25. The Proposal

87 11 2
                                    

Davi menarik napas panjang ketika mobil yang dikendarai Ferdinand berhenti tepat di depan bangunan Panti asuhan

"Tapi gimana dengan lo, Fer? " Gusar Davi...

"Gue hanya kebetulan lewat.... Gue kebetulan lewat dan lo memberikan dua... No tiga hari yang hebat buat gue... " Senyum Ferdinand mengembang

Davi tersenyum pahit  "gue pikir ini bisa berjalan baik? " Lirih si muda kemudian

Ferdinand terkekeh "lo bisa googling siapa Sastrawidjaya.... Dan lo akan tahu kita gak akan bisa sama sama.... " Ucap laki laki itu kemudian

"Fer"

"Francis.... Anggota DPR termuda.... Flora.... Istri salah satu petinggi BUMN.... Frida.... Ketua organisasi Anti Narkoba.... Gak akan bagus kalo tiba tiba muncul.... Ferdinand... Gay.... " Lanjut Pria tampan itu getir

"Lo lebih dari sekedar Gay.... Lo lebih dari sekedar.... Sastrawidjaya..." Timpal Davi kemudian

Ferdinand terdiam "ransel gue isinya penuh Vi... Maaf.. Gue gak bisa terbang ama lo... " Davi memandangi pemuda itu seraya tersenyum... Kemudian mengulurkan tangannya

"Gue Khadavi Hastomo.... Terimakasih buat sebentar yang sangat indah ini" Cengirnya lebar....

Ferdinand tertawa kemudian mengulurkan tangannya seraya mengacak lembut rambut Davi....

"So i guess.... See you when I see you? " Ujar Davi dari jendela Navigator...

Ferdinand mengangguk dan berbisik "yeah big boy.... See you when i see you" Ujarnya... Davi tersenyum lebar kemudian berbalik arah

Ferdinand memandangi lelaki muda itu....

"Gue Ferdinand Sastrawidjaya... " Gumamnya

Davi berbalik dan melambaikan tangan sebelum menghilang dari balik Pintu gerbang Panti

"Dan gue akan kangen lo... Khadavi Hastomo" Lirihnya kemudian seraya menstarter mobilnya untuk meninggalkan tempat itu

***********
Rapat berlangsung dengan panas, beberapa kali Ide Sejuk dipatahkan oleh Yusuf... Beberapa kolega mereka menyadari ada yang salah... mereka menyadari bahwa Yusuf dengan sengaja menyerang dan memojokkan Sejuk... Dan beberapakali ide briliannya terjegal karena dia perempuan...

"Semua bisa dilaksanakan secara online.... Bayangkan bagaimana kita bisa menghemat budget... Dibanding menyediakan kamar hotel untuk keperluan Diklat... Kita kirimkan saja voucher pulsa... Bersama goodiebag dengan Isi yang bermanfaat tentunya" Ujar sejuk memberikan usul

Lagi lagi Yusuf menggeleng "kita gak bisa mengurangi serapan... Anggaran kita tahun depan akan dimutilasi jika kita gak bisa nyerap... Ibu Sejuk mau tanggung jika kita akhirnya terkena pemotongan anggaran? " Ujarnya taktis

Sejuk menarik napas panjang "justru sisa anggaran itu bisa kita gunakan untuk giat lain... Diversifikasi... Lakukan Diklat kepada tenaga pengajar di garis depan... Para honorer... Tambah pengetahuan mereka hingga bisa bersaing dengan Guru dari unsur Pegawai Negeri sipil... Jika mereka tak bisa bersaing secara karir... Kita bisa melatih mereka ber-enterpreneur dengan memanfaatkan lahan sekolah... Gaji mereka sangat kecil... Apa salahnya berbagi ilmu dengan mereka..? Ingat kita gak punya sdm yang bisa mencapai daerah daerah perintis... Mereka lah yang bisa dan mau... Ini waktunya kita membalas budi mereka" Lanjut Sejuk memberikan argumen

"Setelah mereka pintar mereka akan pergi... Kita akan kehilangan garda terdepan yang ibu banggakan? " Timpal Yusuf lagi

"Mereka mengabdi bapak... Mereka tidak seperti orang orang di kota besar yang tiap detik berkoar tentang nilai pengabdian tapi bergerak semata mata karena uang... Sebagian besar uang mereka habis untuk ongkos menuju tempat kerja anyway... Dan karenanya kupikir dengan menambah added value ke teman teman Honorer... Itu menambah kesempatan mereka untuk memperoleh lebih... Untuk menjadi sejahtera dan insyaallah akan diteruskan kepada lingkungan di sekitarnya... Mereka yang bergerak... Kita yang dapat output dan outcome.... " Jelas Sejuk lagi

03.Renjana KemalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang