08.the affairs

142 9 7
                                    

Warung Mie Ayam Mas Ale, Perigi

Ale mengulurkan tangannya yang memegang Tissue, Pascal yang masih terbengong tidak mengacuhkannya , Ale lalu duduk di sebelah Pascal dan mulai mengelap tubuhnya yang Basah

"Ini mimpi mas Le?" Lirih Pascal terbengong ,Ale yang terduduk di sampingnya tertawa

"Have sex di dipan tempat istirahat pegawai , bukan gambaran mimpi yang ideal kan?" Cengirnya Malu

Pascal tersenyum dan merapikan rambut Ale menjauhi dahinya "kamu gambaran mimpi yang ideal sih" senyum pascal seraya mengecup punggung tangan Ale

Ale tersenyum pahit "apaan ....jalang gini ...langsung ditidurin pas kencan pertama " Jawabnya Lagi

Pascal mengecup puncak kepala Ale"nggak lah aku takut aku gak punya kesempatan untuk kencan kedua" ucap Pascal

Mereka berdua tertawa rikuh ...baju masih bertebaran di lantai ...Aroma tubuh mereka berselang seling dengan aroma pengharum ruangan kopi yang dipasang Arin di kamar itu, besok pagi aku harus mengganti spreinya pikir Ale

"Kamu pantas mendapatkan lebih dari sekedar ruang istirahat karyawan cal" Ale tersenyum dan mengejar bibir Pascal mata mereka bertatapan sejenak

"Kalau ronde ke dua?" Lirih Pascal saat mereka beradu dahi

Ale tersenyum nakal "be my guess..." lirihnya

*********
"Om imaaaaan" Alea tergopoh gopoh mengejar Iman di terminal kedatangan Bandara Juanda Surabaya siang itu

"A....Alea ....ngapain?" Bingung Iman

Alea cengengesan menghampiri Iman
..."mau ikutin proses Agreementnya Om ....sekalian belajar kalo nanti aku harus kelola Margareth Soewito sendiri .....gapapa ya Om?" Tanya nya tengil .....

Iman perlahan mengangguk ..."te ...tentu aja gapapa...." Alea menggandeng semangat lengan Iman yang kebingungan ... Matanya sejenak memandang wanita cantik yang melambai di kejauhan

Perempuan itu....Aurora Bahtiar, creative director klien Margareth Soewito di sini Prabu Gumilang,aku curiga dia ada apa apa dengan om Iman

Alea memandang Iman yang balas melambai rikuh, dengan tersenyum mengembang ia melambaikan tangan pula ke gadis itu dan mengetatkan pelukannya pada lengan Iman
Dengan senyuman tengil

"Lho Bapak kupikir sendirian" ujar Aurora sedikit terkaget, Iman tersenyum bingung

"Kupikir yang menjemput sopir ...Ibu...Ariana" senyum Alea mengembang seraya mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan perempuan cantik di depannya

"Aurora ...namaku Aurora...kamu notulen waktu itu kan?" Ujar Aurora seraya menjabat tangan Alea yang tersenyum dingin

"Iya benar sekali...aku Alea Nasution , pegawai magang sekaligus protege om Iman , aku juga heiress EO Margareth Soewito ...jadi kupikir aku perlu tahu seluk beluk kegiatan perusahaan kami di Surabaya, gapapa kan ya Ibu ,ya ?"

Aurora berpandangan dengan Iman yang mengangguk rikuh

"Te,tentu aja mbak Alea, mari mobil sudah menunggu di depan" mereka kemudian berjalan beriringan menuju mobil yang telah terparkir cantik di pintu kedatangan

********

"Minum ko" Bara memberikan Aqua gelas pada Koko yang selesai membantu mengajar anak anak usia Tk di rumah singgah

Mereka berdua minum dalam diam "gimana rasanya ? Ketemu banyak orang?" Lirih Bara bertanya

"Pengalaman yang membuka pikiran ...mungkin ibu mikir kalo aku di rumah aja aku terlindung ....tapi aku sadar ....kalo aku gak pernah luka...kapan aku kuatnya mas?" Senyum Koko

03.Renjana KemalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang