57. The Path you choose

42 5 0
                                    

Kuta menyusuri jalan socio justicia di depan kampusnya... Suasana sepi... Amat sepi.... Kemana orang orang? Apakah ini libur semester... Pikirnya sesaat... Angin bertiup menerbangkan daun daun yang gugur menguning... Menguarkan bau tanah basah dan atmosfer sehabis hujan

Manis... Sepi... Entah kenapa menimbulkan rasa sakit dihatinya... Aku selalu memilih  untuk berakhir dengan Arga... Bahkan setelah keraguannya.. Bahkan setelah kepengecutannya... Tapi kenapa? ... Kenapa bahkan setelah dia memilih... Sang pilihan tidak bisa menetapkan hati padanya?

Sayup sayup didengarnya suara keributan... Perlahan Kuta mengikuti bunyi yang dibawa angin itu.... Suara erangan... Suara teriakan... Diiringi suara pukulan... Benda jatuh dan berisik lainnya

"Woyyyyy.... " Teriak kuta melihat beberapa orang mengerumuni dan masih terus menyerang orang yang kini terkapar di tanah itu... Dengan sigap dia berlari dan mulai memukul dan menendang... Dan dengan keras mencoba menghalau gerombolan brutal itu

Si sasaran yang melihat Kuta begitu bersemangat segera berdiri dan kembali masuk pada arena yang amat kacau itu... Pukul berbalas tendang... Banting berlanjut piting... Entah kapan namun semua tiba tiba selesai... Entah bagaimana tapi gerombolan itu pergi, meski tidak dalam damai...

Kuta memegangi perutnya dan berusaha menarik napas panjang, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.... Pelan pelan dicobanya berdiri dan memandang ke arah pemuda yang ditolongnya... Dilihatnya bocah bongsor itu terbengong "Kamu....? " Lirih si pemuda

Kuta terdiam tak percaya memandangi wajah itu... "A... Aku.... " Bingungnya

Pemuda itu memiliki wajahnya... Pemuda itu memiliki perawakannya

Pemuda itu dirinya....

Dirinya tanpa bintik di wajah dan rambut kemerahan

"Aku.... Haryadhi Hidayat.... " Ujar si Tegap

Kuta sedikit ternganga.... "Ku... Kuta Tonggak Jawadwipa  " Ujarnya memperkenalkan diri....

"Hai... " Lirih Adhi memulai pembicaraan

Kuta sedikit tersenyum "hallo... " Ujarnya ramah

03.Renjana KemalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang