidak akan melepaskanmu lagi, apa kamu siap dengan resikonya?"

Aku diam membeku

"Artinya kamu tidak akan bisa lari lagi dari mas. Jika kamu menahan mas sekarang, tentu saja."

Dengan menahan nafas kulepaskan tanganku dari lengannya.

Aku tak siap. Aku terlalu pengecut dan penakut...

Mas raka berjalan pergi.

Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku

Menangis sejadi-jadinya.

***
.
.
.

XYZ Story (JAEMRYU) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang