🪐8

97 16 0
                                    

"Iya kan gue cuma temenan sama sonya."

"Gue liat ya lo godain dia terus dim..."

"Bianca, gue gak ada apa-apa sama sonya... yah cuma... iseng aja..."

Sial

Awalnya aku hanya ingin lewat, tapi tanpa sengaja di lorong itu ada dimitri dan bianca yang sedang adu mulut. Pas aku ingin berbalik pergi, omongan sialan ini yang terdengar jelas olehku.

Mulut biawak satu itu...

Sebenarnya tak ada masalah toh aku juga gak baper sama dia...

Tapi kata iseng itu membuatku terkesan bahwa aku adalah target yang mudah.

Harga diriku tercoreng karena kefakboian dimitri.

Aku gak boleh diem.

Aku harus membalasnya.

Lo belum kenal gue dim.

Lo salah menganggap gue mangsa yang mudah.
.
.
.

***

Kutatap penampilanku pagi ini,

Perfect!

Rambut yang biasanya kucepol tinggi kini kugerai, kublow agar semakin terlihat mempesona.

Riasan make up tipis, eyeliner, lipstick on point!

Baju yang jarang kupakai saat ke kampus. Biasanya aku memakainya saat ada acara saja. Biasanya aku lebih suka memakai hoodie oversize ke kampus.

Tas perempuan...

biasanya aku lebih nyaman memakai ransel, tapi demi balas dendam aku akan memakainya.

Lo harus kena kali ini dim...

Dan high heels!
Oke mungkin gak terlalu tinggi tapi ini cukup merepotkan.

Aku tidak boleh keseleo gara-gara ini!
.
.
.
***

Sengaja kuparkir motor matic ku di depan basecamp mapala, sambil mengamati dimana dimitri berada, setelah turun dari motor, aku pun berjalan bak model.

Bak model...

Ya, aku bisa berjalan dengan anggun dan cantik.

Sejak kecil ibuku selalu mengajariku berpenampilan bagus baik berpakaian atau bersikap.

Kenapa selama ini aku tak seperti ini saja?

Karena merepotkan.

Capek jadi orang yang terlihat indah.

oke kita balik ke fokus!

Aku melihat dimitri dan teman-temannya sedang memandangi tingkahku.

Sayup-sayup aku mendengar riuh suara.
Aku yakin berhasil!!

"Sonya?"

Aku menatap kaget

"Hai mas raka..."

"Ada acara?"

"Memangnya aku gak boleh dandan begini?"

Mas raka terdiam. Dia terlihat kaget dengan responku yang tak seramah biasanya.

Jujur aku kesal.

Kenapa memangnya? Aku gak cocok? Lebih cocok gina? Iya?

"Nggak dek, cantik kok..." dia menjawab tanpa senyuman seperti biasanya.

Deg deg deg...

Aku mematung

Seumur-umur aku tak pernah se-speechless ini jika dipuji.

Apa karena dia mas raka?

"Makasih mas. Aku masuk kelas dulu..."

Aku segera melanjutkan tujuanku
.
.
.

***

"Lo cantik banget." Dimitri menatapku tanpa henti.

Aku tak bergeming sibuk mencatat materi

"Kok tumben sih? Demi gue ya?"

Aku masih tak memperdulikannya

"Harusnya lo tiap hari begini, sonya... sayang banget kecantikan lo ketutup sama tudung jaket lo..."

"Prof!!! Bolehkah saya duduk di depan? Dia mengganggu saya dari tadi. Saya nggak bisa fokus mengikuti kuliah prof!"
Teriakku sambil menunjuk dimitri.

Dimitri langsung terdiam

"Boleh silahkan saja. Untuk kamu yang mengganggu dia, sekali lagi kamu berulah, keluar dari kuliah saya. Saya akan langsung kasih kamu E!"

Seketika mahasiswa lain berbisik-bisik menggosipkan kami.

Rasakan!!
.
.
.

***

XYZ Story (JAEMRYU) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang